Hoshi Hancur

75 18 4
                                    

Woozi dan Hoshi telah sampai di kamar mereka. Hoshi segera terduduk di sofa dan mulai menangis, "Hyung, ini suatu kesalahan.... a-aku.... a-aku...."

"Tidak ada yg perlu dijelaskan lagi, Shi," sergah  Woozi cepat, "padahal aku berusaha untuk mencintaimu sepenuh hatiku. Tetapi disaat aku mulai jatuh cinta padamu, kamu malah melukaiku."

Woozi menatap sendu Hoshi, "Yoongi Hyung itu kembaranku, Shi, dan Jimin itu kekasihnya. Kau kan tau betapa mereka saling mencintai?"

Hoshi mengangkat wajahnya, matanya bertemu dengan mata Woozi yg menatapnya penuh kesedihan, "Hyung, sungguh, saat itu aku dalam keadaan sadar dan tidak sadar. Tahu-tahu Yoongi Hyung sudah berada di atasku dan mulai menciumku."

"Lalu? Kau menikmatinya? Sampai-sampaj kau pun membalas ciuman Yoongi Hyung dengan penuh gelora?" cerca Woozi dengan mata mendelik menatap Hoshi.

"Aniyo, Hyung, sejak pertama bibir Yoongi Hyung menyentuh bibirku, aku mendadak sadar kalau itu bukan dirimu...." Hoshi kembali menundukkan wajahnya.

"Kalau kamu sadar itu bukan bibirku, kenapa malah kamu lanjutkan ciuman itu dan bukan pergi meninggalkan Yoongi Hyung?" Nada suara Woozi berubah menjadi sinis sekarang.

"A-aku....." Hoshi tak tau harus menjawab apa. Dia benar-benar merasa terpukul atas kejadian itu.

"Sudahlah Hoshi, tak ada yg perlu kau sesali sekarang. Semua sudah terjadi," ucap Woozi, "yg jelas aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi. Terlalu sakit rasanya kalau mengingat kejadian barusan. Lebih baik kita putus sekarang, Shi."

Woozi pun kemudian meninggalkan kamarnya dan pergi keluar. Sementara Hoshi menangis sejadi-jadinya.

Sementara itu di kamar Yoongi, Namjoon masih disana dengan Yoongi yg masih terdiam terpaku di tempat tidurnya. Pikirannya kosong, matanya nanar menatap Namjoon.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, Joon," Yoongi mulai terisak, "kau kan tau betapa aku sangat mencintai Jimin. Dan aku tak mungkin melakukan hal yg akan menyakiti hatinya. Aku....."

Namjoon hanya menghela nafasnya, "tapi kan memang begitu kejadiannya, Yoon. Bahkan dari video tadi pun menunjukkan bagaimana kejadian itu terjadi. Apa yg bisa kau sangkal lagi?"

Yoongi mengusak kasar rambutnya, "tapi Joon......"

Namjoon memegang pundak Yoongi, "lebih baik kau tenangkan dirimu sekarang. Kau tidak usah khawatir tentang Jimin. Jimin sekarang ada bersama Jin. Kalian berdua butuh waktu untuk sendiri dulu."

Namjoon pun pergi meninggalkan kamar Yoongi dan kembali ke kamarnya.

"Bagaimana Joonie?" tanya Jin begitu Namjoon masuk ke kamar mereka.

Nampak Jimin sedang tertidur ditemani Jin disampingnya.

Namjoon menceritakan semuanya kepada Jin. Jin nampak termangu mencoba mencerna cerita yg disampaikan kekasihnya.

"Apa mungkin karena Yoongi terlalu mabuk? Hingga dia tidak menyadari kalau dia mencium Hoshi?" Jin mencoba memberikan analisanya.

Namjoon hanya mengangguk, "mungkin juga Jinnie, aku juga berpikir rasanya tak mungkin Yoongi sebegitu mudahnya melakukan tindakan bodoh yg akan menyakiti hati Jimin."

"Lalu kita harus bagaimana, Joonie?" Jin menatap Jimin yg sedang tertidur dengan sendu, "hati Jimin terlalu rapuh sekarang, aku tidak yakin Jimin akan dengan mudah memaafkan Yoongi."

"Kita tidak bisa berbuat apapun, Jinnie," Namjoon kembali menghela nafasnya, "ini masalah mereka berdua dan kita tidak ada hak untuk meng-intervensi hubungan mereka berdua."

Woozi duduk di tepi pantai, matanya menatap jauh hamparan ombak yg berulang kali datang menerpa kakinya di pasir.

"Aku sungguh pintar," gumam Woozi, "aku tak perlu mengotori tanganku sendiri untuk merebut Jimin dari Yoongi Hyung."

Woozi terkekeh pelan, "walaupun sebenarnya aku kasihan dengan Hoshi yg terpaksa harus kujadikan umpan untuk memisahkan Yoongi Hyung dan Jimin."

Mendadak hati Woozi berubah menjadi sendu mengingat Hoshi, "aahh perasaan macam apa ini? Kenapa aku begitu sedih melihat Hoshi yg menangis tadi? Rasanya aku ingin membawanya dalam pelukan ku dan menenangkannya."

Woozi mengusak rambutnya, "aish, apalah aku ini, kenapa jadi mikirin Hoshi? Salah sendiri dia yg terlalu mencintaiku hingga percaya saja ketika aku bilang aku ingin belajar mencintainya."

Woozi kemudian senyum-senyum sendiri membayangkan Jimin yg akan jadi miliknya sepenuhnya, "sekarang tinggal jadi pahlawan bagi Jimin dan memastikan Jimin memutuskan Yoongi Hyung."

Woozi pun kemudian memejamkan matanya, berimajinasi sedang memadu kasih bersama Jimin.

U Chose Me, Did U? (Yoonmin)Where stories live. Discover now