Tokyo 08.00
Makoto bangun, merasakan pinggang nya sakit. Karena perbuatan mereka semalam kasur menjadi sedikit acak acakan. Dan sekarang Agil masih tidur memeluk makoto. Serasa tidak mau melepasnya.
"Agil.. bangun"
"Hm?" Bukannya bangun, Agil malah mempererat pelukannya.
"Ish.. bangun sayang udah pagi"
"Iya"
"Dih make sayang dulu baru mau bangun"
"Emngnya kamu gamau?"
"Au ah. Aku mau mandi dulu"
"Mau ku bantu?"
"Gak." Ucap Makoto duduk dan berdiri, belum melangkah kan kaki saja dia sudah hampir terjatuh, tapi Agil dengan cepat meraih pinggang Makoto. "Bajngn sakit banget ༎ຶ‿༎ຶ" batin Makoto.
"Yakin masih mau sendiri?"
"Yaudah dibantu"
"Gitu dong" ucap Agil beranjak dari tempat tidur dan menggendong Makoto ke kamar mandi.
✧-----------------✧
Agil dan Makoto turun setelah mandi dan mengganti baju mereka, Agil masih menggendong Makoto. Sialnya setelah turun dari tangga mereka malah berpapasan dengan Rion dan Caine yng sedang berada di dapur.
"Buset gendong gendongan" - Rion
"Pih pih aku gabisa jalan gegara dia pih marahin pihಠ∀ಠ"
"Eh anakku kau apain anjg"
Akhirnya Agil mendapatkan ceramah sekitar satu jam dari Rion. Agil hanya diam dan menunduk, sedangkan Caine dan Makoto melihat mereka berdua sedikit tertawa. Layaknya seorang anak yng dimarahi oleh ayahnya.
Beberapa orang lainnya jg melihat kejadian itu, dan ikut tertawa diam diam.
"Anjg wkwkwk kasian bet si Agil kena ceramah dari bapak" - key
"Iyaa sih ngakak bet anjir. Tapi marahnya si papi tu kk cuma ceramah doang bukan pake suara yng kk pn ngehukum gitu ga si?" - Mia
"Biasanya itu mungkin si Agil udah diakui sama si Rion ,itu sama kk Marcell kan juga pernah KK gitu jg" - gin
"Iya juga sih " - key
✧-----------------✧Tokyo 20.00
Terlihat semua nya sudah menggunakan jas rapi dengan mobil yng terjejer rapi. Suasana sangat tegang sekarang, pertemuan antara dua fraksi ini sungguh dipenuhi dengan keseriusan.
"Jadi gimana? Beneran kita mau hantem polisi?" - Rion
"Ya ,udah ga ngotak ini sistem polisi sekarang." - Imbot
"Mau kapan?"
"Sekarang boleh"
"Yaudah gas"
✧-----------------✧
Tembakan demi tembakan terdenga, tetes demi tetes darah mulai bercucuran di jalan. Perang besar dilakukan oleh polisi dan dua fraksi ini..
"Semua dengerin arahan! Dari arah belakang dan kanan semuanya jagain"
........
"Dari samping kanan Yon"
......
Semuanya keos , kini terlihat 3 orang penembak profesional yng dikenal sebagai pilar kehidupan ini sedang fokus dengan pistol di tangan mereka.
"Ah shit ,vest polisi gaada yng pecah yng bener aja! Tangan gw kena lagi anjg" - Riji