chapter 28

21 1 0
                                    

Huhhhhhh...

Beberapa kalinya Naura menghela nafas karena kelelahan mencuci baju. Wanita itu nekat untuk mencuci baju menggunakan tangan karena mesin cuci nya tiba-tiba saja rusak dan tak bisa lagi  berfungsi.

Agar hasilnya sama seperti mesin cuci. Naura membutuhkan banyak waktu.
Beberapa kali Naura merendam, mengucak, serta menyikat pakaian agar hasilnya sempurna. Sebenarnya ini bukan kali pertama Naura mencuci baju menggunakan tangan.

Semasa Naura masih menjadi santriawati di pondok nya, Naura lebih memilih untuk mencuci pakaian nya sendiri dari pada ia harus mencuci pakaiannya di tukang laundry.

Naura tidak ingin geyan memakai pakaian yang tak wangi,tak bersih, dan tak rapih. Ia takut jika geyan memakai pakaian seperti itu akan membuat dirinya tak merasa nyaman. Apalagi jika geyan menjumpai Customer atau klain, tak mungkin geyan memakai pakaian tak wangi, tak bersih ,dan tak rapih itu.

" Jangan menyerah , Naura! Ini cuma sedikit kok." Ucap Naura yang membara.

Tetapi Naura melirik kembali cucian bajunya yang begitu menumpuk. Naura kembali menghela nafas." Ya Allah kuatkan Naura. Bukanya Naura tidak bisa mencuci baju tapi Naura baru kali ini mencuci baju sebanyak ini. Selama ini kan Naura cuma mencuci baju Naura sendiri." Naura mengadu kepada Allah dalam batin nya.

Naura kembali membilas baju baju itu di dalam ember." Ya Allah, kok jasnya geyan berat banget sih aku jadi susah ngangkat nya." Setelah lamanya berjuang mencuci baju akhirnya semua baju baju itu selesai di cuci dan di bilas.

" Alhamdulillah, akhirnya seselai juga." Naura mengelap dahinya yang penuh dengan keringat. Naura segera membawa baju baju itu ke balkon rumah untuk di jemur.

Ketika Naura hendak mengangkat ember ember yang berisi baju. Naura merasakan betapa beratnya ember ini karna terlalu banyak membawa baju dan Air yang ikut masuk dalam ember itu.

" Masyaallah, ember nya berat banget. Kayak nya aku harus latihan deh naik turun tangga sambil membawa beban yang berat."

Karena Naura tak sanggup mengangkat, alhasil Naura harus menyeret dan mendorong ember tersebut hingga balkon rumah. Ketika ia sampai ke atas balkon, Naura bertepuk tangan senang karena ia berhasil membawa ember yang berisi baju ke atas balkon.

Sebelum ia lanjut menjemur, Naura bersandar sebentar di tembok pilar balkon karena merasa dirinya sudah sangat kelelahan." Ya Allah, segini aja Naura udah capek apalagi istri istri yang ada di luar sana. Mungkin mereka nggak seberuntung Naura." Naura kembali bangkit lalu mulai menjemur semua baju baju yang ia cuci.

Sekitar 15 menit Naura menjemur, akhirnya tugas mencuci dan menjemur nya selesai. Naura segera kembali turun ke bawah lalu menuju kamar mandi untuk menaruh ember.

Naura beristirahat sejenak di pantry dapur seraya meminum air dingin.

" Alhamdulillah kerjaan Naura selesai, sekarang tinggal nunggu pakaian nya kering semua deh."

Tanpa Naura sadari, sebenarnya ia sedang di pantau oleh seseorang tetapi Naura tak menyadarinya.

Mungkin karna efek kelelahan, Naura tertidur di pantry dapur hingga sore hari tiba. Mudah mudahan saja cuacanya cerah dan tidak mendung.

                               *****

Jederrr!!!!

Naura terbangun oleh suara petir yang membangun kan nya dari tidur nyenyak wanita itu. Seketika pikiran nya melayang kepada baju baju yang ia jemur di balkon. Dengan sergap, Naura langsung berlari menaiki anak tangga untuk sampai ke balkon.

Air matanya pecah ketika ia melihat semua baju bajunya basah semua ulah air hujan. Naura segera mengambil semua baju baju itu lalu ia bawa ke ruang cuci.

