chapter 20

54 2 0
                                    

Pagi hari yang cerah, Naura menghirup kuat kuat udara pagi yang amat menyejukkan. Naura pergi ke halaman rumahnya.

Naura baru memberanikan diri untuk keluar kamar setelah geyan sudah berangkat ke kantor lebih awal. Jadinya Naura bisa sedikit leluasa.

Naura menarik nafasnya dalam-dalam lalu di keluarkan begitu saja. Seharusnya Naura tidak pantas marah kepada geyan hanya karna masalah kecil apalagi saat ini geyan sudah berstatus sebagai suami sah Naura.

Naura kembali masuk ke dalam rumah karena merasa tubuhnya sudah cukup mendapatkan sinar matahari pagi.

Langkahnya terhenti saat ia berada di ruang tamu. Ia menghampiri meja televisi. Ternyata di atas ada meja itu terdapat sebuah selembar kertas yang di lipat menjadi empat bagian.

Ternyata itu adalah sebuah surat dari geyan untuk Naura. Terukir senyuman di bibir mungil Naura ketika ia mengambil kertas itu dari atas meja.

Assalamualaikum...

Naura, aku benar - benar minta maaf ke kamu soal kemarin.

Maafin aku Naura ...

Aku gak bisa tenang kalo kamu belom maafin aku, aku nggak bisa di cuekin sama kamu...

Hati aku hampa tanpa ocehan kamu...

Maaf, jika aku belum bisa menjadi suami yang kamu inginkan...

Walau ini baru dua hari pernikahan. Tapi kamu sudah membuat ukiran senyuman di bibir aku, nau...

Terimakasih istriku...

Salam maaf dan cinta untukmu... Gadisku....

_kaiagraham

Senyuman terukir jelas di bibir mungil Naura. Ia merasa haru, apakah sebersalah inikah geyan kepada dirinya.
Rintikan air mata mulai membanjiri pipi merah Naura. Naura mengelap air mata yang berjejak di pipinya. Rasa tak enak hati yang bergulir di hatinya.

*****

Geyan tiba di rumah pada saat larut malam. Pria itu tampak sangat kelelahan dengan pekerjaan nya. Sebelum masuk rumah, geyan terbih dahulu memarkir kan mobil nya ke dalam garasi.

Clekkk...

Geyan sedikit terkejut ketika melihat Naura yang tertidur lelap di sofa tamu. Ia segera menghampiri istrinya yang tengah tertidur lalu duduk di sebelah nya. Geyan sedikit mengembangkan senyumnya. Pria itu merapatkan tubuhnya pada Naura dan menyadarkan kepalanya ke bahu Naura .

" Naura, aku kangen kamu..." Lirihan geyan sangat terdengar jelas di telinga Naura .

" Aku juga kangen kamu, sayang. "

Sontak geyan terkejut dengan perkataan Naura tadi, bagaimana bisa?. Belum sempat geyan berfikir, kini wanita itu memeluk tubuh nya. Geyan tersenyum lalu membalas pelukan dari istrinya itu dengan erat.

" I love you my wife."

Geyan ikut tertidur dengan pelukan hangat dari Naura. Seketika rasa lelah hilang begitu saja saat ia berada di dekat Naura.

*****

" Husband, come on, get up. Soon it will be dawn. Ayo bangun, kita shalat subuh berjamaah." Penuturan Naura begitu lembut ketika ia membangunkan geyan.

" Hm." Gumam geyan yang mengerejap mata.

Ketika geyan membuka matanya, ia tersadar bahwa ia dan Naura tertidur di sofa ruang tamu.

GeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang