Rion membawa Caine ke rumah, semua orang dirumah sangat menanti kepulangan mereka, namun semangat mereka memudar saat melihat Caine yng tidak sadarkan diri.
"Mami! Mami ga papa kan?" Ucap funin Langsung mendatangani Rion.
Seolah kaki Rion melemas, Rion terduduk saat menggendong Caine. "Mana bapa sui?"
"I'm here" dr sui langsung memeriksa Caine, dan..
"Sorry.. Yon. Lu telat ngasih ke dokter.. kita udah gabisa apa apa lagi"
"Hah..?" Semua anggota terdiam, tangisan mulai terdengar, terutama echi dan Mia.. sedangkan funin langsung diem kk patung. Rion hanya bisa diam menggenggam erat istrinya itu, tubuhnya masih hangat. Dan terakhir kalinya.. Rion mencium bibir Caine, didepan anak anak.
✧-----------------✧
Setelah penguburan, semua anggota berkumpul di ruang tengah kecuali Rion.
"Gimana itu si bapak?" - Key
"Biarin aja dulu, sendiri. Butuh waktu papi" - Mia
"Huff.. intinya kita udah gaada hubungan lagi antara putih', jadi kalau ketemu dijalan gausah ragu, langsung tembak" - Makoto
"Ya, gw gabakal nahan tangan gw sih" - Krow
"Nyawa bayar nyawa" - Echi
"Gaada lagi kita sembunyi sembunyi, kita keluar rumah pake baju TNF, biarin mereka tau" - Gin
"Saatnya mulai permainan" - Riji
Semuanya tersenyum dengan seringai gelap mereka.
✧-----------------✧"Pak, bapak"
"Papi"
Key dan Mia memasuki kamar Rion. Namun mereka berdua dibuat terkejut oleh, foto Caine yng berada di mana mana, dan 3 botol wiski yang kosong.
"Apa?" Rion menoleh. Wajahnya datar dan terlihat lelah ..
Mia dan key langsung mendatangi Rion dan mengguncang pelan bahu Rion.
"Pak ,sedih boleh pak tapi jangan kaya gini."
"Kaya gini gimana key?"
"Kami tau bapak itu sedih karena kepergian mami,tapi mabuk sama kurang istirahat itu bukan jawabannya. Kalau bapak kaya gini, bayangin aja mami kalau bisa lihat ini lebih sedih mami, emng bapak mau ngebuat mami kecewa?"
Rion terdiam,matanya mengeluarkan air mata sekali lagi. "Gw tau cara gw salah key, tapi pikiran gw berat banget, gw butuh penenang, Caine udah gaada"
"Tapi papi masih punya kita! Kita bisa denger semua curhatan papi, jangan sampai kamu berpikir kamu itu kepala keluarga kau bisa menyimpan semuanya sendiri, jangan. Papi ga sendirian masih ada kita yng nemenin papi, bantuin papi, ada buat papi, disamping papi selalu"
"Mia bener pak, bapak ga sendiri.. jangan kamu berpikir kalau kau kepala keluarga kau menyimpan semuanya sendiri. Jangan ditahan pak, kalo mau nangis nangis aja, kita juga gamau bapak itu sakit karena kelebihan pikiran. Liat funin liat Mia liat echi liat Garin , mereka sedih mereka nangis paling kenceng diantara lainnya pas denger mami udah gaada, tapi mereka masih kuat kan? Bukan berarti Caine udah gaada, bapak langsung down gitu aja"
"Inget pi, panglima tol kiri yng tegas dan kuat itu, masa down langsung? Aku tau berat bagi papi karena kepergian mami. Inget aja pi, Menangis bukan berarti papi itu lemah"
Rion mulai sedikit tenang, ya.. benar dia tidak sendiri.. dia punya keluarga yng harus dia sayangi dan lindungi. Rion perlahan menarik Key dan Mia mendekat memeluk mereka. Key dan Mia tidak keberatan dan bahkan senang akhirnya Rion mengerti maksud mereka. Key dan Mia dapat mendengar isakan kecil dari kepala keluarga ini.