"Hyung...." Hoshi menatap Woozi, "jangan memaksakan diri untuk hal-hal yg memang tidak bisa dipaksakan."
"Mwo?" tanya Woozi heran, "kenapa kamu bisa berkata seperti itu, Shi...... apa kamu pikir....."
"Aku tau Hyung belum atau mungkin tidak mencintaiku," sela Hoshi cepat, "aku tidak mempermasalahkan hal itu, seperti yg sudah pernah aku bilang kepada Hyung waktu itu. Tapi aku tidak mau dijadikan sebagai pelarian atau pelampiasan atas hal yg tidak bisa Hyung miliki."
Woozi tertunduk, bagai tertampar dengan perkataan Hoshi barusan.
"Jangan hanya karena Hyung tidak menyukai kebersamaan Yoongi Hyung dan Jimin Hyung, lalu Hyung menjadikan hal itu sebagai alasan untuk membalas cintaku," sambung Hoshi, "aku ingin Hyung membalas cintaku karena Hyung memang benar-benar telah jatuh cinta padaku. Bukan karena ingin melampiaskan sakit hati Hyung karena tidak bisa memiliki Jimin Hyung."
Woozi semakin tertunduk. Tidak menyangka Hoshi bisa berbicara sebijaksana itu. Mendadak Woozi malu pada dirinya sendiri. Hoshi, pemuda mungil nan manis yg tak pernah meninggalkannya dalam situasi apapun, yg selalu berjuang akan cintanya pada Woozi, yg tak pernah mempermasalahkan kepada siapa Woozi menaruh hati walau itu melukai hati Hoshi, dan yg selalu percaya pada cintanya ke Woozi.
"Jangan memaksakan dirimu sendiri, Hyung," gumam Hoshi, "aku tak ingin Hyung menyakiti diri Hyung sendiri."
Woozi mengangkat wajah menatap Hoshi yg sedang tersenyum padanya, "aku tak pernah menyesal mencintaimu, Hyung. Walau cintaku ini belum berbalas, tapi melihatmu bahagia sudah cukup membuatku bahagia."
"Shi......" Suara Woozi tercekat, dia tak mampu meneruskan kalimatnya. Terlalu banyak kejutan yg dia rasakan malam ini.
Hoshi hanya menggeleng perlahan, "it's okey Hyung..... I'm ok....."
Woozi menubruk tubuh Hoshi, tangisnya pecah dalam pelukan Hoshi. Hatinya luluh lantah akibat semua ucapan Hoshi padanya, "Mianhe, Shi......" dalam tangisnya Woozi berusaha berbicara, "aku tak pernah menyangka aku menyakitimu sedalam ini."
Hoshi mengelus lembut punggung Woozi, "Tak baik menyalahkan diri sendiri. Hyung. Lagipula itu bukan salah Hyung, aku yg memilih jalanku sendiri."
Woozi masih tersedu dalam pelukan Hoshi sampai tangisnya mereda. Woozi mengangkat wajahnya dan menatap Hoshi yg tersenyum menatapnya.
"Dan aku pun sudah memutuskan, untuk melupakan perasaanku pada Jimin dan mulai belajar mencintaimu, Shi," Woozi mengenggam kedua tangan Hoshi da mencium punggung tangan Hoshi dengan lembut membuat Hoshi terkesiap kaget, "izinkan aku belajar mencintaimu, sayang."
Muka Hoshi bersemu merah, "Hyung....."
"Tolong bantu aku, Shi," pinta Woozi kemudian, "bantu aku agar bisa jatuh cinta padamu, agar aku juga bisa membalas cintamu padaku. Kamu mau kan, sayang....."
Hoshi terdiam. Antara percaya tidak percaya, Hoshi menatap Woozi mencoba mencari sesuatu yg tersembunyi disana, tapi yg bisa Hoshi temukan hanyalah pancaran ketulusan dari mata Woozi.
Hoshi menyerah, seketika semua rasa ragu yg sejak tadi menyerangnya mendadak sirna. Hatinya begitu bahagia karena sudah lama menantikan saat ini tiba.
"Nee, Hyung," balas Hoshi dengan senyum manisnya, "aku akan membuat Hyung jatuh cinta padaku sepenuh hati Hyung."
Woozi tersenyum bahagia mendengar perkataan Hoshi dan kembali memeluk Hoshi, "gomawo, sayang, gomawo...."
"Biarkan aku menjadi bodoh untuk sekali ini saja, Tuhan," bisik Hoshi dalam hati, "cintaku pada Woozi Hyung terlalu besar jika dibandingkan dengan keraguan yg aku rasakan saat ini."

YOU ARE READING
U Chose Me, Did U? (Yoonmin)
FanfictionYoongi dan Woozi adalah kembar identik yg amat sangat mirip satu sama lain sehingga sangat sulit untuk membedakan mereka berdua. Park Jimin, pemuda sebatang kara yg berjuang untuk bertahan hidup. Dia dicintai oleh si kembar dan harus memilih salah...