chapter 24

38 2 0
                                    

Malam ini Naura dan geyan tidak ada aktivitas lainnya dikarenakan Naura kelelahan. Entah kenapa hari ini adalah hari yang begitu melelahkan, padahal ia tidak terlalu malakukan banyak aktivitas. Toh, saat ini Naura hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Karna bosan , Naura hanya bisa memainkan ponselnya sembari menunggu geyan mandi. Sehabisnya mereka pulang dari kantor, pria itu belum membersihkan badan lantaran ingin menemani Naura di atas ranjang.

Hampir 15 menit lamanya, akhirnya geyan keluar dari kamar mandi. Geyan mengerenyit ketika ia mendapati Naura yang tengah bersantai di atas ranjang.
Ia pun menghampiri wanita itu.

" Ra,..."

Naura menoleh." Hm..."

" Kok kamu pakai piyama?" Naura menatap bajunya. Apa ia salah memakai baju tidur.

" Loh, memangnya kenapa kalo aku pakai piyama, kan mau tidur."

Naura ini bagaimana, masa ia tidak sadar bahwa geyan sedang memberikan kode kode pada dirinya.

" Ah, kamu ini bagaimana si, Ra. Katanya mau menyenangkan hati suami. Masa kamu lupa. " Sontak Naura terdiam, ia tak berani menatap wajah geyan.

" Ya Allah, Naura harus gimana nih. Masa iya naura harus turuti permintaan geyan. Aduhhh.... Naura takut ya Allah."

Geyan melambaykan tangannya di depan wajah Naura." Ra, kamu kenapa? Kamu mau kan."

Naura menghela nafas panjang nya lalu mengangguk dengan mantap." Ayo, kalo itu yang kamu inginkan."

" Yeahh..." Geyan bersorak senang.

" Yaudah , tunggu sebentar. Aku mau ganti baju dulu." Ucap Naura.

Geyan mengangguk lalu mempersilahkan Naura menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

                               *****

Naura terbangun lebih dulu dari geyan karena alarm ponselnya berbunyi. Ia tidak ingin membangunkan geyan karena ia masih merasa malu dengan kejadian semalam itu. Naura bangkit dari baringannya lalu duduk. Naura berniat ingin ke kamar karna ingin mandi. Baru saja ia menurunkan kakinya dari atas ranjang tetapi Naura sudah merintih kesakitan.

" Aduh... Aww...sakit." Naura merintih kesakitan pada area kemaluannya.

Naura berusaha menahan rasa sakitnya.lalu ia beranjak untuk berdiri.
Ketika Naura berdiri , ia kembali menjatuhkan dirinya ke ranjang. Naura tidak kuat menahan rasa sakit ini.

Karna suara desah dan rintihan Naura yang kesakitan. Membuat geyan terbangun." Nara...."

Naura terkejut dengan suara barat dan khas dari bangun tidur. Ia menoleh ke belakang tapi kembali dengan pandangan nya yang fokus ke depan. Demi apapun, saat ini Naura sangat malu. Geyan menghampiri Naura yang diam terpaku.

" Ra, kamu kenapa? "

Naura menggeleng " e...enggak."

" Bohong! Tadi kamu kayak kesakitan. Kamu sakit, Ra."

Naura tidak bisa menahan emosinya.
" Kamu tanggung jawab. Aku nggak bisa jalan nih gara gara kelakuan kamu semalam." Cerocos Naura yang mulai meronta.

Geyan terkekeh dengan wajah Naura yang sudah memerah akibat menahan emosinya." Maaf ya."

" Aaaaa... Geyan sakit." Jerit Naura yang memenuhi ruangan ulah suaranya.

" Syuttttt... Jangan teriak."

" Bodo amat. Kamu nggak ngerasain sih jadi aku. Kamu Coman bisa menikmati, ini sakit tau."

Tanpa aba-aba, geyan langsung membopong tubuh Naura ke kamar mandi." Ayo kita mandi lalu shalat subuh setelah itu terserah kamu ingin mengomeli aku lagi. Aku tidak masalah."

                                 *****

" Iyan..."

" Kenapa sayang?" Sahut geyan seraya membelai lembut rambut Naura.

" Aku takut hamil." Lirih Naura .

" Ra, anak itu rezeki loh. Masa kamu gak mau sih."

" Ya mau sih, tapi aku belum siap jadi ibu
Untuk anak anak kita nanti. Aku takut gagal  menjadi seorang ibu yang baik buat anak anak. Lagi pula aku masih ingin berduaan sama kamu. Ah, pokoknya aku nggak kepikiran untuk punya anak."

Geyan terkekeh mendengar nya. Baru kali ada wanita yang tidak menginginkan seorang anak.

" Masih sakit nggak." Ucap geyan yang mengalihkan pembicaraan.

" Sedikit, tapi udah bisa jalan kok."

" Mau lagi nggak."ucap geyan yang frotal.

Naura terbelak terkejut, bisa bisanya ia berbicara seperti itu di saat Naura belum membaik dari pertempuran semalam.

" Enak banget kamu kalo ngomong. Ini tuh gara gara kelakuan kamu. Kamu Mah enak Coman nikmatin aja, lah aku yang nanggung sakitnya." Sewot Naura.

Ia benar benar di buat kesal hingga emosi nya menaik. Tetapi dengan cerocosan Naura itu membuat geyan tertawa, betapa gemasnya istrinya itu.

" Kamu cantik banget sih." Sontak Naura terdiam dengan perkataan keramat itu.

" Aaaaa..... Geyan, kamu ngeselin banget sih......"

Naura mencubit pinggul geyan hingga geyan meringis kesakitan." Aw..., sayang sakit banget."

" Bodo amat ,nggak peduli."

" Aaaa.... Istri ku gemas banget."

Ya mungkin seperti itulah kebucinan mereka. Bukan mereka sih, terlebih kepada geyan. Sepertinya pria itu sangat bucin terhadap istrinya. Sampai sampai ia sangat posesif kepada Naura.

                                 *****

          Gimana chapter kali ini seru nggak ? Maaf ya aku nggak bisa spoiler kejadian pertempurannya nya. Karena aku masih di bawah umur... Mungkin segitu aja chapter kali ini.  Maaf ya sedikit soalnya aku lagi malas.

         Oh ya sekalian aku mau ngucapin minal aidzin walfaizin mohon maaf lahir batin ya. ❣️

            Keep reading, so you can keep updating okay.

                        .....   (⁠◔⁠‿⁠◔⁠).   .....

_@geyna_ lovers.

-Don't forget to follow

GeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang