chp 20

3.9K 376 16
                                    

✧-----------------✧
Sudah seminggu sekarang mereka bolak balik pergi kerumah dan ke rumah sakit. Karena memang mereka belum pulang. Sudah sadar namun masih harus di rawat lagi. Agil dan Gin yng masih susah untuk diajak mengobrol. Krow dan jaki yng masih dibalut bahu dan lengan mereka.

Aenon dan selia yng masih diperban lengannya, memang sudah dapat berinteraksi dengan jelas, tapi dokter belum memperbolehkan pulang. Dan Caine.. masih susah untuk duduk, karena dadanya dan perutnya dibalut oleh perban juga kepalanya, jadi melakukan apapun harus dibantu oleh anak-anak nya ataupun Rion.

…⁠ᘛ

"Caine?bisa denger aku ga? Makan dulu yu?" Rion berbisik di telinga Caine ,dan dijawab dengan sebuah anggukan. Lalu Rion menata tempat tidur Caine untuk sedikit membuat posisi Caine menjadi sedikit duduk. Setelah itu Rion menyuapi Caine Dengan sebuah bubur.

Setelah selesai makan dan bubur walaupun masih tersisa,tapi Caine sudah mulai mau makan lumayan banyak,ini membuat Rion merasa lega karena sudah ada perkembangan. Tapi disisi lain... Kemanapun dia akhir akhir ini, kerumah sakit dan dirumah pun dia merasa marah setiap saat. Namun mencoba untuk tidak menunjukkan nya pada anak anak, dia diam diam mencari siapa yng berani menyerang keluarga nya satu Minggu lalu.

✧-----------------✧

"Gil? Agil" - Makoto

Agil yng awalnya hanya diam menatap keatas kini perlahan menggeser posisi kepalanya menjadi miring kearah Makoto.

"Ya?"

Untuk saat ini hanya beberapa kata singkat yng dapat diucapkan Agil.

"Cepet sembuh ya? Pengen meluk kamu lagi" ucap Makoto menaruh kepalanya di ranjang Agil.

Lalu Agil tidak menjawab,dan perlahan tangan nya mengusap surai putih itu. "Tunggu aku" jawaban yng singkat dan tindakan sederhana, itu saja dapat membuat Makoto tersenyum.

"Agil"

"Hm?"

"Luv yu"

"Too"

"Ah shi-" Makoto merasa pipinya menghangat , membuat Agil gemas.

Sungguh damai yah.
✧-----------------✧
Sedangkan di posisi ginji

"Gin ,masak lu nabrak pohon down si anjir"

"Jn buat gw emosi ya"

"Lemah bet lu"

"Gw tampol lu"

"Gw pukul luka lu"

"Berani?"

"Berani lah"

"Lakuin"

Mata riji menyipit dan membuang muka.

"Ilih ga berani pun"

"Bct" riji menggenggam tangan Gin.

Gin sedikit tersenyum,Walaupun agak membagomgkan ya pasangan ini ,love language nya physical attack. Tapi zaling zayang zudah pasti awokawokawok.

✧-----------------✧
Hingga akhirnya beberapa Minggu kemudian, semuanya sudah mulai membaik (sekip aja kelamaan 🗿) dan juga mulai beraktivitas seperti biasa walaupun memang belum banyak aktivitas. Rumah yng berantakan sudah di perbaiki.

.
.
.
.
.

"Kalau masih sakit jngn dipaksa" - Makoto

"Ah gapapa, kuat aku mah lagipula tidak terlalu berat" ucap Agil sambil memindahkan pot bunga ke dekat pintu.

"Yaudah, sekarang duduk dulu gih. Nnti kecapean"

"Khawatir bngt kknya"

"Ya emng lah anj- kalau lu kenapa Napa gmna?? Nnti kalau kamu down lagi gmna?? Dikira enak apa liat lu terbaring diatas ranjang rumah sakit?"

Agil tertawa pelan saat melihat kekhawatiran Mako terhadap nya ,lalu dia mengelus rambut Makoto "mulutnya jngn kasar heh, makasih ya?" Ucap Agil yng diangguki oleh Makoto.

Agil tersenyum, dia merasa lebih baik sekarang, es dalam dirinya juga mencair disaat disamping pria ini. Agil jg merasa senang ada yng menaruh perhatian padanya dan menerima semua kekurangan dari dirinya. Agil memeluk Makoto  dan dibalas oleh Makoto.

"Love you so much.." - Agil

"Too"

Agil mengangkat dagu Makoto dengan jarinya, dan berakhir pada sebuah ciuman dengan lumatan lembut.
----
Di sisi lain.

"Beh so sweet kli kknya, sungguh menggambarkan kedamaian dari sebuah pasangan" - Echi

"Gini kan enak diliat, dari pada itu" key dan Elya menunjuk kearah ginji yng love language nya physical attack, dari tadi berantem mulu. (Posisinya si gin tu ngemangku riji , keliatan nya sus sekali, tapi mereka berantem mulu🗿)

"Itu beda itu, mending liat yng ini"

…⁠ᘛ

Agil dan Makoto duduk bersama dengan berpegangan tangan, melihat indahnya matahari terbenam.

"Mako"

"Ya?"

"Apa yng kau suka dari ku? Padahal aku ini memiliki banyak kekurangan."

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Gapapa , penasaran aja."

"Hm.. sejujurnya aku kurang tau sih.. pada awalnya aku juga mikir, kok bisa ya aku suka sama seorang kulkas? Mana nyeremin lagi matanya ,buta sebelah trus mana tatapan nya tajem kali anjir. Tapi setelah lama kelamaan ku tau.. aku tidak peduli apapun kekurangan mu entah dari fisik maupun yng lainnya. Mungkin kamu kalah dari kata tampan secara fisik. Aku jujur kau tampan, tapi aku mengakui lebih menawan sifatmu padaku dari pada fisikmu"

Agil tersenyum kecil mendengar nya, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Makoto. "Makasih"

"Yah.. kelebihan mu aku sukai dan kekurangan mu aku lengkapi"

Mendengar hal itu membuat pipi Agil memanas, dia tidak pernah merasa se senang ini. Makoto hanya terkekeh saat melihat Agil yng memerah itu.

✧-----------------✧
Oh shimeeh aku tadi mau up siang gajadi karena mati listrik + jaringan wifi ngeleg kali kk otakku ini.😞

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang