chapter 3

100 4 4
                                    

Assalamu'alaikum wr. Wb

~~~~~°°°°°{}°°°°°~~~~~

Sumilir angin malam yang menyejukkan. Ke-4 detektif kali ini masih sama-sama bingung dalam mengatur sebuah strategi untuk mengetahui dan mengungkap siapa sebenarnya dalang di balik kasus pembunuhan di teater tersebut.

Kali ini para anggota detektif mempercayai gracia untuk menjadi orang yang mengatur sebuah strategi, karna setiap strategi yang telah di atur oleh gracia di misi-misi yang lainnya selalu saja berhasil.

Namun, saat ini gracia masih saja melamun untuk memikirkan sebuah strategi yang akan mereka gunakan. Disaat tengah melamun virlo reva pun akan bicara.

"Nahh gw ada saran nih" ucap virlo reva.

"Apaan??...... Lu udh mikirin gimana strategi buat kita menangkap pelaku pembunuhan itu???....... " tanya Gavin christyan dengan muka bingung.

"Ehh...... bentar dulu kalau kita ngatur strategi sekarang tentunya akan sulit karena kita masih belum tahu pasti apakah pembunuhan itu benar-benar terjadi atau mayat yang di bunuh itu cuma bunuh diri aja dan ternyata bukan dibunuh" jawab virlo reva

"Ehh.. Lu mikir ngak sih??... Mana ada orang bunuh diri ditempat seperti itu. Itu tuh benar-benar di bunuh. Di media aja polisi dan wartawan itu bilang kalau mayat itu beneran dibunuh. Buktinya kan udah jelas ada di CCTV" ucap Gavin Christyan dengan nada tegas.

"Lah.... Maksudnya gini bro kita harus mastiin dulu itu beneran dibunuh. Dengan cara besok kita harus pergi ke teater itu" saran virlo reva.

"Ngapain lagi coba kita besok ke teater??......... " tanya Gavin Christyan.

"Ya kita harus mastiin dulu lah. Kita harus nyelidiki dulu bisa aja kan ada petunjuk disitu. Terus kita juga harus nanya terlebih dahulu sama security yang ada di sana apakah sebelumnya ada orang mencurigakan. Gitu... " ucap virlo reva.

"Nah ditambah lagi kita juga harus nanya siapa orang terakhir yang ada di TKP sebelum adanya aksi pembunuhan disitu. " lanjut virlo reva.

"Udah-udah. Kita ini masih bingung kalian berdua malah debat aja. Saran dari virlo reva bener. Besok kita harus cek di teater" ucap tito alenat.

"Bener tuh sebaiknya kita istirahat dan pulang aja terlebih dahulu. Kalau perlu besok kita kumpul di sini pagi pagi aja biar besok kita bisa datang ke teater lebih awal sebelum ada pengunjung yang datang nanti. " ucap gracia.

"Entar dulu...... Gimana caranya kita masuk sedangkan jam segitu mall masih tutup kan??....... "  tanya Gavin Christyan.

"Gampang ituu....... Entar gua yang minta izin sama security di sana. " jawab gracia.

Tak lama setelah itu akhirnya mereka ber-4 pun pulang kerumah masing masing. Dan memutuskan untuk besok pagi harus sudah berkumpul di kantor polisi tempat mereka bekerja dan harus berangkat ke mall saat masih pagi dan saat teater masih belum dibuka.

~~~°~~~

























~~~~~°°°°°{}°°°°°~~~~~

Keesokan harinya

Pagi hari yang cerah disertai suara kicauan burung. Hari yang di nanti pun tiba mereka ber-4 sekarang sudah berada di dalam mobil Jeep yang sedang mengarahkan ke fX sudirman.

Mobil Jeep yang dikendarai ke-4 detektif mulai menembus jalanan ibukota yang disertai oleh polusi pagi hari. Beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai para detektif tersebut akhirnya terhenti di parkiran mall fX sudirman.

Mereka ber-4 pun turun dari mobil Jeep nya sambil membawa sebuah tas hitam yang berisi kan alat-alat detektif.

"Kalian pasti detektif polisi kan???....... " tanya salah satu security yang menjaga pintu fX sudirman.

"Lahh..... Kok tau??..... " tanya balik tito alenat.

"Duhh pake nanya lagi. Itu logo yang ada di kalung kamu itu logo apa coba??? " ucap security sambil menunjukkan kalung tito alenat yang berlogo polisi.

"Oh iya ya hhe....... " ucap tito alenat sambil tersenyum.

"Hadehh masnya kalau masih ngantuk bilang aja. Bisa bisa ngak nyadar kalau situ detektif polisi"  ucap seorang security sambil tersenyum.

"Iya mas mungkin efek ngantuk nihh.. Yaudah kami ber-4 permisi mau masuk dulu ya" ucap tito alenat sambil masuk mall.

"Yaudahh silakan..... " ucap security sambil mempersilahkan para ke 4 detektif tersebut untuk masuk.

Mereka ber-4 pun langsung naik eskalator dan menuju ke lantai f 4 lebih tepatnya langsung menuju ke tempat teater.

"Halo pak selamat pagi" ucap gracia sambil berjabat tangan dengan salah satu anggota kepolisian di situ.

"Halo juga Terima masih ya gracia udh memberi tahu kita kalau pagi ini mau nyelidiki teater ini" ucap salah satu anggota kepolisian.

Anggota kepolisian tersebut bernama shanio yang didampingi juga oleh rekannya yang bernama ollaf.

"Ehh..... Gree itu siapa kok lu kenal?...... " tanya Gavin Christyan.

"Oh ya kenalin ini shanio ini dulu temanku waktu sma dan dulu dia bekerja ditempat kantor polisi kita. Tapi dia udh pindah tempat kerja sekarang. " penjelasan dari gracia.

"Dia juga kenal dengan jendral polisi kita. Terus dia bisa kesini karena aku yang ngasih tahu shanio" lanjut gracia.

"Ohh gitu...... " respon ke-3 detektif teman gracia tersebut.

"Yaudah yuk kita mulai penyelidikan nya" ajak shanio.

Mereka pun mulai masuk ke teater yang di depannya sudah di beri sebuah garis polisi berwarna kuning.

Mereka pun bersama sama masuk dan mulai mengecek di sekitar teater serta mencari apakah ada sebuah barang yang mencurigakan.

Dari ujung depan pintu masuk teater hingga panggung stage sudah mereka cek. Hingga sudut-sudut kecil ruangan juga sudah mereka cek dan tak ada satu pun tempat terlewatkan.

Setelah mereka cek dan ternyata tidak menemukan sebuah petunjuk apapun. Akhirnya mereka pun langsung memutuskan untuk keluar ke teater dan memutuskan untuk pergi ke cafe terlebih dahulu untuk sejenak mengobrol dan bersantai terlebih dahulu.

"Yukk kita ke cafe terlebih dahulu kalian semua pasti capek kan???...... " ajak shanio.

"Yaudah yuk lah kita ke cafe dulu" ajak gracia.

Akhirnya mereka semua pun menyetujui ajakan dari shanio dan mereka pun langsung memutuskan untuk pergi ke cafe untuk sejenak bersantai dan beristirahat terlebih dahulu.

Mereka pun Langsung menuju ke mobil masing masing dan langsung mengarahkan menuju ke tujuan yang sama yaitu ke cafe.

Sesampainya di cafe mereka pun sejenak bersantai sambil menyeduh sebuah kopi dan juga sambil mengobrol satu sama lain.

~~~~~°°°°°{}°°°°°~~~~~
TBC
{ to be continue }

📍Peringatan 📍
Cerita ini hanya rekayasa dan hanya karangan semata.








𝐭𝐡𝐞 𝐥𝐚𝐬𝐭 𝐦𝐢𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 (𝐩𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang