chapter 31

71 1 0
                                    

      Naura terbangun dari tidur nyenyak nya karna mendengar bunyi alarm dari ponselnya yang terus berbunyi. Baru saja ia sedikit menggerakkan tubuhnya, wanita malah merintih kesakitan pada sekujur tubuhnya itu.

Aww.....sakit

Karna tak mampu untuk bangun, ia pun harus membangunkan geyan yang masih tertidur pulas di samping nya.

" Iyan, bangun..." Masih tak ada respon sama sekali dari geyan.

" Bangun, yan. Sakit...."

Dalam sekejap geyan membuka matanya dan langsung terduduk di samping Naura lalu menatap sang istri yang tengah meringis kesakitan.

" Sayang, kamu kenapa?..." Geyan bertanya kepada Naura. Tetap saja Naura tidak merespon ucapan geyan itu.

Hiks! Hiks! Hiks!.... Sakit, yan.

" Apa yang sakit,Ra... Yaudah kita ke rumah sakit."

Ketika geyan hendak beranjak dari ranjang nya. Langkahnya tertahan oleh Naura." Kamu mau ngapain?"

" Siapin mobil!"

" Mau kemana?" Naura bertanya kepada geyan. Geyan pun mengerenyit bingung.

" Ya, mau bawa kamu ke rumah sakit lah. Kamu kan sakit."

Naura menghela nafas. Ya Allah, punya suami kok bodoh banget sih, tau aku sakit karena ulah dia... Malah dianterin ke rumah sakit sih.  Ia menatap geyan dengan tatapan sayu.

" Aduh kamu ini gimana sih, aku kan sakit karena ulah kamu semalam. Masa kamu lupa. Ah.... Udalah jadi suami nggak bisa ngertiin banget sih. Bikin emosi ku naik aja." Dengan susah payah Naura beranjak pergi ke kamar mandi dengan langkah yang tertatih tatih.

Di posisi lain, geyan hanya mengamati Naura dengan pikiran yang masih kebingungan. Ia masih tak mengerti apa yang Naura maksud. Geyan terdiam sejenak lalu mulai berfikir dengan keras apa yang tadi Naura maksud. Lamanya berfikir keras, akhirnya geyan sadar dan paham mengapa Naura seperti itu. Cepat cepat geyan menyusul Naura yang tengah berada di kamar mandi.

Geyan mengetuk pintu kamar mandi dan berusaha untuk membukanya, Namaun sayangnya pintu kamar mandi terkunci. Alhasil geyan tak bisaa membukanya.
" Nara, sayang. Aku minta maaf, tadi aku kurang paham sama yang kamu maksud tapi sekarang aku udah paham. Ra... Buka pintunya...Ra, aku mohon buka pintunya. Aku minta maaf ya soal yang tadi. Aku memang bodoh..."

Clekk...

Pintu kamar mandi terbuka, menandakan jika Naura akan keluar.
" Ngapain kamu disini? "

Geyan tak menggubris ucapan Naura. Pria itu langsung memeluk tubuh Naura dengan erat." I love you, my wife "

Naura melongo dengan ucapan sadas geyan itu. Terlalu mendadak tetapi mampu membuat pipi Naura memerah bak bunga mawar yang tengah mekar.
Naura memukul pundak geyan lantaran salting dengan ucapan geyan." Kamu ini apaan sih."

Geyan terkekeh." Masih jam 3 subuh, mau kita lanjutin atau udahin."

Sontak Naura membulatkan matanya dengan sempurna." Enak aja, ini tuh gara gara kamu aku jadi susah jalan. Udah males aku ngelayanin kamu... Mending aku adus." Naura membalikan badannya dan masuk ke kamar mandi lagi. Namun tiba tiba saja geyan membopong tubuh Naura masuk ke kamar mandi."berdua aja biar menghemat waktu..hehehe."
Yup dan gol, geyan berhasil membawa Naura masuk ke kamar mandi untuk melaksanakan adus sebelum nanti mereka melaksanakan shalat subuh berjamaah.

                         (⁠•⁠‿⁠•⁠)(⁠•⁠‿⁠•⁠)(⁠•⁠‿⁠•⁠)

" Iyan, kamu di rumah aja ya nemenin aku, nggak usah kerja." Lirih Naura yang tengah bersandar di kepala ranjang.

Sedari tadi Naura hanya memandang geyan yang tengah mengancingkan kemeja dan memakai dasi. Geyan tersenyum lalu menghampiri Naura. Pria itu membelai rambut Naura dengan lembut lalu mengecup singkat keningnya. " Sayang, untuk kali ini aku nggak bisa nurutin permintaan kamu karna hari ini ada miting sama klain besar. Lain kali aja ya minta nya, lagian juga aku kerja kan untuk kamu. Kalo Sendainya juga bibit unggul aku udah tumbuh di sana berarti aku kerja nya juga bukan untuk kamu doang tapi untuk dia." Kata geyan yang di balas anggukan Naura. Geyan kembali mengecup kening Naura.

" Udah jangan sedih lagi, nanti cantiknya hilang. Aku kerja nya Coman sebentar aja kok. Selesai miting aku bakal langsung pulang."

Geyan mengusap pipi Naura yang mulus lalu mengecup nya. Yup, seperti nya hari ini Naura banyak di beri kecupan oleh geyan sehingga pipi nya kembali memerah." Janji ya, langsung pulang. Jangan keluyuran dulu."

" Iya, sayang. Yaudah aku pergi dulu ya ada yang mau di beli? Biar aku yang beliin."

" Nggak ada, aku Coman pengen kamu pulang cepet aja."

" Oke, kalo nggak ada yang kamu mau lagi aku berangkat ya. Kamu baik baik ya di rumah, aku kerja dulu. Assalamualaikum "

" Walaikum salam, kamu juga hati hati ya di jalan. Jangan Meleng." Naura mengecup singkat tangan geyan.

Geyan mengangguk lucu lalu pergi meninggalkan Naura dari dalam kamar.

                             ◉⁠‿⁠◉◉⁠‿⁠◉◉⁠‿⁠◉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang