39

4 3 0
                                        

Mereka sudah tiba di markas calderyoz, bangunan nan mewah yang di beli khusus oleh Devan, tempat dimana mereka suka dan duka.

Tak menunggu waktu lama, Devan langsung masuk dan duduk di atas kursi yang sudah mereka sediakan oleh para anggota lainnya.

"Brayen lo mau ngomong apa" Devan mulai membuka suaranya.

"Lo masih ingat dion kan" tanya brayen dengan wajah datarnya.
Devan tersenyum sinis mendengar ucapan brayen.

" gw ga akan pernah lupa yang udah bunuh sepupu gw, ara"ujar Devan

"Dion udah kembali van"

"APAAA" kaget semua anggota nya.

"Iya.. Scorpio udah kembali,dan dia mau bales dendam ke kita" jelas brayen.

"Lo tau dari mana" tanya Devan gelisah.

"Gw tau dari bang ferlan...dia polisi di bogor kan.. Tempat di mana Dion di tahan"

"Ternyata lo masih berani berhadapan sama gw, setelah lo bunuh ara" gumam Devan dengan wajahnya yang sudah memerah menahan emosinya.

Flashback on

Di sebuah  rumah besar nan indah...
Terdengar suara perdebatan antara kaka beradik.

Nayyara dirgantara gadis kecil yang masih berusia 14 tahun itu sibuk merengek kepada Devan untuk ikut dengannya.

"Kaa, ara ikut ya" rengek nya dari tadi.

"Jangan ra.. Lo di rumah aja no sama si cicak"

"Cicak eek lo van.. Lo jadi adek kek anjing banget sii" pekik Alexa dari dapur.

"Iya maapp" gumam Devan.

"Sayang kamu bawa aja ara, tante claudy juga izinin" ujar Rosa sambil menatap adik iparnya claudy ibu dari ara.

"Gpp kan van kamu bawa adek kamu" ucap claudy

"Tapi ma, tan yang ada kalo aku bawa ara yang ada bakalan ribet"

"Ngga kok, janji" ujar ara sambil memeluk kaki Devan.

Devan menghela nafas kasar nya dengan tingkah sepupu luknutnya yang membuat nya selalu apes.

"Kamu bawa aja adek kamu, kasian tu dia udah kaya pengemis" ujar razan omnya Devan.

"Ihh papa... Masa cantik gini di bilang pengemis di" tolak ara tak terima.

"Yaudah.. Lo boleh ikut gw, tapi jangan macem-macem" ujar Devan.

"Ga macem-macem kok, cuma satu macem aja" lirih nya sambil tersenyum.

"Bye om, tante, mama, papa" teriak raya yang sudah menaiki motor Devan.

"Ih berisik banget si kek toa tau ga, sakit kuping gw" ujar Devan kesal

DK(end +tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang