Samar - samar Jisoo mendengar suara tangisan dari dalam toilet pria. Tangisannya terdengar pilu dan menyesakkan. " Buset, ini club angker apa gimana? Masa di tempat hiburan malam ada hantu?" Jisoo mendadak merinding.
Tak lama suara pecahan kaca terdengar dari dalam sana, disusul seperti suara pukulan ke arah tembok yang mampu membuat Jisoo terlonjak kaget. " Inimah orang! Yakali hantu bisa mukul tembok, yang ada tembus tuh hantu." Pelan tapi pasti Jisoo membuka pintu toilet pria tersebut dan mengintip.
Jisoo menutup mulut dengan telapak tangan saking kagetnya. Seorang pria berpenampilan berantakan terbaring dengan tangisan pilu di dalam sana. Tangan dan kening pria itu tak luput dari aliran darah. Jisoo panik, apa yang harus dia lakukan?
" Aduhhh tolongin nggak ya tolongin nggak ya..." Gumam Jisoo bimbang.
" Tapi kalau nggak ditolongin entar malah makin menjadi ni orang. Trobos aja deh." Jisoo masuk ke dalam dan berjongkok di samping tubuh pria itu.
" Mas...mas kenapa? Lagi banyak masalah ya? Baru putus? Ditinggal kawin? Atau ngehamilin anak orang?" Tanya Jisoo menusuk - nusuk tangan pria yang kini sedang menutupi wajahnya.
Tak ada jawaban, hanya ada tangisan yang menggema. Jisoo bingung harus apa sekarang. Mau tidak mau Jisoo menggapai tangan pria itu dan mengecek keadaannya.
" Ganteng..." Itulah yang pertama kali muncul diotak Jisoo waktu lihat wajah pria itu. Mendadak pria yang menangis tadi diam menatap Jisoo dengan tatapan kosong. Jisoo melotot takut sedikit memundurkan badannya.
Pria itu bangkit dengan pandangan yang tak lepas dari Jisoo. " Mas? Hello mas kenapa lihatin saya kaya begitu?" Tanya Jisoo sedikit menyeret tubuhnya ke belakang saat pria itu merangkak mendekati dirinya.
" Mas? Mas mau apain saya?" Jisoo udah panik nggak karuan. Tubuhnya udah mentok ke dinding dan pria itu semakin mendekat. Tubuh Jisoo bergetar saat pria itu mengusap lembut pipinya dan tersenyum manis.
" Bella sayang..." Ucap pria itu menurunkan tangannya ke leher Jisoo semakin mengikis jarak mereka. Hidung keduannya bersentuhan. Si Jisoo udah merem pasrah sama apa yang akan terjadi.
" Sayang...jangan tinggalin aku..."
Bruk
Jisoo langsung membuka matanya saat pria itu jatuh pingsan di pangkuannya.
" Aduhh mas pakek pingsan segala. Ini gimana caranya gue nolong." Jisoo menyamankan posisi kepala pria itu di pahanya.
" Telfon Seungcheol aja deh." Dengan segera Jisoo mengambil ponselnya di dalam saku celana untuk mencari bantuan.
" Udah gue beresin. Lagian kenapa nggak dianter pulang ke rumahnya aja? Gue kan tau rumahnya di mana." Tanya Seungcheol heran karena pria yang bersama Jisoo itu adalah temannya waktu sma.
" Biar di sini aja. Gue belum tau nama sama nomer telfonnya." Ucap Jisoo. Yap, Jisoo membawa pria itu ke rumahnya. Mumpung sepi.
" Ceilah mau lo kejar dia?" Tanya Seungcheol.
" Kalo iya?"
Seungcheol memutar duduk menghadap Jisoo. " Namanya Elderiko Taeyong Maheswara. Dia satu angkatan sama kita, bedanya dia anak hukum. Masuk ke dalam jajaran mahasiswa berprestasi bahkan udah pernah wakilin kampus kita ke kancah internasional. Kesayangan dosen dia mah. Tapi satu hal yang perlu lo tau dan ini mungkin akan jadi cobaan terbesar lo buat dapetin dia." Ucap Seungcheol yang membuat Jisoo penasaran.
" Apa?"
" Dia baru aja ditinggal ceweknya." Ucap Seungcheol
" Putus?"
Seungcheol menggeleng, " Bukan, ceweknya meninggal karena punya penyakit bawaan dari kecil. Namanya Bella Kasavanya, temen gue juga waktu sma." Ucap Seungcheol menunduk. Bella itu adalah teman baik Seungcheol dulu dan kepergian Bella juga membawa kesedihan tersendiri untuknya.
" Jadi? Dia masih gamonin ceweknya itu?" Tanya Jisoo
" Lebih tepatnya kematian Bella buat kehidupan Taeyong berubah drastis. Semenjak Bella pergi, gue percaya sama yang namanya roda berputar. Dulu Taeyong itu cowok playboy yang nakalnya minta ampun. Tapi, setelah ada Bella si Taeyong jadi tobat dan berhenti nakal. Sekarang? Bella pergi si Taeyong malah jadi sad boy. Dia jadi pendiem, dingin, dan lama kelamaan kebiasaan buruk dia juga balik lagi. Lihat cewek aja Taeyong rasanya udah nggak doyan." Jelas Seungcheol.
" Kebiasaan buruk?"
" Mabora ke club sama nyebat. Kalau dulu dia suka mabok bareng temen - temennya, sekarang dia itu lebih suka minum sendiri. Kalau udah mabok parah dia suka nangis manggil - manggil nama Bella. Persis seperti apa yang lo lihat tadi."
" Secinta itu Taeyong sama Bella? Spesialnya apa si Bella?" Tanya Jisoo penasaran.
" Satu kata sih kalau menurut gue."
" Apaan?"
" Sempurna."
" Di dunia ini nggak ada yang sempurna." Jawab Jisoo tak terima dengan jawaban Seungcheol.
" Ada, ya si Bella. Dia itu cewek cantik baik hati. Bawannya lemah lembut, pinter, anggun, elegan, wangi, pokoknya dia tuh malaikat banget." Ucap Seungcheol.
" Berlebihan banget lu. Gue juga bisa kaya Bella." Ucap Jisoo percaya diri.
Mendengar itu, Seungcheol tertawa keras. " Jisoo Jisoo ya kali lo sama kaya si Bella. Ibarat kalau Bella itu malaikat di bumi nah lo itu setan buminya." Ucap Seungcheol disela tawanya.
" Bangsat!!" Jisoo melempar bantal sofa tepat diwajah tampan bak pangeran arab itu.
" Hahaha lebih baik lo ngaca sana deh. Kelakuan lo aja tiap hari kaya cacing kepanasan gitu mau setara sama Bella." Ucap Seungcheol.
" Dih emang kenapa? Pokoknya lihat aja gue bakal bikin Taeyong jatuh cinta sama gue." Ucap Jisoo
" Buktiin aja." Ucap Seungcheol
" Oke!! Lihat aja, Gue Anataya Jisoo Ezravana dengan ini menyatakan akan mengejar cinta Elderiko Taeyong Maheswara secara ugal - ugalan." Yakin Jisoo
Tbc
Haiiii ini cerita baru Jisyong pengganti amour paix yaaaa...semoga kalian suka🤗
Maaf juga udah buat kalian kesel dan nunggu hehehe🙏🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man [Jisyong]
RandomCerita Jisoo yang mencintai Taeyong secara ugal - ugalan