SEPULUH

16 2 0
                                    

Jika nanti sudah tak di sini lagi,
ingatlah kenangannya
Walau itu bukan aku isi storynya

Adyan begitu semangat melaksanakan latihan upacara. Pekan depan akan diadakan last ceremony untuk siswa kelas 12. Adyan menjadi salah satu petugas upacara karena ia merupakan anggota dari organisasi ekstrakurikuler paskibra. Latihannya dilaksanakan pada siang hari. Panas ? Sunggu, sampai-sampai semua petugas cowoknya menaikkan kerah bajunya.

Didepan kelasnya Aza sedang memperhatikan orang yang sedang melakukan latihan upacara. Saat ini Aza tidak mengetahui bahwa Adyan ikut dalam bertugas upacara. Sehingga ia hanya menatap dengan biasa-biasa saja. Jika Aza tau pasti dia tidak akan setenang ini sekarang.

"Za, lo liat apaan disitu ?" Tanya Lya

"Nggak, cuman liatin kakel latihan upacara aja" balas Aza

"Kak Adyan ada tuh disana" ucap Lya

"Emang iya ?" Tanya Aza memastikan

"Iya lah, dia kan anggota paski, jadi semua anggota paski kelas 12 tuh ikut bertugas upacara" ucap Lya

"Terus kak Adyannya mana ?" Tanga Aza penasaran

"Itu tuh" ucap Lya sambil menunjuk ke arah cowok itu

"Yang mana sih gue nggak liat" ucap Aza

"Itu Aza barisan kedua" ucap Lya

"Ohh iya, baru liat gue" ucap Aza

Setelah latihan beberapa menit, mereka istirahat.

"Kok udahan sih latihannya, gue kan baru aja liatnya" batin Aza


***

Hari senin sudab tiba. Hari dilaksanakannya last ceremony untuk kelas 12. Upacara di mulai lebih pagi dari pada upacara sebelum-sebelumnya. Semua terasa berbeda. Mulai dari siswa yang berbaris dengan rapi dan tertib. Siswa tidak berceloteh selama upacara berlangsung.

Aza sudah beranjak dari kelasnya menuju kelapangan upacara. Sesampainya di lapangan Aza melihat Adyan yang sibuk mempersiapkan diri untuk upacara hari ini. Tubuh cowok tersebut sudah dibaluti dengan baju paskibra. Keren tentunya.

Cowok itu begitu terlihat auranya. Mulai dari kulit dan muka putihnya yang begitu bersih. Alis nya yang tidak begitu tebal. Dan jangan lupakan dengan bibir pink nya yang membuat para kaum hawa insecure termasuk Aza. Si pengagumnya.

"Astaga kalau liat kak Adyan pagi-pagi bikin iri ya seger banget, mukanya bersih banget lagi, bikit gue mau gimana gitu" batin Aza

"Bibirnya pink banget lagi"

"Malah lewat deket gue lagi"

Upacara dimulai. Anggota pengibar bendera terdiri dari beberapa siswa termasuk Adyan. Cowok itu menempati barisan kedua bagian kanan. Semua siswa berbaris dengan tertib. Hentakan kaki pengibar bendera mengalihkan perhatian seluruh peserta upacara. Suara pemandu menggetarkan peserta upacara. Upacara berjalan lancar.

Upacara berakhir. Saatnya memasuki jam pelajaran pertama.

Hari senin jam pelajaran pertama di kelas IPS 1 adalah PJOK. Seluruh siswa di himbau untuk masuk ke lapangan. Mereka bergegas menuju ke lapangan. Namun, di depan kelas Aza di kagetkan dengan keberadaan cowok yang ia kagumi, siapa lagi kalau bukan Adyan. Aza dengan modusnya berjalan mendekat ke arah cowok tersebut. Sehingga jaraknya hanya dibatasi tempat duduk saja. Cowok itu membuka suara dan untuk pertama kalinya Aza mendengar suara cowok tersebut.

"Lo mau pulang sekarang nggak ?" Tanya Adyan pada temannya

"Nanti aja" jawab temannya

Setelahnya mereka berjalan. Aza sudah berada di taman belajar menunggu gurunya. Namun, lagi dan lagi cowok itu muncul di hadapannya dengan ransel warna hitamnya.

"Kak Adyan ngapain sih mondar-mandir mulu, nggak capek apa" batin Aza

"Udah berapa kali ke sana ke sini nggak ada yang diambil nggak ada yang disimpen"

"Dikit-dikit kesana, dikit-dikit ke sini"

"Tapi nggak papa sih, selagi dia yang jalan"

"Nggak papa banget malah"

"Bisa jadi penyemangat buat olahraga nanti hhh"

"Lahh ke sana lagi"

"Nggak capek apa"

"Atau di tau kalau gue lagi perhatiin dia"

"Akhh pede banget gue"

"Udah lah astaga Azaaa, jangan suudzon, inget anak orang itu" peringatnya dalam hati

Aza sudah fokus dengan kegiatan olahraganya.


***

Malam sudah tiba. Aza berbaring di kamarnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Handphonenya berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Segera ia membuka handphonenya.

"Astaga, kirain apaan" ucap Aza

Setelahnya Aza tertuju pada aplikasi instagram. Ia lalu menekan dan mencari instagram Adyan. Aza mencari bukan untuk memfollow tetapi hanya untuk ia simpan untuk nanti. Jika waktunya sudah tiba ia akan melakukannya. Namun, tunggu dulu sampai cowok itu dinyatakan lulus dari SMA Zaveer. Hal ini yang ditunggu-tunggu dari seorang Azaree.

"Gue follow nggak yah" ucap Aza

"Kapan-kapan aja deh"

"Kalau gue follow nanti dia tau"

"Gue nggak mau dia tau lah"

"Tapi gue mau liat sekarang"

"Tapi kalau nggak di konfir"

"Ishh menyebalkan banget sih"

"Gue kan nggak ada niat apa-apa"

"Mau liat kesehariannya aja"

"Ya udah nanti aja deh, gue cari waktu yang pas"

"Nggak usah mikir macem-macem"

"Ribet banget, cuman modal mencet, tapi mikirnya berapa minggu"

"Aduh buset dah"

"Heyy, kamu tunggu aja ya, suatu saat gue pasti follow, pasti"

Akhirnya Aza keluar dari aplikasi tersebut, meletakkan handphonenya dan mulai memfreshkan otaknya sebelum masuk ke alam mimpinya.

"Ukh, capek juga yah main hp" ucap Aza

"Bisa bikin kepala gue pusing"

"Jam-jam segini enaknya dengerin apa yah"

"Gue udah males banget dengerin musik yang itu-itu mulu"

"Main instagram udah, main tik tok males"

"YouTube juga males, apa yah kira-kira"

Ide muncul dibenak Aza "Mending gue denger podcast aja, pasti cocok buat teman tidur"

✍️21 Desember 2023

AZAREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang