SEMBILAN

17 2 0
                                    

Jadilah baik
Sekeras apapun dunia


Hari ini Adyan terlambat datang ke sekolah, kemungkinan hal ini terjadi karena alasan begadang. Akhirnya cowok ini disuruh memijat gurunya karena kebetulan guru yang masuk hari ini sudah terbilang tua.

Tok...

Tok...

Tok...

"Assalamualaikum" ucap Adyan

"Waalaikumsalam" jawab pak guru dan siswa bersamaan

"Silahkan masuk, tapi sebelum kamu duduk, pijat dulu punggung saya" ucap pak guru

"Baik pak" ucap Adyan

Adyan pun langsung melakukan perintah gurunya beberapa menit.

"Oke, sekarang kamu duduk" ucap Pak guru

"Kok hukumannya gitu doang sih pak" ucap teman cowoknya

"Suruh push up kek pak"

"Hormat depan bendera sampai istirahat juga boleh"

"Iya pak, si Adyan kan telatnya satu jam pelajaran"

"Kita kan kalau telat hukumannya bersihin wc"

"Iya pak, aku kalau telat disuruh nyapu, terus buang sampah"

Begitulah jahilnya teman cowok Adyan, jika temannya terlambat ia malah memperpanas keadaan.

"Sudah-sudah jangan berisik, kita lanjut pelajaran"

"Ihh, bapak nggak seru banget sih" ucap teman ceweknya namun tidak di dengar oleh gurunya

Adyan lalu berjalan ke arah kursi tempat duduknya.

Jam istirahat

Adyan dipanggil oleh pak Syam didepan ruang guru. Mereka berbicara panjang di depan ruang guru. Kelihatannya mereka membicarakan hal yang serius, dapat dilihat dari raut wajahnya. Setelahnya mereka melanjutkan pembicaraannya di taman belajar.

"Za, liat tuh kak Adyan" ucap Lya

"Uhh, ganteng banget" ucap Aza

"Mereka lagi ngomongin apa ? Serius banget keliatannya" ucap Qia

"Iya tuh, kepo gue" ucap Lya

"Nggak boleh kepo pembicaraan orang" ucap Aza

"Namanya juga penasaran yakan Qia" ucap Lya

"Bener tuh, kita juga nggak ada niatan mau nguping pembicaraan mereka" ucap Qia

"Mereka mau kemana ?" Tanya Aza ketika mereka berjalan menuju ke taman belajar

"Ohh, ke taman" ucap Aza

"Kalau di liat-liat kak Adyan sopan juga ya sama guru" ucap Lya

"Iya lah, gue mah nggak pernah salah pilih" ucap Aza ngasal

"Terus mukanya kek muka-muka sabar gitu" ucap Lya

"Jangan salah, dia itu emang sabar, pendiem, baik, ganteng pokoknya banyak deh, tapi nggak usah gue sebut nanti lo minat lagi sama dia" ucap Aza

"Terus kalau di ajak ngobrol nyambung juga keliatannya" ucap Lya

"Gue kan udah bilang, gue nggak pernah salah pilih" ucap Aza

"Iya-iya lo emang temen gue yang paling-paling pinter soal apapun" ucap Lya

Mereka masih melanjutkan sesi pembicaraannya entah apa yang mereka bahas. Di depan kelas, Aza dengan tidak sadar diri terus-terusan menatap cowok itu sampai bell masuk berbunyi.


***

Tidak terasa kelas 12 akan melaksanakan ujian sekolah beberapa hari lagi. Sekolah mengadakan dzikir bersama khusus kelas 12 agar kegiatannya berjalan lancar. Adyan tidak datang tepat waktu, cowok itu terlambat beberapa menit.

"Kak Adyan mana ya kok dari tadi nggak keliatan" batin Aza

"Nggak mungkin kan dia nggak ikut, ini kan untuk diri sendiri"

"Tuh dia, akhirnya dateng juga"

Cowok itu menuju ke Mushollah sekolah dengan mengenakan jubah berwarna biru tua dengan peci motif hitam putih yang bertengger di atas kepalanya. Cowok itu hanya berdua temannya, karena yang lain sudah berada di dalam Mushollah. Yah tentu saja aura cowok itu makin terlihat.

Belum sampai di Mushollah mereka berdua berhenti, karena temannya lupa mengambil pecinya. Adyan berdiri sendiri menunggu temannya menghadap ke arah kelas Aza,dan didepan kelasnya Aza juga sedang berdiri menatap cowok tersebut.

"Astaga, kak Adyan putih banget, apalagi kalau pake jubah yang sekarang" ucap Aza

"Iyaa Za, tuh cowok putih banget, pake apa ya dia" ucap Lya

"Kita aja perempuan nggak putih-putih" ucap Qia

"Gimana mau putih kalau nggak pake apa-apa, Qia" ucap Aza

"Ya, bisa lah orang sepupu gue juga putih, nggak pake apa-apa" ucap Qia

"Berarti kulit lo aja yang jadi masalahnya, kalau mau putih pake sesuatu dong" ucap Aza

"Males banget habisin duit cuman buat beli gituan" ucap Qia

"Guekan cuma kasi tau, kok emosi sih" ucap Aza

"Siapa juga yang emosi, ini tuh gue lagi kesel tau nggak" ucap Qia

"Udah-udah, adu bacot kalian nggak penting banget sih" ucap Lya menghentingan mereka

"Mending sekarang kita masuk kelas aja, sebentar lagi bapak pasti dateng" ucap Lya

"Gue nanti aja, mau cuci mata dulu" ucap Aza

"Otak lo akhir-akhir ini kek itu mulu deh Za" ucap Lya

"Dia sih udah tergila-gila sama si Adyan Adyan itu" ucap Qia ngasal

"Ehh, mulut lo kalau ngomong suka meleset ya" ucap Aza

"Kan emang gitu" ucap Qia tanpa berpikir saking kesalnya dengan Aza

"Enak aja lo kalau ngomong, gue tau batas kali, malah dibilang tergila-gila" ucap Aza emosi

"Sana lo masuk kelas aja sama Lya, capek gue liat lo" ucal Aza

"Ya udah Qia kita masuk aja" ucap lia lalu menarik Qia masuk ke kelasnya.

Acara dzikir sudah berjalan beberapa menit yang lalu. Aza dengan spontan ikut mendoakan kak Adyan agar lancar dalam ujian sekolahnya.

Setelah beberapa menit kegiatan dzikir sudah selesai. Semua siswa yang berada di Mushollah bergegas kembali ke kelasnya. Pembelajaran akan segera dimulai.

"Kakel kita pada bagus-bagus ya" ucap teman cewek Aza

"Iya, terus kebanyakan orangnya baik-baik, ada sih yang nggak baik tapi jarang gue temuin" ucap Aza

"Bener banget"


✍️19 Desember 2023

AZAREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang