58

2 2 0
                                        

"D-DEVANNN" teriak kayna

Devan yang heran dengan kayna langsung menoleh ke depan, di pun sontak kaget.

TIN!
TIN!

Terlihat truk oleng yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi bertepatan dengan mobil Devan, dia langsung panik dan berusaha untuk mengendalikan mobilnya.

Devan mencoba menekan rem mobilnya, namun naas.

"G-ga mungkin" ingat batin Devan semakin panik.

"Sayang, lepas sabuk pengaman kamu" titah Devan.

"Kenapa" tanya kayna lalu melepasnya.

Devan mengelus lembut surai kayna dengan air mata yang sudah berkaca-kaca.

"Sayang, please, kamu loncat" titah Devan dengan air mata yang sudah keluar.

"Sayang, kenapa Devan" tanya kayna panik namun tidak ada jawaban dari Devan yang masih berusaha mengendalikan mobilnya.

"Sayang jawab" lirih kayna.

"REMNYA BLONG KAYNA, cepat loncat, aku ga mau kehilangan kamu" tekan Devan.

Seketika kayna membeku, dia tidak salah dengar barusan bukan.

"Rem nya blong" lirih kayna lagi.

"Iya kayna, bentar lagi truk nya dateng, kamu loncat sekarang"

"Devan" lirih kayna sambil menggeleng keras.

"Sayang, aku mohon, jangan keras kepala sekarang, cepat loncat" titah Devan lagi lalu berhasil membuka pintu mobil.

"Aku ga mau pisah sama kamu" lirih kayna

"Aku cinta kamu kayna"

"Maaf sayang" gumam Devan lalu mendorong tubuh kayna keluar dari mobil

BRUKK!!

Tubuh kayna terjatuh, kepalanya sedikit terbentur aspal hingga sedikit mengeluarkan darah segar.

"Awhh" lirih kayna

TIN!
TIN!
TIN!

Suara clakson jelas terdengar, seketika pandangan kayna teralihkan.

PRANGG!
BRAKK!
BRAKK!

"DEVANNNNN"teriak kayna histeris saat melihat truk tersebut menabrak depan mobil Devan dengan sadis.

Mobil Devan terpental jauh ke pedalaman jurang dengan keadaan yang sangat parah, sedangkan setelah menabrak mobil Devan malh menabrak beberapa pohon di sana.

"D-devan" lirih kayna tak percaya.

"Sayang Devan kamu bertahan di sana, aku akan cari bantuan" lirih kayna lalu berusaha bangkit dengan air mata dan darah segar yang masih senantiasa mengalir.

"TOLONG... TOLONG....TOLONG" teriak kayna.

Ada beberapa penduduk yang lewat dan melihat truk yang sudah menabrak pohon dan seorang wanita yang sepertinya tidak baik-baik saja.
Mereka langsung menghampiri kayna, berharap bisa membantu.

"Ya allah, apa yang terjadi" tanya ibuk-ibuk yang sudah berdiri di samping kayna.

"Buk, calon suami saya, hikss, kecelakaan" ujar kayna dengan air mata yang mengalir.

"Astagfirullah" lirih ibuk-ibuk tadi saat melihat ke arah jurang

"Mamang, cepet atuh, bantuin orang itu, kasian" titah ibuk tadi panik.

Beberapa orang langsung turun ke bawah jurung untuk membantu Devan yang sepertinya terluka parah.

Tangis kayna benar-benar pecah, dia sangat takut kehilangan laki-laki sebaik Devan.

"Kamu harus kuat sayang, sebentar lagi kita nikah, jangan ninggalin aku lagi" ingat batin kayna lalu memegang kepalanya yang terasa pusing gara-gara terbentur tadi.

BRUKK!!
Tubuh kayna jatuh, perlahan matanya tertutup rapat dengan air mata yang masih mengalir.

"Neng, ya ampun, pingsan toh" ujar ibuk-ibuk tadi.
.
.
.
.
.
.
.
...
.. . .
......................

Kasian guys degannya😫😫

Jangan lupa vote ya...

DK(end +tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang