____
Di dalam mobil.
Daniel membawaku masuk kedalam mobil berwarna hitam yang terpakir di ujung jalan.
Terdapat seorang pria yang merupakan sopir berdiri di luar mobil.
"Azkhar ada apa?, kenapa azkhar menangis?"tanya Daniel menyentuh wajahku.
"Kakak suami"ucapku memeluk pria itu dengan erat.
Tubuh Daniel terasa sangat hangat,
Daniel hidup....
Dia hidup dan terasa sangat nyata....
Jika novel ini selesai apa aku akan pergi meninggalkan Daniel?.
Apa suatu hari kami akan bertemu lagi setelah novel ini selesai?.Pria itu menatapku dengan wajah khawatir.
"Tidak apa apa, aku disini"ucap Daniel menepuk nepuk punggungku.
Aku tidakk tahu mengapa ini bisa terjadi...
Mengapa?
Mengapa semakin aku menjelajahi novel aku menjadi orang yang begitu cengeng.
Sejak novel ketiga pertemuan pertama kami, aku menjadi orang yang cengeng dan sensitif.Padahal aku tahu kalau pria di hadapanku ini... Hanyalah seorang karakter dari sebuah novel yang dibuat oleh manusia.
Namun ....
Semakin banyak novel ku masuki, dan semakin sering kami bertemu.
Aku merasa seperti aku menjadi orang yang sangat lemah dan tak berguna.
Aku menjadi orang yang dibutakan karna cinta dan membuat hidupku menjadi berantakan....
Di setiap ending novel yang ku masuki, kami berdua akan selalu menjadi orang asing dan saling membenci.
"Seakan kami memang tidak perna di takdirkan untuk bersama!"Karna akhir yang menanti kami pasti akan selalu sama.
Sebuah kematian, dan keputusasaan.
Namun aku masih ingin berharap takdir kelam itu akan berubah untuk kami.Aku hanya ingin sebuah takdir dimana kami berdua bisa saling mencintai dan bahagia hingga nafas kami terhenti.
Namun kenapa itu begitu sulit untuk kami berdua?.
"Seakan akan pertemuan kami berdua adalah dosa"
Terkadang aku berfikir, mungkin seharusnya kami tidak perna bertemu sejak awal. Karna kemungkinan besar Daniel akan lebih bahagia tanpa hadirnya diriku di kehidupannya."Itu tidak mungkin tuan"ucap Mimi tiba tiba.
"Mimi, kau membaca pikiran ku?"aku menoleh melihat seekor kelinci merah mudah yang melayang.
Wajah kelinci itu tampak muram.
"Maafkan saya karna sudah membaca pikiran anda, namun.... Saya hanya ingin mengatakan. Kalau hal yang anda pikirkan itu tidak mungkin terjadi"ucap Mimi menatapku.
"Kenapa tidak mungkin terjadi, apa kau tidak perna merasakannya.... Di setiap novel yang kita masuki dan terjadi pertemuan kami berdua. Novel itu akan berakhir bad dan hanya menyisakan air mata"ucapku dalam otak.
"Jika saja... Jika saja di novel ketiga, aku tidak perna bertemu dengannya. Kemungkinan besar dia akan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Namun apa kau ingat yang terjadi?. Pria ini memeluk mayatku selama berhari hari dengan wajah seakan tidak memiliki kehidupan lagi!"
"Yang artinya kalau kematianku lah yang membuat pria ini menderita, dia akan selalu menderita jika kami saling bertemu dan saling jatuh cinta""Saya mengerti maksud anda, tapi tidak semua pertemuan selalu berakhir buruk. Karna bisa saja tanpa pertemuan takdir yang lebih mengerikan akan menghampiri"ucap Mimi menatapku dengan wajah lembut.
"Karna hal yang paling mengerikan adalah ketika seseorang tidak mampu menyelamatkan seseorang yang begitu ia kenal dari kematian yang akan menghampiri nya padahal dia tepat berada di samping orang itu"ucap Mimi dengan wajah sedih.
Mimi menunjukan ekspresi yang tampak sedih dengan kata kata yang lembut.
Mata kelinci itu seakan berbinar.Aku terdiam sesaat melihat kelinci itu.... Lalu perlahan aku menoleh sedikit pada kelinci merah mudah itu.
Membuka sedikit ruang di pelukanku dan Daniel.
"Mimi kemarila"gumamku.
Kelinci itu perlahan mendekat kearaku, dan aku sedikit menariknya masuk kedalam Tengah tengah pelukan itu.
"Terima kasih Mimi.... Aku sungguh menyayangimu"gumamku kecil pada kelinci berbulu pink itu.
Kelinci itu tersentak kaget, lalu perlahan menunjukan ekspresi begitu lembut.
"Saya juga menyayangi anda, Tuan azkhar"ucap Mimi dengan suara begitu lembut sembari mendekap ku dengan kaki kecilnya.Lalu kami berdua perlahan terlelap dalam dekapan Daniel.
"Pfft.... Sepertinya dia sangat lelah, sampai sampai langsung tertidur"ucap Daniel tersenyum
Aku tertidur sembari menjadikan paha Daniel sebagai bantal.
Aku memeluk Mimi dalam dekapanku dan tak melepaskannya sedikitpun.Seekor kelinci berbulu hitam yang duduk di kepala Daniel sedikit tertegun melihat pemandangan itu.
"Ada apa Lala?, mengapa kau tiba tiba diam?"tanya Daniel.
"Tidak ada tuan, saya hanya begitu takjub karna bisa melihat pemandangan yang begitu indah"ucap Lala tersenyum tipis.
"Begitukah...., namun Lala kau pasti akan mendapatkannya juga suatu saat nanti"ucap Daniel mengambil Lala dari atas kepalanya.
Dia memegang kelinci berbulu hitam itu, lalu memegangnya dengan kedua tangannya.
"Tuan bolehkan saya bertanya kepada anda dengan pertanyaan yang cukup tidak sopan"ucap Lala
"Ya tanyakan saja"ucap Daniel menurunkan lalu ke atas pangkuannya .
" azkhar Febbian hanyalah seorang karakter dalam novel yang di buat oleh manusia, setelah novel ini selesai kisah tentangnya akan ikut berakhir. Namun saya tak mengerti mengapa anda bisa begitu mencintainya?"ucap Lala."Aku tahu itu, setelah novel berakhir. Kisah hidup dari karakter Azkhar Febbian akan berhenti... Namun itu bukan alasan untuk berhenti juga mencintainya "jawab Daniel.
"Saya tidak mengerti, mengapa mereka masih tidak berhenti mencintainya. Padahal mereka tahu kalau semuanya ini tidak nyata"ucap Lala masih kebingungan.
"Bagaimana bisa seseorang bisa begitu emosional hanya melalui sebuah tulisan yang bahkan tidak bisa mengurangi masalah Mereka?"tanya Lala"Kau salah lala, karna bagi beberapa orang sebuah novel bisa menjadi media pelarian untuk mengurangi masalah mereka."ucap Daniel menyentuh bulu Lala.
"Ketika suasana hati mereka buruk dan jenuh, mereka hanya perlu membuka buku atau handpone mereka. Membaca sebuah novel atau komik yang membuat mereka terlarut dan berakhir melupakan masalah mereka sedikit demi sedikit"ucap Daniel.
"Mengapa mereka bisa melupakan masalah mereka hanya dengan membaca novel atau komik?"tanya Lala bingung.
"Karna ketika menyaksikan karakter yang mereka sukai mendapatkan happy ending mereka akan langsung ikut bahagia hanya dengan itu...."ucap Daniel.
"Namun bagaimana jika novel berakhir dengan bad ending. Bukankah mereka akan menjadi sedih?"tanya Lala
"Ya itu benar, mereka akan langsung sedih bahkan mereka bisa merasakan sebuah kehilangan hanya dengan membaca kata kata didalam sebuah novel yang bahkan tidakk nyata"ucap Daniel."Terkadang sifat manusia bisa menjadi sederhana namun juga bisa menjadi rumit disaat bersamaan. Bahkan seorang author yang membuat novel jarang sekali menginginkan ending yang sedih untuk karakter buatannya. Apa kau tahu mengapa Lala?"tanya Daniel
"Saya tidakk tahu tuan"jawab Lala.
"Karna para author adalah orang yang menciptakan karakter karakter itu dan mengubahnya dari kata kata kosong menjadi gambaran kasar lalu membuat para karakter itu seolah benar benar hidup di dunia nyata"ucap Daniel"Mereka bisa langsung bahagia saat menulis dan mereka juga bisa menitikkan air mata sembari dengan tangan yang masih mengetik keyboard atau menulis dengan pena mereka.... Mereka sering melalui banyak masalah.
Namun mereka tidak bisa berhenti menulis "ucap Daniel memandang Lala."Mengapa tidak bisa, bukankah author adalah pencipta nya dan tidak di kekang siapapun?"tanya Lala semakin bingung.
"Karna hal yang paling author inginkan sebenarnya adalah ketika para pembaca menjadi bahagia dan membuat para pembaca menjadi sedikit melupakan masalah mereka di dunia nyata melalui kata kata di novel yang ia buat"ucap Daniel."Pemikiran manusia begitu rumit"jawab Lala
"Begitukah, suatu hari nanti kau pasti akan mengerti semuanya. "Ucap Daniel tersenyum.
"Baik tuan"ucap Lala menatap Mimi dalam dekapan azkhar."Apa kau juga ingin menyaksikan ending bahagia untuk para karakter novel sebagai seorang pembaca, Mimi?"
____
Untuk temen temen sekalian, terima kasih karna sudah setia menunggu dan membaca semua cerita yang aku buat.
Dan makasi juga karna selalu komentar setiap aku merilis chapter baru, karna komentar komentar kalian tu aku jadi bisa termotivasi. Aku selalu menanamkan kata kata ini ketika aku sedang tidak bisa menulis atau capek.
"Ada orang orang yang menungguku".
Meskipun kadang sering typo, tapi aku tetap mau ngucapin.Terima kasih karna Uda baca dan ngasi vote.
Aku cinta kalian semuanya 😭😭

KAMU SEDANG MEMBACA
menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)
Fantasíaazkhar Febbian adalah seorang pria yang berumur 19 tahun, dia meninggal karna tubuhnya terhimpit oleh Rak Rak buku saat terjadinya gempa. Namun tiba tiba dia mendengar suara suara aneh. "jiwa sudah keluar dari tubuh" "mulai memproses pemindahan " di...