37

5 3 0
                                    

R. S .CITRA MEDIKA.

KREEKK!!

Pintu terbuka, terlihat dokter seorang dokter mendekat ke arah keponakannya Devan.

Razan vernando dirgantara , t adalah omnya Devan, adik dari seorang jefri yang berstatus ayah dari seorang devano.

"Gimana om, keadaan kayna" tanya Devan panik.

"Dia sudah membaik, luka di kepalanya sudah om jait, hanya tinggal menunggu nya siuman" jawab razan sambil tersenyum saat melihat keponakannya benar-benar khawatir.

"Devan boleh jenguk kayna kan om"

"Iya silahkan, om juga pamit ingin memeriksa pasien lainnya" tukas razan lalu berjalan meninggalkan Devan yang hanya mengangguk.

Saat ingin membuka pintu, Devan mendengar suara seseorang yang sepertinya memanggil namanya.

"BOSSS"teriak ale sambil berlari di koridor rumah sakit.

PLAKK!!
Ale mendapat tamparan di mulutnya, siapa lagi kalo bukan Kevin pelakunya.

" rumah sakit njingg"ujar Kevin.

"He... He.., maap"

"Van, gimana keadaan kayna" tanya acha saat tiba di hadapan Devan.

"Kayna uda baikan, ni gw juga mau liat keadaannya" jelas Devan.

"Gw ikut masuk ya" pinta acha.
Namun Devan langsung membantahnya.

"Lo di sini aja" tutur brayen.

"Boss, gw aja yang masuk gimana" pinta ale manja.yang membuat Kevin jijik.

"Ihh lo apaan sih.. Genit amat" ketus Kevin.

"Kalian di sini aja, biar gw yang masuk" jelas Devan lalu membuka pintu untuk masuk.

"Gini amat ya vin kalo jomblo"

"Ihh.. Lo kali yang jomblo, kalo gw mah kagak banyak yang ngantri" jawab Kevin sumringah

"Banyak yang ngantri buat nagih utang sih tepatnya" jawab brayen sambil tersenyum simpul.

"Ihh Brayen.. Lo sakit ya, sejak kapan lo mihak kutu babi, wihh ga beres ni,gw harus minta dokter buat meriksa lo" jelas Kevin panjang lebar.

"Anjing lo vin.. Sejak kapan gw jadi kutu babi" pekik ale tak Terima.

Acha dan brayen hanya duduk tidak peduli dengan perdebatan bocah ingusan seperti mereka yang selalu bertengkar.

***
Devan masuk ke dalam kamar milik kayna, dan melihat perempuan nya itu masih tertidur lemah di atas branker miliknya.

Devan langsung duduk di samping kayna dan mengelus lembut puncak kepala perempuan itu.

"Bangun sayang.. Jangan tinggalin aku" bisik Devan di telinga kayna.

"Maaf... Maaf sayang.. Ini semua salah aku.. Kamu gini gara-gara aku hiks... "

DK(end +tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang