chp 16 ♡~

5.3K 397 24
                                    

Tokyo 20.00

Makoto sedang berada di pangkuan Agil di kamar. Menikmati momen bersama, malam ini sungguh sepi karena dirumah hanya ada Rion ,Caine ,Makoto dan Agil, yang lainnya sedang pergi keluar untuk camping. (Rion Caine ga ikud ya ges soalnya lagi ada pertemuan sama fraksi sebelah malamnya, dan ini si Rion Ama Caine belum berangkat ya)

"Kmu ga bosen kah meluk aku terus?" - Makoto

"Ga, ngapain bosen? Aku peluk Sampe pagi pun ga bakal bosen aku"

"Yaudah yaudah.. btw aku gabut tau."

"Kmu gabut? Kamu mau apa?"

"Hmm ... Gatau.. kenapa kita ga ikut aja tdi camping?"

"Oh itu.." Agil terdiam entah kenapa.

"Kenapa? Kok mukamu gitu?"

"Gapapa lgi ga pengen aja"

"Ga cerita aku gamau kamu peluk lagi"

"Eh jngn dong"

"Makanya cerita"

Agil sedikit ragu tapi akhirnya dia mau membuka mulut. "Jadi gini.."

✧-----------------✧
Flashback

Agil masih duduk di SMA kelas 12. Pada Sabtu malam, Agil diajak teman temannya untuk berkemah bersama di gunung. Awalnya memang baik baik saja hingga sebuah masalah terjadi. Agil dan teman temannya tidak tau bahwa gunung itu ada hewan buas dan juga sebenarnya ini juga bukan gunung khusus untuk berkemah. Jadi ..

"AGIL LARI GILL, KAMU NGAPAIN DIEM DISANA??" Ucap teman Agil sambil berlari dan menarik tangan Agil. Agil yng baru bangun tidur masih setengah sadar itu masih belum ngeh apa yng terjadi.

"E-eh.. kenapa?" - Agil

"Lihat belakang kita semua lagi dikejar kumpulan serigala!"

Agil yng mendengar itu terkejut, dan benar saja saat Agil melihat kebelakang ada 5-7 serigala sedang mengejar. Akhirnya Agil sadar dan ikut berlari lebih kencang, sialnya saking paniknya, mereka lupa jalan pulang dan hanya mengikuti jalur menuruni gunung.

Mereka terus menuruni gunung tanpa tau arah. Dan celaka pun tidak bisa dihindari.. serigala lebih cepat dari mereka satu persatu terkena Serangan dari serigala. Baju yng mereka gunakan kini bersimbah darah, begitu pun dengan Agil.

"Ugh-.. kalian.." Agil mencoba untuk merangkak dengan perlahan. Kakinya tidak dapat dibuat berdiri karena sudah berdarah dan kepalanya berdarah tergigit oleh serigala itu, Agil mencoba meraih teman temannya yng sudah tergeletak di tanah ,namun kesadarannya sudah mulai menghilang. Dan semuanya tidak sadar kan diri disana.

Entah berapa lama mereka disana .. tapi saat Agil mulai terbangun dia sudah berada dirumah sakit, disampingnya sudah ada ibunya yng menangis dan juga ayahnya berada disamping ibunya.

"Ma..mama?" - Agil

"Agil!" Ucap ibu Agil langsung memeluk putranya itu.

"Kok aku disini ma?"

"Seharusnya mama yang tanya sama kamu, kok bisa kamu diserang serigala??"

"Ee.. dimana temen temen Agil ma?"

"Ha?.. oh ya .. mm mungkin sedikit berat . Tapi .. 2 temen kamu meninggal karena ada beberapa bagian tubuhnya yng udah di makan sama serigala itu, dan yng lainnya masih kritis karena beberapa luka"

Mendengar itu Agil benar benar terdiam. Tidak menyangka hal buruk ini terjadi..

"Jadi.. ada warga yng hendak mencari kayu di gunung itu .. lalu melihat kalian yng dikerumuni oleh beberapa serigala, warga itu kembali ke desa dan mencari bantuan.. setelah serigala berhasil di usir oleh para warga, kalian diameter ke rumah sakit.. dan dokter bilang.. mata kirimu tidak dapat berfungsi lagi karena terkena Gigitan dari serigala itu."

Ini membuat Agil lebih terkejut lagi.. dia membuka paksa perban dari darinya, benar saja.. hanya mata kanan nya yng dapat melihat. Agil meremas perban di tangannya itu.. sudahlah dia frustasi 2 temannya meninggal dengan sadis dan sekarang dia buta sebelah.

"Aggh! Sialan.." Agil mengepalkan tangannya dengan frustasi.

—⁠☆

Beberapa Minggu setelah Agil akhirnya sudah pulang dari RS dan sudah mulai masuk ke sekolah.. hanya dia sendiri sekarang.. teman temannya yng masih hidup itu tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena beberapa kendala. Entah itu berbentuk trauma, kehilangan kedua tangan, dll.

Agil duduk sendirian di taman. Dia berfikir kenapa? Kenapa hanya dia yng tidak memiliki luka terlalu parah? Sama sekali tidak ada senyuman di wajahnya bahkan seperti mendung. (Btw si Agil pas diserang serigala tuh dia masuk ke semak semakin karena tuh jalan kan turun ya jadi dia ngegelundung gitu, jadi serigala nya ga terlalu notice Agil lgi di semak semak)

Beberapa orang melihat Agil disana, setelah kehilangan satu matanya.. orang orang di sekolah jadi sedikit menjauhi Agil dan bahkan terkadang ada yng merundungnya. Agil sebelum nya adalah pria populer yng memiliki wajah yng tampan. Tapi setelah masalah ini.. dia benar-benar down. (Tetep cakep kok , cuman mereka aja yng picek👍🏻 ngeliat kekurangan orang doang)

Itu terus berlanjut hingga akhirnya lulus SMA.. dan itulah awal mula hilangnya keceriaan itu.
✧-----------------✧

Setelah menceritakan itu, Agil sedikit mengepalkan tangannya ada kesedihan dan kemarahan di mukanya. Makoto yng melihat itu menjadi kasihan..

"Oh.. jadi itu alasan kmu gamau ikut camping?"
Tidak ada Jawaban dari Agil. Makoto menjadi sedikit merasa bersalah karena menanyakan kenapa dia tidak mau ikut camping.

"Udah.. jngn diinget lagi" ucap Makoto mencium bibir Agil.

Agil sedikit terkejut.. tapi dia membalas ciuman Makoto. Jujur saja itu mengalihkan kesedihan Agil.. tapi ciuman itu menjadi semakin intens.

"Hmph.. mm agh..gil"

"Hm.. Mako"

✧-----------------✧

"Ugh-.. ha.. ah hm ngh ha"

"Agh... Agil.. ah mm ngh.. pelanh ah, s-sakit"

Agil tidak mendengarkan itu, nafsunya berada di puncak sekarang.

✧-----------------✧

Betewe , gw tadi liat liat komen banyak yng minta magil tapi juga banyak yng mau ginji, jadi aku bakal buat chp spesial buat magil dan ginji(besok) . Bway bway

Internet nya ngajak gelud.

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang