"gw sebenarnya jg gmau ngelakuin ini.. tapi.. imbot nyuruh gw nyulik Garin untuk mancing kalian keluar. Karena.. imbot pngn mutusin hubungan sebagai saudara, pengen jadi yng terutama di kota" ucap Marcell terus terang.
"Oalah.." ini mengundang tawa Rion Kenzo, mereka benar benar menantang panglima tol kiri? Oh!
"Seneng nih gw kk gini terus terang, gw bisa buat rencana dulu thank you cell. Tapi bukan berarti gw maafin lu." - Rion
"Caine .. kli ditanya gw sayang Ama Garin apa ngga, gw sayang banget. Ga tega aku beneran.. tapi salah gw jg tergiur sama omongan manis mereka. Gw ga bermaksud sumpah"
"Itu berarti lu bodoh. Mau aja dijadiin kacung" - Makoto
"Hukumanmu nnti ada cell. Tapi untuk informasi besar ini lu gw kasih dikit ringan. Semuanya langsung pulang, kumpul Dirumah, kita bicara soal ini." - Rion
✧-----------------✧
Semuanya sudah berkumpul diruang tengah.
"Bentar, sebelum kita bicarain tentang perang yng mungkin akan terjadi. Aku mau dengerin cerita Garin dulu" - Caine
"Oh ya , bole silahkan" - Rion
"Jadi tadi kan ini Marcell bilang kalau mau ngajak date kan di sekitar gunung klo ga salah, nah awalnya normal aja Sampe.. Marcell tiba-tiba ngebekap aku pake kain, nah abistu aku gatau lagi.." - Garin
"Uh.. gitu ya? Tapi kamu ga diapa apain lgi kan?"
"Engga, mungkin tdi cuma diiket.."
"Yaudah klo gitu"
"tapi gaada yng sakit kan?"
"gaada mi"
✧-----------------✧
ngik ngik