LIMA BELAS

22 2 0
                                    

Sesungguhnya yang baik akan
bertemu dengan yang baik pula

Pagi telah tiba. Semua anak sekolah, orang kantoran dan semacamnya harus menghentikan tidur paginya demi waktu yang mereka kejar.

Semua dari mereka mulai membelah jalanan demi ke tempat tujuan masing-masing. Jalanan pagi ini lumayan macet karena ini adalah hari senin.

Seluruh satuan pendidikan melakukan kegiatan upacara bendera yang sudah menjadi kewajiban untuk dilakukan setiap hari senin.

Di SMA Zaveer sudah terlihat, mereka sudah melaksanakan upacara beberapa menit yang lalu tepat pukul 07.00. Tidak ada aksi yang tidak baik. Semua terlihat tertib dan teratur serta tidak ada dari mereka yang membuka suara.

Upacara sudah dilaksanakan beberapa menit yang lalu. Kebanyakan siswa sudah duduk siap di bangku masing-masing dan ada juga sebagian dari mereka yang duduk-duduk santai di depan kelas dan juga beberapa sedang sarapan.

Beberapa kelas di sekolah ini sudah melaksanakan pembelajaran termasuk kelas Aza yang belajar Matematika di hari senin. Bukan apanya, keringatnya saja belum reda setelah upacara sekarang ditambah lagi jam pertama belajar Matematika yang akan membuat otak berpikir dari sabang sampai merauke.

Bagaimana bisa siswa tidak pusing jika dihadapkan oleh dua hal ini. Setelah di jemur kurang lebih satu jam, kembali ia dihantam mata pelajaran menyebalkan. Siapa yang tidak pusing kalau begini caranya.

Di kelas Aza sudah beberapa menit terlaksana pelajaran pertama. Matematika adalah pelajaran yang jarang sekali dan hampir tidak pernah absen di kelas Aza. Sangat-sangat menyebalkan.

Aza hanya berpura-pura memperhatikan penjelasan guru karena otaknya sudah di isi oleh berbagai macam hal-hal yang tidak begitu penting. "Duh, ini kapan selesainya sih" batin Aza

Materi Matematika kali ini begitu sulit untuk Aza pahami. "Kalau materi ini gue males banget, soalnya selama apapun gue dijelaskan nggak bakal ngerti-ngerti, dasar otak pas-pasan" batin Aza

Aza mengangkat bicara "Ly, lo ngerti nggak ?" Tanya Aza pada sahabatnya Lya

Lya bertanya balik "kalau lo ngerti nggak ?"

"Nggak" balasnya

"Kalau lo nggak ngerti gue nggak perlu di pertanyakan lagi sih, Za"

Kelas kembali hening. Hanya ada suara guru yang menjelaskan dan jarang-jarang ada suara pulpen dengan berbagai macam tingkahnya. Hingga bell istirahat berbunyi yang dapat menyelamatkan mereka dari pelajaran yang sangat-sangat membosankan ini.

Aza tidak berniat untuk pergi ke kantin. Ia hanya sibuk dengan handphonenya saja. Banyak informasi yang bisa ia dapatkan jika bermain handphone. Namun, fokusnya teralihkan pada notifikasi yang masuk.

"Nomor nggak di kenal, siapa ya kira-kira" tanyanya pada diri sendiri

Ia mulai membalas chat yang masuk

089767******

Assalamualaikum

                           Waalaikumsalam

Maaf mengganggu nak,
kalau boleh tau nama
kamu siapa ya ?

                             Maaf ini siapa ya ?

Ini saya tante yang kamu
tolongin waktu kecelakaan
kemarin

                             Oh iya tante, nama aku
Azaree Putri Ahyune
 panggil Aza aja tante

Nak Aza, pulang sekolah
ada kegiatan nggak ?

                             Nggak ada sih tan,
emangnya ada apa tan ?

Tante mau ngajak kamu
kerumah mau nggak ?

                             Boleh-boleh aja sih tante
kalau nggak ngerepotin tante

Ya, nggak dong nak

                              Yaudah deh tan,
kira' jam berapa ya ?

Tergantung kamunya aja

                               Kalau aku palngn
jam tigaan sih tan

Yaudah gak papa, kalau gitu tante tunggu ya

                               Iya tante, Assalamualaikum

Waalaikumsalam
Read

Aza langsung meng-add nomor tante ini namun, Aza lupa menanyakan siapa nama orang ini. Sehingga di kontaknya ia hanya menuliskan "ORANG BAIK".

"Kok bisa lupa sih gue nanyain siapa namanya"

Uhhh.....

Hari ini mungkin hari yang baik. Aza mendapat ajakan dari orang baik yang tidak sengaja ia temui di hari kemarin. Sungguh skenario Allah selalu yang terbaik. Percayalah.

Jam istirahat sudah berakhir, teman-teman Aza satu per satu memasuki kelas dan terakhir ada Lya dan Qia.

"Za, lo beneran nggak laper ?" Tanya Lya

"Nggak kok, tenang aja, kalau gue laper tinggal cus ke kantin aja" balas Aza

"Nih gue beli khusus buat lo" ucap Qia lalu menyodorkan makanan tersebut kepada Aza

"Nggak usah, Qia" tolaknya

"Nggak, ini buat lo, gue udah kenyang" ucap Qia

"Ya udah deh gue makan mumpung gurunya belum dateng"

"Ehh Qia, Lya lo tau ngg--" ucapnya terpotong

"Nggak" potong Lya

"Ehh, woi, belum selesai gue ngomongnya"

"Ya udah apaan ?"

"Emmm......"

"Ehh Za, lo pernah liat pulpen terbang nggak ?"

"Cepetan ngomong"

"Emm gue tadi di chat sama tante-tante"

Lya dengan muka seriusnya. "Jangan dibales Za, pasti dia tante-tante girang"

"Nggak, lo denger gue ngomong dulu"

"Dia orangnya baik, orang berduit, aku pernah ke rumahnya kok"

"Ehh, kok nggak pernah cerita sama kita sih"

"Iyaa, Za"

"Tunggu dulu, gue di ajak ke rumahnya buat jalan-jalan aja sih"

"Terus lo mau nggak ?" Tanya Qia

"Aku bilang boleh-boleh aja sih"

"Siapa tau ada anak cowoknya, lo daftarin gue ya, soalnya dia kan baik, berduit lagi, apanya coba yang kurang, nggak papa mukanya nggak bagus-bagus amat yang penting banyak duit" ucap Lya dengan penuh ekspresi

"Kalau ngomong jangan suka ngaco ya, gue mau ketemu ibunya bukan anaknya, kalaupun ada anak cowoknya mana mau gue kasi tau" balas Aza

"Shhtttt......Udah-udah ibu udah dateng tuh" ucap Qia menyadarkan keduanya

Pembelajaran kembali terlaksana. Hari semakin cerah. Suasana tambah panas. Keringat pun meluncur dengan seenaknya. Suasana kelas tidak setenang tadi. Guru yang masuk hanya memberikan penjelasan yang membuat warga kelas ini mengantuk berjamaah apalagi ditambah suara gurunya yang menjelaskan begitu lembut terdengar ditelinga. Sehingga tugas mereka hanya mendengarkan sampai akhir.


✍️ 27 Desember 2023

AZAREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang