Karena yang pertama
akan selalu menjadi yang utama
Beberapa harian ini Qaneea tak ada kabar. Entah kemana anak itu perginya. Ia tak pernah memberi kabar kepada Adyan sebagai pacarnya. Adyan begitu frustasi karena sudah berapa kali ia menelfon cewek itu tapi tetap saja tidak diangkat bahkan chatnya saja yang begitu panjang tak pernah mendapat balasan.Namun, tiba-tiba handphone Adyan bergetar menandakan ada pesan masuk. "Siapa sih" celotehnya dan langsung membukanya. "Neea" katanya.
QANEEA❤️Maaf Adyan, sekrng aku di luar negri, papa mau jodohin aku sama anak tmnnya, jadi mulai skrng kita putus, kamu lupain aku, begitu juga dgn aku. Makasih utk smuanya.
Adyan membaca pesan yang masuk, sontak membuat dia kaget. Kenapa ini tiba-tiba terjadi tanpa ada pembicaraan baik-baik terlebih dahulu. Tidak semudah itu menerima semuanya.
Adyan langsung melempar handphonenya di atas kasur. Mengacak rambutnya frustasi. "Kenapa sih lo Neea, sebaik dan sebagus apa sih dia , sampai lo rela mutusin gue, haaaa" emosi Adyan. "Gue nggak bisa nerima ini semua, lo ambil keputusan secara sepihak, seenaknya aja lo lakuin itu Neea" lanjutnya. "Aaaaaaaa....." teriaknya dari dalam kamar.
Syeeni yang mendengar teriakan anaknya langsung berlari menuju ke kamar Adyan. Tanpa aba-aba, ia langsung membuka pintu.
Ceklek.....
"Adyan kamu kenapa ? kok teriak-teriak sih" tanya syeeni heran. "Neea mutusin aku Mah, padahal aku nggak ada salah sama dia" ucapnya. "Kok bisa ?" Tanyanya. "Dia mau dijodohin sama anak temen papanya, Adyan nggak rela Mah" ucap Adyan.
"Kamu harus ikhlasin dia sama pilihannya ya, Adyan" ucap syeeni. "Nggak semudah itu, Mah" balasnya. "Perlahan-lahan kamu pasti bisa, tenang ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan Adyan.
"Sial, bisa-bisanya dia pergi saat saya sudah sayang sama dia, apa jangan-jangan yang dia katakan tentang Aza nggak bener, dia cuman mau hancurin semua dan pergi gitu aja, ahh sial banget tuh anak, pasti Aza sudah benci sama saya, aku harus minta maaf sama dia, secepatnya" batin syeeni yang tersadar sudah termakan hasutan cewek itu.
Syeeni langsung bergegas mengambil handphonenya dan menghubungi Aza. Ia harus meminta maaf kepada Aza sebelum terlambat. Tapi sepertinya ia sudah terlambat terlalu jauh. Aza begitu kecewa padanya. Namun, Aza selalu memberikan maaf untuk orang yang menyakiti dirinya, sekalipun itu sulit untuk ia lakukan.
AZAREEAssalamualaikum,
nak AzaWaalaikumsalam,
kenapa tante ?Tante mau ajak kamu jalan,
sibuk nggak ?Maaf tante, tapi aku
nggak bisaSebentar aja nak
Maaf, tapi aku bener-bener
nggak bisa tante"Mau apa sih ni orang, mau marahin gue lagi ?" Batinnya. "Tapi yaudahlah, siapin mental aja" lanjutnya
Tante mohon kali ini aja ya nak
Tapi 5 menit aja tante
Iyaa, nggak papa nak,
kita ketemu di resto waktu itu
Aza tak membalas. Ia memilih bersiap-siap untuk bertemu dengan Syeeni. Ia harus siapin mentalnya, karena jika ia di beri kata-kata tidak enak setidaknya ia tidak begitu kaget. Tapi ia selalu merespon baik dengan siapapun, termasuk orang yang ia benci dan tak suka padanya. Itulah baiknya.Mereka sudah duduk berhadapan di salah satu meja di restoran tersebut. "Hmm, aku nggak ada waktu banyak, tante mau ngomong apa ?" Tanya Aza mempercepat.
"Saya mau minta maaf sama kamu, atas sikap tante akhir-akhir ini" ucapnya dengan santai. "Tante nggak perlu minta maaf, itu kan hak tante, nggak ada yang salah sih menurut aku" ucapnya begitu menyentuh.
"Tante juga mau minta maaf soal kemarin, tante salah paham, tante kemakan omongan Neea" ucapnya begitu tulus. "Aku sudah maafin tante kok, nggak usah khawatir" ucap Aza begitu santainya.
"Kamu mau kan jadi seperti biasa ?" Permintaan syeeni. "Kalau untuk itu kayaknya aku nggak bisa tante" ucapannya ia jeda. "Apa masih ada yang mau tante bicarakan ? Kalau tidak ada, aku permisi, Assalamualaikum" ucapnya lalu pergi meninggalkan Syeeni. "Waalaikumsalam" jawabnya lemas.
***Beberapa hari sudah berlalu. Semenjak putus dengan Neea, Adyan tidak seceria dulu. Ia selalu di kamar. Di sesi lamunannya Adyan tiba-tiba kepikiran dengan cewek bernama Aza. Ia bingung, kenapa akhir-akhir ini dia tak pernah kelihatan ? Karena biasanya ia datang di rumah keluarga syarf hampir setiap hari. Tapi kenapa belakangan ini ia tak pernah datang. Begitu banyak pertanyaan yang mengisi otak cowok itu.
Adyan keluar dari kamarnya dan segera mencari Mamanya--Syeeni untuk bertanya mengapa adiknya-- Aza tak pernah ke sini lagi. Ia melakukan itu karena entah alasan apa setelah ia putus, isi otaknya hanya ada Aza, Aza dan Aza. Ia berusaha dengan keras untuk melupakan masa lalunya. Sedikit demi sedikit mulai berhasil.
Syeeni duduk di ruang keluarga dengan santainya sambil menonton tv. Namun, tiba-tiba ia dibuat kaget dengan suara teriakan anaknya.
"Maaaa ?!" Teriak Adyan
"Kenapa sih kak ?" Tanya Syeeni
"Mah, kenapa Aza nggak pernah kerumah ? Perasaan dia terakhir ke sini pas Afan sakit deh, emangnya ada masalah apa, Mah ?" Pertanyaannya membuat Syeeni sedikit kaget
Syeeni mulai menjelaskan tentang Neea kemudian dilanjut mengenai Aza tentunya dan sikapnya terhadap Aza selama kehadiran Cewek bernama Neea. Syeeni sebenarnya memang salah dalam hal ini karena tanpa angin tanpa petir langsung berubah sikap terhadap Aza. Yang seharusnya ia menerima orang baru tanpa menyingkirkan orang lama, apalagi dengan sikap yang belum ia ketahui dengan pasti. Baik atau buruknya.
"Astaga Mah, mama kenapa semudah itu sih percaya sama dia. Malah berbuat seenak itu sama Aza setelah mama sendiri yang mutusin angkat dia sebagai anak mama, mama mikirin apa sih, mama terpesona sama kecantikan dia, sampai lupa sama yang udah lama" Adyan dengan nada amarahnya. Ia tak habis pikir dengan pikiran mamanya. Adyan sudah ada mode bau-bau perhatiannya.
"Mama punya nomor Aza nggak ?" Tanya Adyan. "Ada" jawabnya singkat. "Mama kirimin Adyan sekarang" ucapnya lalu kembali ke kamarnya.
✍️ 4 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAREE
Teen FictionKehidupan percintaan seorang cewek bernama Azaree yang mengagumi dalam diam yang hanya diketahui oleh dirinya dan sahabatnya. Baca yuk! Cerita sederhana! Salam hangat, Uni, temen kamu