chapter 16

46 2 0
                                    

Mereka tiba di rumah yang sudah di sediakan oleh mamah Rika. Naura turun dari mobil geyan dan menatap takjub rumah yang tak terlalu besar
Tetapi elegan . Ini rumah impian Naura yang sangat Naura idam idamkan. Apakah ini sebuah mimpi ? Tentu tidak ini adalah sebuah kenyataan. Naura tersenyum kagum dengan interior rumah nya.

" Ini beneran rumah buat kita! " Tanya Naura memastikan. Geyan
Mengangguk " iya ! Ini rumah kita dari mamah , sebenernya rumah ini
Buat kak felin tapi kak felin nya gak mau " ucap geyan .

" Kok gak mau sih padahal enak loh di kasih rumah Coman tinggal nempatin doang " tanya Naura heran .

" Kak felin pengen nya dia ngebangun rumah dari kerja keras nya sendiri. Dari dulu kak felin orang nya mandiri. Dia sama sekali gak mau
Ngerepotin orang di sekelilingnya. "
Cerita geyan yang membuat Naura
Haru.

Naura memasukan telapak tangan nya di saku cardigan nya . Karna telapak tangannya sudah mulai terasa dingin. " Lo kenapa , kayak orang kedinginan gitu. " Tanya geyan heran.
Naura menggeleng . " Enggak, gue gak kenapa Napa . " Jawab Naura singkat.
" Oh gitu, yaudah yuk masuk . Disini banyak nyamuk " ucap geyan yang meninggal kan Naura.

Naura mengekori geyan di belakang .
Saat mereka masuk , Naura heran Karna tidak ada kamar tidur. Naura
Memberanikan untuk bertanya kepada geyan. " Geyan , kok disini gak ada kamar tidur . Kamar tidur nya mana ? " Tanya Naura bingung.

" Kamar tidur di lantai atas! " Jawab geyan sembari menunjuk ke arah tangga. Saat mendengar kamar tidur di lantai atas, Naura langsung berlari ke arah tangga untuk pergi atas . Geyan yang melihat Naura berlari ia pun mengejar nya.

Saat tiba di atas Naura langsung kagum saat melihat lorong yang di
Hias lampu malam yang terkesan mewah . Ia bingung karna banyak sekali pintu pintu disitu . Entah pintu kamar tidur atau ruang teleportasi.

Naura berbalik badan dan menatap geyan . " Mulai hari ini kita pisah kamar !" Ucap Naura jelas . Geyan mengerutkan keningnya dan kembali menatap Naura dengan lekat . " Eh , gue kan sekarang suami Lo . Gak baik
Pisah kamar kayak gini sama suami "
Goda geyan.

Tapi Naura kekeh tidak mau sekamar
Dengan geyan . Ia butuh waktu untuk tidur sendiri. Untung saja geyan paham dengan Naura, jadinya ia mengizinkan Naura untuk tidur sendiri.

"Yaudah , kalo lu mau tidur sendiri nau. Tapi kalo Lo udah _" ucap geyan
Terpotong.

" Udah kenapa ? " Tanya Naura penasaran. Geyan tersenyum ke arah Naura lalu meninggalkan Naura untuk masuk ke kamar pribadi nya .
Naura mengangkat sebelah alisnya
Merasa heran dengan sikap geyan .
Yang aneh itu.

Naura menggeleng kepala lalu ia pergi ke kamar tamu .

                                *****

Tok ... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu kamar geyan .
Geyan sudah memastikan bahwa yang mengetuk pintu adalah Naura.
Geyan membuka pintu kamarnya,
Benar saja Naura lah yang mengetuk pintunya.

" Kenapa ? " Tanya geyan heran.
Naura sedikit mengangkat kepalanya untuk menatap geyan yang lumayan tinggi itu. " Punya sprei kasur gak , kasurnya belom ada yang di sprei in".
Ucap Naura sayu.

Geyan sedikit bingung  karna yang menyimpan sprei kasur adalah bi Sinta , pembantu di rumah nya.
Saat ini geyan sangat merasa bingung . Tidak mungkin Naura tidur tanpa sprei kasur. Bisa bisa ia gatal gatal dan membekas bendolan merah
Di kulitnya.

Tidak ada cara lain lagi . " Yaudah , Lo tidur di kamar gue aja " suruh geyan
Yang sedang melirik sekitar nya .
" Terus Lo tidur di mana ? " Sambung Naura.

" Gue di shofa ruang tamu aja , gue gak mau Lo gatel gatel Coman tidur tanpa sprei kasur. " Jelas geyan. Naura
Tersenyum tipis. " Lo beneran gue boleh tidur di sinih ! " Ucap Naura
Memastikan.

" Iya, yaudah Sanah tidur. Nanti kesiangan lagi sholat subuh nya ." Ucap geyan .

Saat geyan hendak berjalan untuk menuju ruang tamu yang berada di lantai bawah. Tiba-tiba Naura menarik lengan geyan dan menahan laki laki tersebut. Naura tersenyum
Manis menatap geyan dengan muka yang datar .

" Makasih ya , geyan Khairan. " Ucap Naura yang tersipu malu .

Entah kenapa di dalam hati geyan sedang tidak baik baik saja. Jantung nya berasa sedang maraton. Apakah geyan salting dengan ucapan sang istri itu . Tetapi sayangnya geyan tidak bisa menanggapi apa yang Naura maksud. Ia hanya mengangguk
Singkat tanpa melirik Naura . Ia kembali berjalan menuju ruang tamu.

Untung saja Naura tidak terbawa perasaan dengan sikap geyan yang dingin itu . Justru itu yang membuat Naura nyaman . Lelaki yang bisa mengendalikan perasaan nya .

Naura masuk kedalam kamar geyan.
Naura sangat terkesima dengan interior kamar geyan yang seperti
Studio kerja . Tampak nya geyan sangat menyukai motor dan mobil .
Hampir dekorasi kamar nya di penuhi
Dengan gambar motor dan mobil sport. Ia tersenyum kecil, ternyata seleranya sama dengan nya .

" Geyan orangnya unik banget ya , sampe sampe selera dia sama kayak gue. Geyan geyan ... Coba aja kita nikah dengan cinta. Mungkin hari ini kita bakal tidur bareng . " Gumam Naura .

Tanpa Naura sadari , Naura menyenggol foto masa kecil geyan yang terpajang di meja sebelah kasur nya . Naura panik , ia takut bingkai foto itu pecah Karna Nya.
" Astaghfirullah, ya ampun foto nya geyan. " Ucap Naura dengan reflek .

Naura segera mengambil foto itu dan mengusapnya . Untung saja bingkai foto itu tidak pecah dan retak . Naura
Segera meletakkan bingkai foto itu kembali ke tempat nya . Naura memandang foto itu dengan serius.
Seperti nya foto itu tidak asing di mata Naura . Tanpa berfikir panjang
Naura segera kembali ke tempat tidur
Geyan . Naura takut ia tidak bisa bangun untuk melaksanakan shalat subuh besok.

                              *****

Trriingggggg.....

Bunyi alarm dari ponsel Naura. Naura
Segera bangun dari ranjang nya. Ia langsung memakai kerudung bergo nya dan keluar untuk mencari geyan
Hanya untuk menanyakan mukena .
Karna pandangan Naura masih setengah buram akibat bangun tidur tadi . Tanpa sengaja ia menubruk lelaki di hadapannya itu.

Brukkk!

Tabrakan tak bisa di hindari . Ia menubruk tubuh gagah geyan hingga
Membuat nya terjatuh.
" Aduhhh!" Rintihan kecil dari Naura.
" Nau , sorry! " Ucap geyan tak enak.
" Gak papa , ini salah gue. Gue gak ngeliat liat jalan . " Sambung Naura sembari mengucak matanya.

" Ada apa ? " Tanya geyan .
" Gue Coman pengen nanya , Lo punya
Mukena gak ." Sambung Naura yang
Berbalik nanya .
" Lah gue kan cowok , cowok mana ada pake mukena" beo geyan.

Naura terkekeh menahan tawanya .
Bisa bisanya geyan berbicara seperti
Itu . " Maksud gue , di rumah ini ada mukena gak , atau punya kak felin
Gitu " . Ucap Naura serius.

" Ada di ruang sholat, Lo tinggal ke sanah aja " . Ucap geyan sembari menunjuk ke suatu pintu. Naura
Mengangguk paham . Lalu ia hendak pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Geyan menahan Naura.

Karna heran Naura bertanya
" Kenapa " ucap Naura bingung.
" Emmm... Nanti kita sholat berjamaah ya " ucap geyan ragu.

Geyan takut Naura akan menolak
Permintaan nya untuk sholat berjamaah di ruang sholat. Tapi
Ini sesuai yang geyan ingin kan .
Naura mengangguk mau untuk sholat berjamaah dengan geyan . Di dalam
Batin geyan bersorak berhasil. Akhirnya ia bisa menjadi imam untuk
Seorang istri nya yaitu Naura.

" Yaudah gue duluan. " Ucap Naura yang meninggal kan geyan untuk pergi ke kamar mandi.

Geyan terus menatap dalam senyum wajah Naura tadi yang membekas
Di pikiran nya. Apakah ini adalah
Sebuah takdir bagi geyan Khairan Agraham ... Tentu saja Naura adalah
Takdir untuk seorang laki laki yang amat dingin di mata orang lain tetapi melainkan tidak untuk seorang istri nya.

GeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang