Kembalinya Woozi

103 22 3
                                    

Hari ini wisuda kelulusan Yoongi bersama teman-teman satu angkatannya termasuk Namjoon dan Hoseok. Mereka bertiga termasuk dalam jajaran wisudawan/wisudawati dengan predikat Cum Laude (lulusan terbaik). Sehingga orangtua mereka masuk kedalam barisan VIP di paling depan.

Orang tua Yoongi pun sudah tiba di Seoul sejak beberapa hari menjelang wisuda, termasuk Woozi. Mereka berencana menghadiri wisuda kelulusan Yoongi.

Di lain pihak, Yoongi juga mengundang Jimin untuk datang menghadiri wisudanya kali ini dan bermaksud ingin mengenalkan Jimin ke kedua orangtuanya. Awalnya Jimin menolak karena merasa tidak pantas hadir di acara tersebut, tetapi Yoongi dengan gigih berhasil membujuk Jimin. Lagipula Jin juga datang karena ingin menemani kekasihnya, Namjoon. Sementara, Soobin, kekasih Hoseok pun juga turut hadir. Sehingga Jimin pun akhirnya mau hadir juga untuk menemani Yoongi wisuda.

Walau Jimin juga mengetahui bahwa Woozi juga akan hadir disana, tapi Yoongi sudah memastikan ke Jimin bahwa semua akan baik-baik saja dan Woozi juga pasti sudah bisa menerima kenyataan bahwa sekarang Jimin adalah kekasih Yoongi.

Hari itu pun tiba. Jimin datang bersama Jin dan segera menempati area VIP, bersama Soobin juga yg sudah datang. Sementara Yoongi, Namjoon dan Hoseok berada di dalam barisan wisudawan/wisudawati yg sudah berbaris rapi untuk masuk ke dalam ruangan.

Para orangtua pun sudah mulai berdatangan dan segera menempati kursi yg sudah ditentukan sesuai dengan undangan yg mereka terima.

Orang tua Yoongi dan juga Woozi, duduk berdampingan dengan orang tua Namjoon dan orang tua Hoseok. Mereka saling bersalaman dan berbincang sejenak sebelum acara di mulai. Sementara tepat di belakang mereka, ada Jimin, Jin dan Soobin.

Woozi yg menyadari kehadiran Jimin hanya mengangguk dan melempar senyum saat bertemu Jimin, Jin dan Soobin. Sedikit kecemasan melanda Jimin ketika pertama kali bertemu Woozi, karena terngiang-ngiang perkataan Woozi ketika mereka berada di bandara. Jin mencoba menenangkan Jimin dan berujar bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Acara wisuda pun kemudian dimulai dan berjalan khidmat hingga selesai. Begitu acara selesai, para wisudawan/wisudawati segera berhamburan ke orang tua mereka, berbagi kebahagiaan bersama keluarga mereka masing-masing dan segera bersiap untuk melakukan sesi photo bersama.

Yoongi berjalan dengan senyuman merekah di wajahnya melihat Jimin serta kedua orang tuanya dan juga Woozi.

"Yoongia...." panggil eoma Min, "selamat ya sayang, kami bangga sekali padamu, nak." Eoma Min memeluk putranya dengan hangat sementara Appa Min tersenyum bangga pda Yoongi.

"Gomawo Eoma, Appa." Yoongi membalas pelukan eoma Min dan menatap appa-nya dengan tersenyum.

"Habis ini, segera bersiap mengambil alih perusahaan appa, nee." sambung Appa Min tertawa.

"Appaaaa..." protes Yoongi, "setidaknya biarkan aku nafas sebentar."

Appa Min makin tertawa dan mengacak rambut Yoongi, "nee, Yoongia, Appa hanya menggodamu."

"Congrats, my brooooo....." Kali ini gantian Woozi yg memeluk Yoongi.

"Gomawo, Zi," balas Yoongi, "selamat juga ya karena kamu juga lulusan terbaik di Amerika."

Woozi hanya tersenyum simpul.

Setelah itu, Yoongi pun beralih ke Jimin yg nampak berdiri mematung disana. Yoongi reflek membawa Jimin kedalam pelukannya, "baby, terima kasih sudah mau datang, nee." Yoongi mengecup kening Jimin, membuat Jimin tersipu malu.

"Aigoooo...." suara eoma Min membuyarkan pelukan mereka, "siapa pemuda manis ini, Yoongia?"

Yoongi tersenyum menatap eoma dan appa Min, "Eoma, Appa, kenalkan ini Jimin, kekasih Yoongi."

"Salam kenal bapak, ibu," Jimin mrmbungkuk hormat, "saya Jimin, Park Jimin."

"Astagaaaa...." seru eoma Min, "kenapa kamu menggemaskan sekali nak."

Yoongi terkekeh pelan melihat kelakuan eoma-nya

"Yoongi dan juga Woozi banyak bercerita tentang kamu, Jimin," sambung eoma Min, "tapi eoma tidak menyangka kalau kamu semanis ini."

Spontan eoma Min memeluk Jimin dengan penuh kehangatan. Jimin yg sudah lama sekali tidak pernah merasakan kehangatan pelukan seorang ibu, mendadak meneteskan airmatanya ketika eoma Min memeluknya.

"Loh, loh..... kenapa nak?" eoma Min mendadak panik melihat Jimin tersedu pelan dalam pelukannya.

"Aniyo, bu...." cicit Jimin pelan dan mengusap matanya.

"Mungkin Jimin kangen eoma-nya, eoma." sahut Yoongi yg segera menggamit tangan Jimin untuk menenangkannya.

"Aaahhh, maafkan eoma sayang." Eoma Min menatap Jimin dengan tersenyum. Dia sudah tau dari Yoongi tentang kedua orang tua Jimin.

"Jangan sedih nee," eoma Min mengusap surai rambut Jimin dengan penuh kasih sayang, "anggep aja eoma ini eoma mu ya Jimin. Dan mulai sekarang kamu harus panggil eoma dan appa, okey."

Jimin hanya tersenyum dan mengangguk.

Sementara Woozi hanya menatap semua itu dengan perasaan yg mengharu biru. Sungguh, Woozi tidak bisa menghapus perasaannya kepada Jimin dan malah semakin bertambah ketika ia bertemu Jimin kembali hari ini. Hatinya terbakar cemburu melihat kebersamaan Yoongi dan Jimin. Tekadnya pun semakin kuat untuk menjadikan Jimin miliknya satu-satunya, walau harus bersaing dengan saudara kembarnya sendiri, Yoongi.

Sebuah rencana jahat pun melintas di pikirannya membuat smirk nampak muncul menghiasi wajahnya, dan kebetulan Jimin melihatnya dan membuat Jimin semakin bertambah cemas.

U Chose Me, Did U? (Yoonmin)Where stories live. Discover now