"Bunda, Aza ada nggak ?" Tanya Adyan pada Meesha
"Ada nak, dia dikamar, bunda panggil dulu ya" ucap Meesha lalu berjalan menuju kamar Aza.
Tok...
Tok...
"Nak, kamu lagi ngapain ?" Tanya Meesha
"Masuk bun, nggak ngapa-ngapain" balas Aza
"Diluar ada Adyan sama keluarganya, kamu keluar ya kan udah akrab juga" ucap Meesha
"Nggak mau ah bun, kesel sama kak Adyan, biasanya kalau mau kesini dikabarin, apa-apa dikabarin, giliran kesini sama keluarganya, malah nggak dikasi tau" ucap Aza
"Ya pasti ada alasannya, Za"
"Ayo dong, Za"
"Aku turun deh demi bunda" ucap Aza dengan muka betenya
Aza dan Meesha berjalan keluar menuju ruang tamu. Belum sampai di ruang tamu. Afan yang melihat Aza langsung berlari memeluk Aza.
"Kak Aza kangen banget sama Afan" ucap Aza membalas pelukannya sedangkan Meesha melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu.
"Afan juga kangeeenn banget sama kakak" ucap Afan
"Fan, keluarga Afan kesini mau ngapain ? Kok tumben ?" Tanya Aza kemudian melepas pelukannya
"Pengen ketemu kakak" jawab Afan
"Silaturahmi ?" Tanya Aza
"Iya kak"
Mereka kemudian berjalan kearah ruang tamu.
"Afan kamu duduk disamping kakak aja" ucap Aza
"Iya kak"
Seluruh anggota keluarga sudah siap baik keluarga Ahyune maupun keluarga Syarf dalam satu ruangan. Ayah Adyan--Aqim mulai mengangkat bicara.
"Maaf pak, bu mengganggu waktunya, kami kesini ada niat baik untuk anak ibu" ucap Aqim.
"Maksud bapak ?" Tanya Zaken
"Tujuan kami kesini untuk mengikat putri bapak Azaree untuk anak saya Adyan, dengan kata lain lamaran, maaf pak, bu jika ini mendadak" ucap Aqim
"Kami sangat menerima niat baik bapak, tapi kami sebagai orang tua hanya bisa memberi restu dan keputusan sepenuhnya saya serahkan ke anak saya" ucap Zaken
"Gimana, Za ?" Tiba-tiba Adyan angkat bicara bertanya
Aza begitu kaget dibuatnya setelah mencerna baik-baik apa yang dikatakan Aqim dan Ayahnya. Apalagi disusul dengan pertanyaan Adyan barusan. Aza melamun beberapa menit.
"Bagaimana, nak ?" Tanya Zaken pada anaknya
"Hmm ehh, anu eh itu, yah" ucap Aza ngenga-ngengo. "Atas izin Allah dan restu Ayah bunda, insya Allah Aza menerima lamaran kak Adyan" ucap Aza sambil tertunduk.
"Alhamdulillah" ucap seluruh anggota keluarga
"Nak Aza untuk acara lamaran sesungguhnya kamu mau bagaimana ? Yang digelar di tempat mewah terus ada tamu undangan atau sekarang disini aja ?" Tanya Zaken
"Sederhana aja om, sekarang juga boleh" ucap Aza. "Aku nggak terlalu suka yang terlalu mewah gitu soalnya, disini sudah cukup, yang penting niat kita aja yang utama" lanjutnya.
"Kalau gitu mama pasangin cincinnya ke jari manis Aza" ucap Aqim pada Syeeni istrinya
"Iya Pah" ucap Syeeni pada suaminya lalu segera memasangkan cincin tersebut dijari manis Aza.
Cewek tersebut kemudian mencium tangan Syeeni. Dilanjutkan Syeeni memberikan buket bunga kepada Aza.
"Makasih ta---Mmah" ucap Aza. "Sama-sama nak" balas Syeeni.
Acara lamaran sederhana sudah selesai.
"Karena semuanya sudah selesai, sekarang kita makan cemilannya, maaf pak, bu makanannya seadanya saja, soalnya nggak tau kalau mau ada tamu" ucap Meesha sambil tersenyum
"Nggak kok bu" balas Syeeni
Seluruh anggota keluarga memakan cemilan yang disajikan yang di isi dengan pembicaraan canda tawa. Hanya kurang 10 menit mereka sudah selesai dengan kegiatan makannya.
"Pak, bu jadi untuk acara pernikahannya kapan baiknya di gelar ?" Tanya Syeeni pada orang tua Aza
"Gimana kalau acara pernikahannya itu biar mereka berdua yang diskusikan, gimana ?" Tanya Aqim
"Boleh juga pak" jawab Zaken yang diangguki oleh istrinya Meesha.
"Nak, untuk hari H nya kami serahkan sama kalian" ucap Aqim
"Iya, Pah" balas Adyan
Seluruh rangkaian acara sudah selesai. Mereka berpamitan pulang kepada keluarga Aza. Kedua keluarga tersebut berjalan keluar dan posisi paling belakang menyisakan Adyan dan Aza.
"Bye calon istri, gue pulang dulu ya, jangan nakal soalnya udah mau jadi istri" ucap Adyan menggoda dengan suara kecil yang hanya bisa didengar oleh Aza.
"Ishh, kak apaan sih geli tau dengernya" balas Aza
"Tumben nggak ngomel, biasanya bbehh minta ampun cerewetnya" ucap Adyan
"Lo juga" balas Aza
"Kalau gitu kami permisi bu, maaf jika mengganggu waktunya" ucap Aqim
"Nggak kok pak, kami sangat senang bapak berkunjung ke rumah kami" balas Zaken
"Kalau begitu kami pamit dulu, Assalamualaikum" pamit keluarga Syarf
"Waalaikumsalam" jawab keluarga Aza.
Keluarga Syarf sudah meninggalkan pekarangan rumah Aza. Aza berbaring di kasurnya sambil memikirkan acara pernikahannya.
"Berarti kak Adyan suka dong sama gue ?" Tanyanya pada diri sendiri
"Akh, bisa aja"
"Ternyata sebahagia ini mau nikah sama orang yang kita suka"
"Diterima baik lagi sama keluarganya"
"Alhamdulillah"
Aza lalu tertidur.
✍️ 22 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAREE
Teen FictionKehidupan percintaan seorang cewek bernama Azaree yang mengagumi dalam diam yang hanya diketahui oleh dirinya dan sahabatnya. Baca yuk! Cerita sederhana! Salam hangat, Uni, temen kamu