Keesokan harinya Hoshi memberanikan diri ke kamar Jin dan Namjoon. Dia tau Jimin berada disana sejak kejadian itu.
"Apa aku boleh bertemu dengan Jimin Hyung, Jin Hyung?" tanya Hoshi takut-takut saat Jin membuka pintu kamar.
Jin menoleh ke arah Jimin yg sedang duduk di sofa. Jimin hanya mengangguk.
"Masuklah, Hoshi." Jin mempersilahkan Hoshi untuk masuk.
"Jimin, Hyung akan meninggalkan kalian berdua agar kalian leluasa berbicara," ucap Jin mengelus lembut surai rambut Jimin, "tapi ingat bicaralah kalian dengan kepala dingin, nee."
Jimin dan Hoshi sama-sama mengangguk. Dan Jin pun segera pergi keluar kamar.
"Duduklah, Shi." Jimin berkata pelan.
"Gomawo Hyung." Hoshi mendudukkan dirinya di kursi kecil.
"Hy-Hyung.... aku.... aku sungguh minta maaf atas kejadian kemarin." dengan terbata-bata Hoshi berkata.
Jimin tersenyum getir memandang Hoshi, "aku sungguh tidak tau harus berkata apa, Shi. Bagiku ini sangat menyakitkan."
Hoshi menundukkan wajahnya, "aku tahu Hyung. Sungguh tidak pernah terbersit sedikitpun di hatiku untuk menyakiti Yoongi Hyung dan juga Jimin Hyung. Malam itu aku memang agak mabuk Hyung. Aku antara sadar dan tidak sadar. Pas saat Yoongi Hyung menciumku, aku langsung menyadari kalau itu Yoongi Hyung bukan Woozi Hyung. Dan harusnya aku hentikan semua itu. Tapi entah kenapa aku malah membalasnya. Aku sungguh tak mengerti Hyung. Aku minta maaf."
Nada suara Hoshi terdengar bergetar hebat. Jimin dapat merasakan betapa dalamnya penyesalan yg Hoshi rasakan saat ini.
"Apa Woozi Hyung...." Jimin mencoba bertanya, tetapi langsung dipotong Hoshi, "Kami sudah putus, Hyung. Woozi Hyung yg memutuskan aku. Dan aku tidak punya alasan apapun untuk menolaknya, karena aku yg salah. Aku telah menyakiti dan mengecewakannya."
Jimin menghela nafasnya, "Apa kamu tidak menceritakan apa yg kamu ceritakan padaku? Maksudnya situasi yg waktu itu terjadi?"
Hoshi mengangkat wajahnya dan menatap Jimin dengan penuh kesedihan, "aku sudah berusaha menceritakannya Hyung, tapi Woozi Hyung sudah terlanjur kecewa padaku."
"Aahh begitu rupanya." ujar Jimin.
"Aku kesini selain mau meminta maaf secara langsung kepada Jimin Hyung, aku sekalian mau pamit Hyung. Aku akan segera kembali ke Seoul. Rasanya tak ada alasan lagi untukku lebih lama tinggal disini." Hoshi mencoba tersenyum walau pedih rasanya.
"Mwo?" Jimin nampak kaget mendengar ucapan Hoshi.
Hoshi pun bangkit dari duduknya dan membungkuk dalam-dalam di depan Jimin, "sekali lagi aku mohon maaf Jimin Hyung, maafkan aku. Aku pamit dulu Hyung."
Hoshi pun kemudian pergi meninggalkan Jimin dan segera bergegas menuju airport untuk segera kembali ke Seoul.
Jimin hanya termangu menatap kepergian Hoshi. Ada sedikit kesedihan melihat Hoshi seperti itu. Hati Jimin semakin merasa teriris. Dia sungguh tak menyangka ternyata Hoshi membawa lukanya sendirian akibat kejadian itu.
Jimin masih asyik dengan lamunannya sampai tak menyadari kedatangan Yoongi yg kemudian duduk di hadapannya.
Sebelumnya Yoongi sudah meminta izin kepda Jin untuk menemui Jimin. Jin hanya mengangguk dan meminta Yoongi untuk berbicara tanpa emosi karena disini Yoongi lah yg salah. Yoongi berjanji kepada Jin akan berbicara dengan kepala dingin."Jimin?" panggil Yoongi pelan.
Jimin terkesiap mendengar suara Yoongi. Amarahnya mendadak muncul melihat sosok Yoongi di depannya.
"Mau apa Hyung kemari!!!" setengah berteriak Jimin berkata pada Yoongi, "apa belum puas menyakitiku kemarin? Oh kenapa tidak Hyung susul saja Hoshi, kekasih baru Hyung?"
Mata Jimin berkilat-kilat menatap Yoongi menandakan amarahnya semakin memuncak.
"Baby....tolong dengarkan aku...." Yoongi mencoba menenangkan Jimin.
"Don't baby me!!!! aku bukan baby mu lagi Hyung!!!" Masih dengan penuh emosi Jimin membalas ucapan Yoongi.
"Jimin.... please dengarkan aku, okey." Yoongi berusaha membujuk Jimin.
"Hyung punya 5 menit untuk berbicara!" Jimin menatap Yoongi penuh kebencian.
"Jimin, tolong percaya pada Hyung, Jim," Yoongi mulai berbicara, "Hyung tidak pernah sedikitpun terbersit untuk menyakitmu, Jim. Hyung cinta banget sama kamu Jim, ga bakal mungkin Hyung akan melakukan hal-hal bodoh untuk menyakitimu."
"Tapi buktinya Hyung sukses menyakitiku dengan kejadian kemarin!" dengan suara melengking Jimin memotong ucapan Yoongi.
"Hyung mabuk Jim, Hyung ga sadar kalau itu Hoshi. Hyung pikir itu kamu, baby." Yoongi berusaha menjelaskan alasannya.
"Don't. Baby. Me!!!!!" Jimin menjerit.
Yoongi terdiam, dia tak mampu melanjutkan ucapannya. Jimin nampak menyeramkan ketika marah.
"Harusnya kalau benar Hyung mencintaiku, Hyung bisa membedakan apa itu aku atau bukan!!! Tapi apa???? Hyung malah dengan brutal menciumi Hoshi!!!" Jimin semakin berteriak dengan lantang.
"Jimin, tolong jangan berteriak, kita bicarakan ini baik-baik ya." Yoongi setengah memohon kepada Jimin karena Jimin nampak mulai hilang kendali.
Jimin mencoba mengatur nafasnya yg terengah-engah akibat menjerit tadi.
Setelah dirasanya emosinya menurun dan tenang, Jimin kembali berbicara, "Hyung, lebih baik kita sudahi saja hubungan kita sampai disni. Kita putus Hyung!!!"
"Andwe, Jimin...." mata Yoongi mulai memanas, "apapun akan Hyung lakukan untuk menebus kesalahan Hyung . Tapi Hyung minta kita jangan putus, Jim. Hyung ga bisa hidup tanpamu."
Yoongi mulai terisak. Tapi Jimin sudah tidak peduli lagi. Baginya rasa sakit hatinya lebih dalam daripada airmata penyesalan Yoongi sekarang.
"Maaf Hyung, aku sudah tidak bisa bersamamu lagi. Rasa sakit hatiku sudah terlalu dalam. Aku tak bisa untuk meneruskan hubungan kita lagi." Jimin pun bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Yoongi yg semakin terisak dalam tangisnya, "Jimin, Baby.... Andwe, andwe...... tolong jangan pergi dariku sayang, Jimin........"
Hati Jimin mendadak menjadi tambah sakit mendengar raungan Yoongi. Ingin dia berbalik dan memeluk Yoongi, tapi seketika bayangan Yoongi yg mencium mesra Hoshi kembali hadir di pikirannya, membuat Jimin mengurungkan niatnya dan tetap melangkah pergi menjauh dari kamar Jin.
Jin dan Taehyung bergegas menyusul Jimin, sementara Namjoon dan Hoseok masuk ke kamar untuk menenangkan Yoongi.
YOU ARE READING
U Chose Me, Did U? (Yoonmin)
FanfictionYoongi dan Woozi adalah kembar identik yg amat sangat mirip satu sama lain sehingga sangat sulit untuk membedakan mereka berdua. Park Jimin, pemuda sebatang kara yg berjuang untuk bertahan hidup. Dia dicintai oleh si kembar dan harus memilih salah...