Rasanya sakit sekali ketika ia harus menerima jika baju baju itu kembali basah. Rasanya perjuangan nya untuk mencuci baju terasa sia sia. Naura kembali menggantungkan baju baju itu di kastop ruang cuci.

Setelah semuanya ia gantung, Naura memilih untuk memojok di pojokan ruangan seraya menangis. Ia sengaja menangis di pojokan ruangan itu karena tak ingin geyan mendengarnya.

Naura menekuk lututnya yang di tangan oleh tangan. Hanya suara Isak yang terdengar jelas.

" Hey, My wife, why are you crying here."

Terdengar suara berat yang khas dari bangun tidur. Sontak Naura mendongakan kepalanya nya. Naura tak bisa lagi menahan tangisnya ketika ia melihat wajah geyan yang tersenyum ke arahnya. Tak perlu aba-aba Naura langsung memeluk geyan dengan erat lalu menangis sejadi jadinya.

" Tangisin aja , luapin rasa lelah kamu ke aku , sayang."

Naura tak salah dengar kah? Geyan menyuruhnya menangis dan meluapkan rasa lelah nya kepada pria itu. Padahal baru kemarin geyan berkata jika ia tidak bisa melihat nya menangis.

" Yan, aku capek. Aku tau kalo aku perempuan lemah yang nggak bisa mengurus rumah tangga dengan baik."

" Syuttt__ siapa yang bilang kamu lemah , sayang. Kamu itu wanita terhebat yang pernah aku miliki di muka bumi ini."

Geyan menangkup wajah Naura lalu mengecup bibir merah muda milik Naura. Naura pun merasakan ada Benda hangat yang menempel pada bibir nya.
Sungguh membuat hati nya lebih tenang dari pada yang tadi.

Geyan mengusap air mata Naura yang terus membasahi pipinya." Ra, kamu tau kan aku nggak suka air mata. Kenapa kamu keluarkan air mata yang berharga ini begitu saja. Bagi aku, air mata kamu sangat berharga. Jadi jangan keluarkan apa yang berharga dari kamu dengan sia sia, oke. Kamu  paham kan maksud ku."

Naura mengangguk." Aku paham,yan."
Geyan Tersenyum lalu mengecup kening Naura Lamat Lamat .

Setelah geyan mengecup kening naura.pria itu membopong tubuh Naura menuju kamar nya.

                                 *****

Geyan menahan lengan Naura yang hendak beranjak dari ranjang nya.

" Kamu mau kemana, Ra."

" Mau masak, sebentar lagi malam. Kamu pasti lapar kan."

" Jangan! Kita beli makanan aja di online. Hari ini kamu di sinih aja temenin aku. Kamu juga pasti capek seharian ngerjain pekerjaan rumah."

" Kan udah kewajiban aku sebagai seorang istri, yan."

" Kata siapa... Hakikatnya seorang istri adalah mengandung, melahirkan, dan menyusui. Tapi karena kebanyakan yang melakukan tugas rumah tangga adalah seorang perempuan, jadinya istri lah yang melakukan tugas tugas itu."

Naura tersenyum." Terserah kamu aja, yan. " Geyan mengusap pipi Naura dengan lembut.

" Ayam penyet sambal goreng dan es jeruk. Udah aku pesan." Ucap geyan.

Naura terkejut mendengar nya lantaran geyan tahu apa yang saat ini Naura inginkan. " Kok kamu tau, yan. Aku lagi pengen makan ayam penyet."

" Iyalah, apa sih yang aku nggak tau tentang kamu. Tunggu 10 menit lagi makanannya sampai."

" Hahh! Kok cepet banget ."

Geyan terkekeh dengan ekspresi Naura yang natural .Hal itu semakin membuatnya gemas dan mencubit cubiti pipi Naura." Istri ku gemas banget."

                                  *****

      Sampai sini kita tau jika seorang istri itu tidak perlu mengerjakan mengerjakan
Rumah karena hakikatnya seorang istri adalah mengandung melahirkan dan menyusui atau membesarkan anak anaknya.

        Sepertinya geyan juga ikut kasihan ketika Naura mencuci lalu  menjemur pakaian. Mungkin karena Naura belum terbiasa dengan pekerjaan itu.

            Oke guys, di himbau kepada seluruh pembaca untuk jangan lupa untuk vote ya. Oke terimakasih...

-iqis_

GeynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang