chaper 48

15 1 0
                                    

Assalamu'alaikum wr. Wb

Selamat membaca 🤗

~~~~~°°°°°{}°°°°°~~~~~

MALAM hari di tempat yang sama. Kini situasi menjadi lebih menegangkan lagi. Di dapur kali ini terdapat ara yang tengah berdiri di depan meja dapur sembari mengenggam pisau tajam di tangan kirinya tersebut. Ia berpenampilan sangat misterius dengan menggunakan jaket dan masker berwarna hitam.

Tanpa sadar kini sang pemilik teater tersebut telah berjalan memasuki ruangan dapur tersebut.

Ia pun langsung membuka pintu dapur tersebut dengan perlahan.

Pintu kini mulai terbuka dan pemilik teater tersebut telah memasuki ruangan dapur tersebut.

Alangkah terkejutnya pemilik teater tersebut saat telah mengetahui di hadapan nya saat ini terdapat orang misterius dengan mengenakan jaket berwarna hitam dan pisau di tangan kirinya tersembut. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah ara, ex member yang ingin membalaskan dendamnya tersebut.

"S-SIAPA A-ANDAA??!!! " ucap pemilik teater tersebut kepada orang misterius yang saat ini ada di depannya tersebut.

dengan nada bicara yang terpatah patah dan juga dengan detak jantung yang berdetak sangat cepat, itulah yang saat ini di rasakan oleh pemilik teater tersebut.

Sang pemilik teater itu pun langsung terus menanyakan sesuatu kepada orang di depan nya tersebut.

Dengan keringat dingin yang bercucuran di tubuhnya kini pemilik teater tersebut mencoba untuk menenangkan dirinya tersebut secara perlahan lahan.

"M-MAU APA KAMU DI RUMAH SAYAA??!!! "

"BUKANNYA PARA PEMBUNUH ITU UDAH DI TANGKAP SEMUAA??? "

"TERUSS..... SIAPA KAMU SEBENERNYA???!!! "

"HADAP SINI KALAU BERANII!!"

sekilas seperti itulah yang di katakan oleh pemilik teater tersebut kepada orang misterius di depannya tersebut.

tak lama setelah pemilik teater tersebut terdiam orang di depannya tersebut pun langsung membalikkan badannya menghadap pemilik teater tersebut.

"sekarang, ucapkan kata kata terakhir bapak" ancam ara dengan nada lirih sembari menodongkan pisau nya tersebut mengarah tepat ke perut pemilik teater tersebut.

Mendengar ancaman dari ara tersebut sontak pemilik teater itu pun langsung menyadari bahwa yang di depannya saat ini adalah ex member yang dulu pernah ikut grup idol tersebut.

"K-kamu ara kann??? "

"Saya masih ingat sama suaramu"

Ucap pemilik teater tersebut.

Mendengar pertanyaan dari pemilik teater tersebut ara pun langsung merespon pertanyaan tersebut.

"Bapak nggak perlu tau siapa saya" respon ara.

"Singkat saja. Silahkan ucapkan kata kata terakhir bapak" jelas ara.

"Segera ucapkan, sebelum nantinya bapak akan terbungkam untuk selama lamanyaa" lanjut ara.

Setelah ara mengucapkan kalimat tersebut ia pun langsung perlahan demi perlahan mulai maju menghampiri pemilik teater tersebut.

Kini sang pemilik teater mulai kebingungan serta panik. Kini ia hanya bisa berjalan mundur menghindari seorang ara yang telah menodongkan pisau nya di hadapan nya tersebut.

Dan disituasi sempit kini pemilik teater tersebut hanya bisa memohon untuk agar tidak membunuh nya.

"S-saya akan menuruti kemauan mu ara. Tapi tolong biarkan saya hidup...... " permohonan pemilik teater tersebut di hadapan ara.

Mendengarkan ucapan dari pemilik teater tersebut kini ara ternyata sama sekali tidak peduli dengan permohonan pemilik teater.

Tanpa belas kasihan kini ara tetap saja nekat untuk segera melakukan aksinya tersebut, yaitu membunuh pemilik teater tersebut.

"Semuanya telah terlambat pak, ucapkan selamat tinggal sekarang" ucap ara sembari terus mendekat ke arah pemilik teater tersebut.

"A-ampun........ Tolong biarkan saya hidup" mohon pemilik teater tersebut.

Dan nyatanya kini semua telah terlambat, ucapan permohonan dari pemilik teater kali ini sama sekali tidak lagi diperdulikan oleh ara.

Tanpa pikir panjang ara pun langsung mengarahkan dan mendekat kan pisau tersebut ke arah perut pemilik teater tersebut.

"Selamat tinggal bapakk" ucap ara.

Srettthhh........

Pisau pun langsung menancap diperut pemilik teater tersebut. Dan darah kini perlahan mulai membanjiri dapur tersebut.

Ara pun langsung mencoba menancap kan pisau tersebut lebih dalam lagi ke perut pemilik teater tersebut.

Dan tak lama setelah itu ara pun langsung menarik dan melepaskan pisau tersebut dari perut pemilik teater.

Tak sampai disitu ara pun langsung menyimpan pisau tersebut dan ia kini mulai berganti memegang pistol yang sudah ia isi peluru sebelumnya tadi.

Dan kini ara pun langsung bersiap untuk menembakkan pistol tersebut tepat mengarah kepala pemilik teater yang kini dari mulutnya terus menerus mengeluarkan darah segarnya.

DORRRHHH..........!!!!

Peluru kini telah tepat mengarah ke bagian kepala pemilik teater. Dan kini ara pun langsung bisa bernafas lega kembali sembari melepaskan maskernya.

Dan kini dendam ara telah terbalas kan. Setelah melakukan aksinya tersebut kini ia langsung segera membersihkan dan menghilangkan jejak pembunuhan tersebut, serta menghapus barang bukti yang ada di dapur tersebut.

Kini aksi dari ara telah berjalan lancar. Ia pun langsung membersihkan pisau yang penuh dengan darah tersebut. Tak lama setelah itu ia pun langsung keluar dari dapur tersebut, dan tak lupa ia langsung mengunci ruangan dapur tersebut.

Dengan muka santai tanpa perasaan bersalah kini ara mulai berjalan keluar dari rumah tersebut dan lebih tepatnya kini ara telah berjalan menuju ke arah mobilnya yang ada di depan rumah tersebut.

Tugas nya kini telah selesai dan berjalan dengan mulus juga. Ia pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan tak lama ia pun langsung melakukan mobilnya tersebut menuju ke rumah tempat ia berkumpul dengan para pembunuh tersebut sebelumnya.



























~~~~~°°°°°{}°°°°°~~~~~
TBC
[ to be continue ]

Jangan lupa vote + follow

See youu........










𝐭𝐡𝐞 𝐥𝐚𝐬𝐭 𝐦𝐢𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 (𝐩𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐭𝐞𝐚𝐭𝐞𝐫)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang