DUA PULUH SATU

12 2 0
                                    

Bersyukurlah atas hidupmu,
jika mereka iri berarti kamu punya
kelebihan dalam dirimu. Percayalah!

Aza sudah selesai dengan rutinitasnya. Ia kemudian membuka buku diarynya dan kembali menuliskan isi hatinya. Ini satu-satunya cara yang ia lakukan untuk melampiaskan semua isi hatinya. Ya, buku diary ini sebagai teman dan tempat curhat terbaiknya.

Diary
~Azaree Putri Ahyune~

Hai, kamu
Kamu tau nggak sih, waktu lalu aku sudah lupa akan dirimu. Namun, kejadian beberapa hari yang lalu membuatku kembali teringat pada dirimu. Entah ini petunjuk baik atau kah bisa jadi ini buruk. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa disini. Seandainya ibumu tidak meminta hubungan lebih padaku. Aku pasti tidak akan merasakan hal yang sedang kurasakan saat ini.

Aku benar-benar sudah melupakanmu sebelum kejadian ini. Dan ibumu telah mengganggapku sebagai anaknya sendiri. Dan sekarang ibumu telah mengganggapku sebagai orang asing lagi. Ternyata dia lah yang telah melahirkanmu ke dunia ini. Aku bersyukur atas semuanya. Walau sekarang semuanya telah usai. Namun, aku mendapat pelajaran begitu berharga "Bahwa yang baik tidak selamanya baik, begitu pula yang buruk sekalipun" iya kan ?

Ohiya, kepulanganmu memang sudah lama aku nanti. Namun, tidak dengan isi di dalamnya. Kau pulang dengan cewek yang berstatus katanya sebagai pacarmu. Aku hampir tak percaya tapi bukankah itu memang nyata ? selamat ya atas pilihannya. Semoga dia tidak mengecewakanmu suatu hari nanti. Harapku seperti itu.

Harapku telah pupus. Digenggam erat oleh pahitnya kenyataan. Terima kasih untukmu dan keluargamu pernah menerima baik kedatanganku. Namun, mungkin salah satu dari kalian pernah mengganggapku sebagai pengganggu, bisa jadi kan ? Hati tak ada yang mengetahuinya. Bahkan kamu sendiri pertama kali melihatku kau melemparkan kesan baik tapi mungkin itu terpaksa, bukan ?

Aku sudah benar-benar tak menginginkanmu. Biarkan semesta bekerja dengan sendirinya. Aku percaya dengan sang pemilik semesta. Ia sudah mengatur semua yang terbaik untukku. Bahkan jauh sebelum aku dilahirkan ke dunia ini, kan ?

Selamat menjalani kehidupan masing-masing. Harapku tidak akan bertemu lagi denganmu kapanpun dan dimanapun itu. Aku sudah begitu rela atas dirimu untuk pilihanmu. Makasih ya.

Azaree, sang pengagummu. Kini harapannya bukan lagi untuk memilikimu. Namun, jauh berbeda dari itu. Ia ingin melupakanmu, bahkan ingatan tentang dirimu akan ia hapus di memorinya demi bahagiamu bersama pilihanmu. Seiring berjalannya waktu.

Terima Kasih untuk semuanya.


Aza kembali menutup buku diarynya. Kemudian bergegas untuk keluar kamar. Melakukan ritual makan malamnya bersama ayah dan bundanya. Aza sudah tak lagi memikirkan hal yang berkaitan dengan keluarga Syarf termasuk Adyan dan Syeeni.

"Bunda, Ayah, gimana kalau khusus malam ini kita makan malamnya sama semua orang rumah aja, gimana ?" Aza memberi masukan

"Boleh, ya udah kamu panggil mbak, bunda panggil pak Doni ya" ucap Meesha. "Okey bunda"

Setelah memanggil semua orang rumahnya. Mereka yang sudah di panggil kini sudah berdiri di samping meja makan.

"Ayo duduk mbak, pak" ucap Zaken memeprsilahkan

"Nggak usah tuan, saya makan di dapur aja" ucap salah satunya

"Iya tuan, kami nggak pantas disini, ini bukan tempat kami" tambah yang lainnya

"Nggak mba, khusus malam ini, kita makan sama-sama, lagi pula nggak ada salahnya" ucap Aza

"Iya mba, pak, nggak papa, ini kemauan Aza jadi silahkan duduk" ucap Zaken mempersilahkan

"Ya udah kalau gitu tuan, nyonya" ucapnya langsung duduk bersama keluarga Ahyune.

"Makannya santai aja mbak, nggak usah tegang gitu, anggap aja udah terbiasa" ucap Aza santai

"Iya nak Aza" ucapnya sedikit tegang

Makan malam sudah selesai. Waktunya nyantai dengan keluarga sebelum menikmati indahnya tidur malam. Kegiatan keluarga Ahyune di malam hari adalah nonton tv bersama-sama. Jarang dari mereka bermain handphone. Mereka selalu menghabiskan hari-harinya bersama-sama. Keluarga ini mungkin lebih berbeda dari keluarga pada umumnya.

Aza sudah duduk dikursi meja belajarnya. Berniat mengerjakan tugas sebelum tidur. Setelah mengerjakan tugas ia bergegas mengambil buku diarynya. Menuliskan beberapa kalimat, kalimat untuk menyemangati dirinya. Saat dunianya sedang tidak baik-baik saja.


Diary
~Azaree Putri Ahyune~

Azaree,
Bertahan ya!
Dunia memang keras
Capek ya ?
Dunia memang tempatnya capek
Nggak papa, jangan menyerah
Kalau lelah, istirahatlah
Jangan berpikir negatif

Kamu sedang berjuang melewati semuanya
Kamu hebat! Sudah sampai di titik ini
Bertahan ya !
Demi mereka yang menginginkanmu
Kamu jangan ragu melangkah
Untuk meraih yang belum diraih

Dunia memang kejam
Jangan berhenti melangkah
Tak apa lambat, yang penting optimis lah
Tidak ada yang tidak mungkin
Jalani hari-harimu dengan sabar

Bahkan jika dirimu tak dianggap, Hiraukan
Kamu berhak mengekspresikan dirimu
Mereka tak berhak menghakimimu
Jika itu terjadi merekalah yang mungkin iri
Dunia memang keras
Tapi sang pencipta tau segalanya.

Aza sudah selesai dengan kegiatan curhatnya. Saatnya untuk tidur malam. Kegiatannya sebelum terlelap adalah bermain handphone. Ya, seperti anak muda pada umumnya.

"Hari ini ada berita apa ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri dan langsung membuka layar handphonenya. Aza terus men-scroll aplikasi instagram dan juga tik tok nya.

"Dari tadi nggak ada berita apa-apa, atau gue nya aja yang nggak ketemu, males banget kalau mau langsung tidur, mana masih jam sembilan lagi" ucapnya malas

"Ya udah sih gue denger musik aja sambil tidur, enak kayaknya, tapi musik gue membosankan semua, cari yang lain aja deh dari pada itu-itu mulu bosen"

Aza mencari lagu lain. Setelah mendapatkannya ia segera memutar dan menikmati setiap isi lagunya. Bahkan ia hampir dibuat menangis dengan isi lagunya. Karena berkaitan dengan situasi yang sedang ia jalani saat ini. Keadaan yang begitu memaksanya melupakan semuanya. Tanpa ada kecualinya.


✍️ 3 Januari 2024

AZAREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang