✧-----------------✧
Mereka semua menginap di rumah milik Ismo. Keesokan harinya semua masih tidur, ternyata pagi hari sudah tertutupi oleh salju, kemungkinan kemarin malam badai?. Semuanya belum bangun, tapi kini Rion sudah membuka matanya, jam menunjukkan pukul 8 pagi.Rion menuruni tangga dan melihat ke jendela. Karena anak anak dan Ismo juga belum bangun, akhirnya Rion menggunakan jaket tebalnya dan juga sepatu, dia pergi keluar rumah untuk jalan jalan disekitar perumahan itu dan Rion juga menggunakan syal merah yang pernah diberikan Caine padanya dulu.
Rion melihat lihat sekitar rumah rumah itu. Hingga dia akhirnya terhenti saat didepan sebuah taman bermain anak anak, lalu duduk disebuah ayunan dan melamun. Hingga lamunannya terbuyar saat merasakan sebuah tangan yng lebih kecil memegang tangan nya.
"Hawo"
Rion mengamati anak laki laki kecil ini, mata orange itu berbinar, memiliki rambut berwarna ungu, sepertinya dia belum genap satu tahun, dan terlebih lagi bagaimana dia bisa disini!? Sendirian pula!.
"Oh.. hi kid, where is ur mother?"
"Mama"
"Yeah.. where ur mama?"
"Mama"
Rion memang tidak berpengalaman dengan seorang anak kecil, dia tidak pernah merawat anak sekecil ini, jadi dia bingung harus melakukan apa.
"Hm... Okay.. what's your name, little boy?"
"Cen"
"Oh what a good name"
(Kalau ada salah mohon di koreksi, karena bahasa inggris author itu setengah setengah gblk🗿)Entah apa yng menggerakkan tangan Rion, Rion mengelus rambut laki laki kecil ini. Hingga beberapa saat kemudian Rion melihat seseorang berlari kearah mereka berdua dan orang ini memeluk pria kecil ini.
"This is your child?"
"Yeah.. I was talking to someone when suddenly my child was not beside me"
"Oh.. Next time don't be careless, it's dangerous for small children to be alone, especially in winter."
"Yeah sorry sir, I will pay more attention to my child again"
"Ya"
"And.. i never saw u before, You're new here?"
"Yeah.. i'm from Tokyo"
"Oh.. Tokyo.. kalau begitu siapa namamu?"
"Hm? Kau bisa?"
"Ya, siapa namamu?"
"Rion.. Rion Alvarado Kenzo"
"Ohhh... Rion, senang berkenalan denganmu, aku pergi dulu anakku belum makan."
"Ok"
Orang itu menggendong anak kecil bernama Cen ini menjauh dari tempat, dan Rion belum sempat menanyakan namanya!
"Huh?.. kenapa aku merasa sudah sangat dekat dengannya?"
"Siapa dia? Dan anak itu.. aku merasakan sebuah ikatan" Rion berpikir dngn bingung. Hingga akhirnya Rion berdiri dan kembali kerumah Ismo. Melepas sepatu dan jaket tebalnya,namun dia tidak melepas syalnya. Rion berjalan ke dapur dan membuat sebuah kopi dan duduk di kursi samping jendela menikmati pemandangan salju diluar sambil meminum kopi.
"Siapa kau sebenarnya? Senyuman itu tidak asing dan anak kecil itu... Aghhh ini membuat ku pusing! Siapa??"
✧-----------------✧
Segini dulu dan semoga saja nanti malam saya bisa up lgi jdi hari ini triple up? Atau double up?