Pagi hari ini Adyan berniat untuk pergi ke rumah mamanya untuk mengambil beberapa pakaiannya untuk dibawa kerumah Aza. Ia memberi tahu kepada istrinya terlebih dahulu sebelum bersiap-siap.
"Sayang mau ikut ke rumah mama nggak ? Aku mau pergi ambil baju-baju aku sebagian" ucap Adyan.
"Iya kak, mau" balas Aza
"Kalau gitu kamu siap-siap ya"
"Iya kak"
Beberapa menit setelahnya. Mereka sudah siap. Mereka meninggalkan rumah Aza dan membelah jalan yang masih begitu sunyi. Karena mengingat hari yang masih begitu pagi. Perjalanan kerumah Adyan tidak begitu lama, hanya membutuhkan waktu 12 menit. Mereka sudah sampai.
"Assalamualaikum" ucap Adyan dan Aza bersamaan
"Waalaikumsalam, eh kalian, kok pagi banget ? Nggak kabarin mama lagi" jawab Syeeni diiringi pertanyaan
"Iya Mah, Adyan mau ambil baju-baju, sekalian mau mandi" balas Adyan
"Kalian ke kamar aja, mama mau lanjut masak" ucap Syeeni lalu meninggalkan mereka.
"Iya, Mah" ucap Adyan
"Kak aku mau bantu mama masak dulu ya" ucap Aza
"Iya, nanti kalau udah selesai langsung ke kamar ya" ucap Adyan
"Iya kak" ucap Aza lalu berjalan ke arah dapur.
"Mah, aku bantu masak ya" ucap Aza
"Nggak usah nak, kamu ke kamar aja"
"Aku nggak tau masak Mah, jadi mau bantuin mama sambil belajar, boleh kan ?" Tanya Aza
"Boleh nak kalau gitu" balas Syeeni
"Bantu mama potongin sayurnya ya"
"Oke, Mah"
Kegiatan masak sudah selesai. Aza berniat untuk membantu Adyan karena kemungkinan kemas-kemasnya belum selesai.
"Mah, aku ke kamar dulu kayaknya kak Adyan belum selesai" ucap Aza
"Iya nak, kalau udah selesai langsung turun ya, kita makan sama-sama" ucap Syeeni
"Iya, Mah"
Aza berjalan ke kamar Adyan. Ia langsung masuk tanpa aba-aba.
"Kak udah selesai ya ?" Tanya Aza karena melihat kamar Adyan yang begitu rapi dan bersih serta pemilik kamar yang terbaring dikasur empuknya.
"Iya, sini sayang baring dulu, pasti kamu capek habis masak" ucap Adyan sambil menepuk-nepuk kasur yang kosong disampingnya.
"Nggak, kata mama kalau kakak udah selesai langsung turun aja, mau sarapan bareng" ucap Aza
"Nanti aja sih sayang, palingan mama baru bangunin Afan, biasanya gitu" ucap Adyan
"Tapi aku mau siapin makanannya di meja kak, jangan mama semua dong" ucap Aza.
"Aku nggak mau jadi menantu yang pemalas kak, masa cuman numpang makan" lanjutnya.
"Iya deh"
"Mending kakak bangun dulu, kita kebawa" ucap Aza sambil menarik tangan Adyan santai.
"Peluk dulu dong sayang" ucap Adyan
"Kak jangan manja, ini rumah mama" ucap Aza
"Oh, jadi mau rumah baru nih ? Ntar sayang masih proses renovasi, kalau udah selesai kita pindah ke rumah baru" ucap Adyan.
"Berarti kalau tinggal dirumah sendiri boleh dong" goda Adyan.
"Eh, nggak gitu juga kak, maksud aku kita nggak boleh seenaknya aja mau bertingkah" ucap Aza
"Iya iya deh istri selalu bener"
"Ayo kak kit----" ucapan Aza terpotong kala Adyan langsung bangkit dari tidurnya dan memeluk Aza tiba-tiba.
"Astaga kak, santai dong aku kan nggak mau lari" ucap Aza
"Soalnya lama banget" ucap Adyan lalu melepaskan pelukannya.
"Let's go sayang" ucap Adyan lalu menarik tangan Aza lembut.
"Kalian kok lama banget ?" Tanya Syeeni pada keduanya saat sudah berada di dekat meja makan
"Maaf Mah, aku jadi nggak bantuin mama siapain makanannya di meja, soalnya anak mama manja banget, jadi Aza ladenin dulu, kalau nggak di ladenin ntar marah lagi" ucap Aza sambil tertawa.
"Jangan di bilangin dong" ucap Adyan.
"Maklum nak, dia kalau udah sayang sama orang pasti gitu jadinya" ucap Syeeni.
Sarapan pagi ini begitu nikmat karena dihadiri oleh keluarga Syarf secara lengkap beserta menantu-menantunya. Hening. Hanya bunyi sendok dan garpu yang terdengar sesekali.
Sarapan sudah selesai.
"Kak Nee kapan-kapan jalan yuk, double date gitu" ucap Aza mengajak Neesya
"Boleh banget tuh Za, kapan-kapan kalau kita nggak sibuk ya" balas Neesya
"Bolehkan kak ?" Tanya Aza pada Adyan
"Boleh banget"
"Mama papa nggak diajak nih, triple date gitu" Aqim angkat bicara.
"Boleh juga tuh, Pah"
"Iya, Pah boleh-boleh. Biar Afan aja yang jagain rumah sama kucing hhh" ucap Adyan jahil
"Ihh, kakak apan sih, jahat banget"
"Kan kamu doang nggak ada pasangannya" ucap Adyan
"Hiks...hiks.....hiks....ka hikks.... kak ja...hiks jahat banget...hiks"
"Kak udah, jangan gitu" ucap Aza pada Adyan
"Kamu nggak bakal di tinggal sendiri, kalau kak Adyan nggak mau ajak kamu, kan masih ada kak Aza yang ajak Afan, iya kan ?" Ucap Aza menenangkan yang diangguki oleh Afan.
"Makasih kak"
"Kakakmu cuman bercanda, Fan" ucap Syeeni. "Mana bisa mama pergi nggak sama kamu" lanjutnya.
Aza membantu Syeeni membereskan rumah sebelum kembali ke rumahnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mmebersihkan semuanya. Setelah kegiatannya selesai Adyan dan Aza pamit untuk pulang.
Mereka membelah jalan yang sudah sedikit padat. Karena mengingat ada urusan sebentar di kantornya. Adyan memutuskan untuk langsung ke kantornya karena ia juga sudah mandi dirumah mamanya dan saat ini sedang mengenakan pakaian sopan.
"Sayang aku mau mampir ke kantor bentar ya" ucap Adyan
"Iya kak"
Beberapa menit mereka sudah sampai.
"Kamu ikut masuk ya, jangan nunggu disini sendiri" ucap Adyan
"Iya kak"
Adyan dan Aza berjalan memasuki kantor. Kantor ini adalah milik keluarga Syarf yang di amanahkan kepada Adyan. Di usianya yang masih terbilang mudah ia sudah dapat menjadi seorang CEO besar yang merupakan tanggung jawab besar.
✍️ 23 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAREE
Teen FictionKehidupan percintaan seorang cewek bernama Azaree yang mengagumi dalam diam yang hanya diketahui oleh dirinya dan sahabatnya. Baca yuk! Cerita sederhana! Salam hangat, Uni, temen kamu