TIGA PULUH EMPAT

13 3 0
                                    

Setelah meminta restu kepada kedua orang tua dan melakukan lamaran beberapa hari yang lalu. Tiba saatnya hari pernikahan antara Aram dan Neesya. Hari ini adalah hari yang begitu membahagiakan untuk keluarga kedua mempelai. Namun, berbeda halnya dengan kedua mempelai yang merasakan hari ini begitu mendebarkan terutama mempelai pria.

Neesya selaku mempelai wanita sudah di dandan beberapa menit yang lalu. Akad akan dilangsungkan dirumah mempelai wanita. Seluruh anggota keluarga mempelai wanita sudah hadir di tempat yang akan dilangsungkan acara akad menunggu mempelai pria.

Neesya sudah selesai berdandan juga dengan gaun pengantinnya. Ia begitu cantik dengan make up dan gaun yang dikenakan. Wanita ini hanya menunggu didalam kamar sampai ijab kabul dilangsungkan.

Beberapa menit menunggu akhirnya mempelai pria telah datang. Semua orang yang berada dirumah mempelai wanita menyambut seluruh tamu dan mempersilahkan untuk memasuki tempat yang telah disediakan.

Acara akad nikah akan segera dimulai. Aram dengan wajah deg-degannya begitu juga Neesya yang tidak bisa tenang didalam kamarnya. Bismillah batinnya.

"Kita mulai, apakah para saksi sudah siap ?" Tanya pak penghulu dan penghulu langsung melanjutkan setelah mendapat jawaban

"Bismillahirrahmanirrahim"

"........"

"........"

"SAH ?"

"SAH" ucap seluruh orang yang berada ditempat tersebut.

"Alhamdulillah" ucap Aram

"Silahkan mempelai wanitanya dibawa kesini untuk bertemu dengan suaminya" ucap salah seorang

Mempelai wanita berjalan menuju ke arah suaminya sambil menampilkan aura bahagianya begitu juga mempelai prianya.

Mempelai wanita mencium tangan suaminya dan mempelai pria mencium kening istrinya. Setelah itu acara pemasangan cincin.

Setelah usai. Semua tamu undangan salam-salaman dengan pengantin baru kemudian dilanjut mencicipi makanan.

"Selamat kak Ram, akh lucu banget sih" ucap Aza

"Makasih adik" balas Ram

"Selamat bro, menanti keponakan" ucap Adyan

"Baru aja akad udah ngomong ponakan" ucap Aza

"Ente kadang-kadang ya" ucap Ram

"Lo kapan dek ? Ditunggu ya" tanya Neesya pada Adyan

"Tunggu aja kak, abis wisuda langsung gue gas, tapi nggak tau mau gas kemana" ucap Adyan terkekeh. Aza, Neesya dan Ram langsung tertawa mendengar penuturan Adyan.

"Gas kerumah aja sih kak, pasti gue terima" batin Aza

"Sok-soan mau ngegas, punya aja nggak" ucap Ram

"Eh, adeknya diremehin, tunggu aja" balas Adyan

"Udah kak, mending kita makan aja dari pada ngoceh nggak jelas mulu" ucap Aza sambil menarik tangan Adyan menuju meja makan

"Gimana kalau gue gas kerumah lo, Za gimana ?" Tanya Adyan

"Ehh, kalau ngomong jangan ngawur, gue nggak mau nikah mudah ya" timpa Aza

"Lo emang nggak mau nikah mudah tapi kalau gue yang lamar pasti mau lah, ganteng-ganteng gini masa di tolak, kesempatan nggak dateng dua kali loh" ucap Adyan

"Ihh, pede banget jadi cowok" balas Aza

"Iya dong kan nyata" balas Adyan

"Udah, mending kita makan, cacing diperut gue udah perang dunia nih" ucap Aza

"Ayo, ayo"

Mereka begitu menikmati makanan. Begitu juga dengan keluarga kedua mempelai karena semua tamu undangan sudah pulang. Rumah Neesya sudah tidak begitu ramai. Kedua mempelai sudah beristirahat dikamar atas perintah dari orang tua mereka.

Setelah selesai dengan semua kegiatannya keluarga mempelai pria meninggalkan rumah Neesya. Adyan mengantar pulang beberapa saudara sepupunya dan terakhir adalah Aza.

Saat ini sedang perjalanan menuju kerumah Aza. Posisi didalam mobil hanya menyisakan dua remaja saja ketika yang lainnya sudah diantar duluan siapa lagi kalau bukan Aza sebagai penumpangnya dan Adyan sebagai supirnya.

"Za, tiga tahun lagi gue wisuda" Tanya Adyan

"Terus ?" Tanyanya ngenga-ngengo

"Yah, mau ajak lo lah" balas Adyan

"Yaelah masih lama juga, udah dibahas aja" ucap Aza

"Iyalah acaranya kan nggak disini butuh izin sama ayah bunda" ucap Adyan

"Iya juga sih"

"Cieee mau ajak gue" goda Aza

"Enggak, maksudnya lo kan udah ajak gue ke acara kelulusan lo, nah gue juga mau ajak lo ke acara wisuda gue" ungkap Adyan

"Bener ? Nggak ada alasan lain gitu ?" Tanya Aza

"Iya lah, emang di otak lo ada apaan sini biar gue liat" balas Adyan

"Otak gue mah bersih kak, nggak bernoda samsek" balas Aza

"Ya udah mau apa enggak, kalau enggak-----" ucapan Adyan terpotong

"Ehh, mau lah kak, siapa sih yang nggak mau ke telkom apalagi di bandung" potong Aza tiba-tiba

"Ya udah makanya, perasaan hari ini gue debat mulu, gue sebagai kaum adam yang nggak banyak bicara tuh capek, selain buang-buang energi, buang-buang waktu juga" ucap Adyan panjang lebar

Mereka sudah berada di depan rumah Aza.

"Iya, iya makasih ya tumpangannya sampai jumpa" ucap Aza

"Dititik terbaik menurut takdir" lanjut Aza membatin

"Sama-sama, gue balik"

"Akhirnya gue bisa bebas dari mulut para orang-orang" ucap Adyan lega setelah Aza sudah masuk kedalam rumahnya kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

✍️ 21 April 2024

AZAREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang