Merasa bersalah dengan kondisi Jisoo saat ini, Taeyong berinisiatif untuk mengantarkan Jisoo pulang ke rumah karena tubuhnya yang masih lemas.
Dengan perlahan dan hati - hati, Taeyong menuntun Jisoo jalan sampai ke parkirkan." Lo malu ya jalan sama gue? Sampek nunduk kaya begitu?" Tanya Jisoo merasa kesal dengan Taeyong yang terus menunduk selama jalan.
" Nggak kok, gue cuma males lihat wajah orang - orang yang natap kita aneh. Kurang kerjaan banget mereka." Jujur Taeyong. Jisoo mengangguk kembali mengalungkan sebelah tangannya ke pinggang Taeyong.
Sesampainya di parkiran, Taeyong membukakan pintu penumpang untuk Jisoo dan membantunya masuk.
Selama perjalanan hanya ada obrolan ringan yang tak mengeluarkan tenaga seperti biasanya karena si biang kerok sedang tumbang. Saat mobil berhenti dipersimpangan lampu merah, sesuatu menarik perhatian Jisoo.
" Ini jalannya masih lama nggak ya?" Tanya Jisoo
" Mungkin agak lama, lihat tuh macet kaya gitu." Ucap Taeyong karena jalanan sedang macet.
" Gue keluar bentar ya kalau gitu mumpung itu ada minimarket. Lo mau minum atau cemilan nggak?" Tanya Jisoo
" Nggak usah jis. Di luar panas banget nanti lo tambah sakit." Ucap Taeyong
" Yaampum cuma di situ doang. Lagian nggak laper apa nunggu macet hah? Kalau gue laper." Ucap Jisoo
" Yaudah biar gue aja yang beli." Ucap Taeyong bersiap melepas sabuk pengamannya.
" Biar gue aja, nanti kalau mobil di depan jalan lagi bisa diamuk lo sama yang belakang. Bentar doang kok lagian gue juga udah mendingan." Ucap Jisoo
" Yaudah deh terserah lo tapi kalo lo kenapa - napa gue nggak tanggung jawab. Mau lo pingsan kek biarin gue tinggal pulang." Ucap Taeyong
" Berani lo? Awas aja kalo beneran. Gue laporin lo ke bmkg karena udah menelantarkan calon istri." Ancam Jisoo langsung keluar dari mobi.
" Ngancem mulu nenek lampir."
" Eh? Bangsat apa hubungannya sama bmkg somplak?" Heran Taeyong sama jalan pikiran Jisoo.
Taeyong menepuk bibirnya karena barusan ngomong kasar. " Ini pasti gue ketularan Jisoo deh jadi suka misuh - misuh." Ucap Taeyong merenungi diri.
15 menit, Jisoo tak kunjung kembali membuat Taeyong uring - uringan. Takut Jisoo beneran pingsan di dalem sana dan bikin heboh orang - orang. Berniat menyusul Jisoo namun tak lama Jisoo terlihat keluar dari minimarket dengan dua kantung kresek, 1 besar 1 kecil.
Taeyong mengamati setiap pergerakan Jisoo dan terdiam saat melihat Jisoo duduk di sebelah anak kecil yang tengah mengamen itu. Jisoo terlihat memulai obrolan dan membantu anak kecil itu mengambil uang yang para kendara lempar ke arahnya.
Taeyong terkejut dengan sikap Jisoo sekarang yang terlihat peduli pada anak itu. Yang buat Taeyong tambah terkejut yaitu Jisoo memberikan kantong kresek besar yang ia bawa dan memberikan sejumlah uang pada anak itu. Jisoo juga terlihat memberi gerakan semangat dan melambaikan tangan untuk pamit.
Jisoopun akhirnya masuk ke dalam mobil dan mendapati Taeyong yang menatapnya aneh. " Lo kenapa?" Tanya Jisoo menutup kembali pintu mobilnya.
" Tadi ngapain lo duduk di situ sama pengamen kecil itu?" Tanya Taeyong.
" Gue nggak tega kalau lihat anak kecil ngemis atau ngamen kaya gitu. Dan lo tau anak tadi lumpuh karena dia pernah jatuh waktu kerja jadi kuli bangunan gedung gitu. Dia hidup sendiri karena keluarganya yang nggak mau ngurusin dia. Kasihan banget tau yong. Waktu gue tanya tujuan dia ngamen selain cari uang buat makan apa dan dia bilang mau sekolah lagi karena dulu dia putus sekolah." Jisoo menitikkan air matanya yang membuat Taeyong tertegun.
Entah ada dorongan dari mana, Taeyong membawa Jisoo ke dalam dekapannya dan mengusap lembut punggung si cantik.
" Sushttt udah ya jangan nangis. Lo udah hebat banget tau mau berbagi sama anak kecil itu. Gue yakin dia pasti seneng banget." Bisik Taeyong menenangkan.
Jisoo masih menangis tanpa berniat membalas pelukan Taeyong. Ya beginilah kalau Jisoo lagi waras.
" Yong..."
" Iya Jisoo udah ya nangisnya..."
" Lo bau banget..." Ucap Jisoo yang sontak membuat Taeyong melepas pelukannya.
" Hah?"
" Badan lo bau banget asem menyengat." Ucap Jisoo sembari menghapus air matanya.
" Anjir? Kok lo jadi ngeroasting gue sih? Nyesel gue meluk lo barusan." Kesal Taeyong memalingkan wajahnya keluar jendela.
Jisoo tertawa, " Tapi bener tau yong. Lo pasti habis basketan ya terus nggak ganti baju?" Tanya Jisoo dan dengan perasaan kesal Taeyong mengangguk. Tawa Jisoopun semakin menggelegar. Taeyong makin pundung.
" Udah ah jangan cemberut gitu nih gue beliin minum sama snack dari minimarker tadi." Ucap Jisoo mengambil miliknya dulu baru sisanya ia berikan pada Taeyong.
Taeyongpun dengan ogah - ogahan menerima plastik yang Jisoo berikan.
" Njir? Lo niat ngasih nggak sih? Masa ngasih gue air putih sama permen kopi doang sementara lo minum susu dan makan roti?" Protes Taeyong.
" Masib untung gue kasih. Lagian macetnya masih panjang dan lo pasti ngantuk yaudah gue beliin permen kopi aja." Ucap Jisoo dengan entengnya.
" Tau ah udah males gue."
" Dih pundungan."
" Biarin."
" Yeeee ngaku lagi dengan tidak malunya." Jisoo menoel - noel pipi Taeyong.
" Makasih ya udah nolongin gue dan nganterin gue pulang...sayang Taeyong banyak - banyak..." Jisoo mengecup pipi Taeyong dan untuk pertama kalinya Taeyong nggak protes.
Tbc
Biarkan pasangan ini akur dulu sebelum prahara dimulai lagi. Btw lunas ya guyssss🥰
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man [Jisyong]
RandomCerita Jisoo yang mencintai Taeyong secara ugal - ugalan