2. Kenalan

571 62 22
                                    

" Awhhh shhh..." Taeyong meringis merasakan kepalanya yang begitu pening. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Saat pandangannya semakin jelas, ia dibuat terkejut dengan seseorang yang tidur disebelahnya. Lantas, ia bangun dari tidurnya dan melotot saat menyadari ia tidak menggunakan baju. Dengan segera Taeyong menaikkan selimut dan memeriksa bagian bawahnya. Aman, masih pakek celana pendek guys.

Taeyong kembali menoleh ke sebelah, memperhatikan wajah cantik yang asing baginya. Siapa dia? Dan bagaimana bisa mereka tidur bersama? Pikir Taeyong.

Tak lama Jisoo yang tertidur itu mulai terusik dengan sinar matahari yang menembus ke kulitnya. " Ohh udah bangun." Jisoo langsung bangkit dan meregangkan tubuhnya saat melihat Taeyong sudah bangun dari tidurnya.

" Lo siapa? Kenapa gue bisa ada di sini?" Tanya Taeyong menatap tajam ke arah Jisoo. Tangan Taeyong tak lepas dari selimut. Ia genggam erat agar tidak melorot.

" Gak elit banget kenalan dengan keadaan bangun tidur kaya gini. Mandi dulu sana gue ambilin baju bentar." Jisoo bergegas berjalan ke arah lemari mengambilkan baju untuk Taeyong.

" Nih, ini baju punya Seungcheol, lo pakek aja sama celananya. Kalo sempak kagak ada. Adanya daleman punya gue yang pasti nggak akan muat buat lo, atau kalau lo mau juga nggakpapa gue ambilin. Tapi, nanti nggak usah lo balikin ya soalnya pasti melar, nanti kalo gue pakek mlorot kan nggak lucu." Ucap Jisoo panjang lebar.

" Ehhh nggak usah." Taeyong buru - buru menghentikan Jisoo yang akan kembali membuka lemari.

" Taruh situ aja ntar gue ambil. Btw baju gue di mana?" Tanya Taeyong

" Gue cuci semalem soalnya kena noda darah dari kepala lo." Ucap Jisoo meletakkan baju milik Seungcheol di tepi ranjang.

Mendengar itu, Taeyong langsung meraba tubuh dan wajahnya. Ia menoleh ke arah kaca lemari Jisoo dan melihat dirinya yang suda dibalut perban dibagian kepala. Taeyong ingat semalam ia membenturkan kepalanya begitu keras sehingga tumbuh luka dikepalanya.

" Thanks pasti lo udah obatin luka gue semalem." Ucap Taeyong

" Dih mana bisa gue anjir. Yang ngobatin, nglepas baju sama sepatu lo itu Seungcheol buka gue. Tapi lo juga harus tetep berterimakasih sama gue karena gue udah nemenin lo semaleman di sini karena lo ngigau terus. Udah ya gue ke dapur dulu bay." Jisoo berlalu pergi.

Taeyong memijat pelipisnya pening. Masalah hidup apalagi yang ia harus hadapi saat ini? Tak mau membuang waktu, Taeyong mengambil baju yang Jisoo siapkan tadi dan masuk ke dalam kamar mandi.

" Anjing!!!" Seru Taeyong saat melihat cetakan serabi milik Jisoo menggantung di gantungan kamar mandi.

" Ah bangsat gitu aja sange anjing!!" Kesal Taeyong merutuki dirinya sendiri yang gak tau kenapa langsung keringetan.















































" Nih di makan dulu. Sorry gue cuma bisa bikin mie instan doang." Ucap Jisoo meletakkan semangkuk mie kuah instan yang ia masak tadi.

" Thank you." Singkat Taeyong tersenyum tipis ke arah Jisoo lalu memakan makanannya dengan lahap.

" Nama gue Anataya Jisoo Ezravana, anak kedokteran semester 4. Kenapa lo nggak percaya?" Tanya Jisoo melihat ekspresi tak mengenakan dari Taeyong.

" Semua aja gitu. Tapi serius gue anak kedokteran anjir. Gue sahabatan sama Seungcheol dan dia cerita waktu bantuin gue nolongin lo semalem kalo lo itu temennya waktu sma." Jelas Jisoo

Taeyong mengangguk. Itu benar ia memang berteman dengan Seungcheol tapi mereka sudah lama tidak menjalin komunikasi. Dalam hati ia senang bisa dipertemukan lagi dengan Seungcheol. Ia akan berterimakasih nanti.

" Lo gimana? Masih pusing?" Tanya Jisoo

" Udah nggak kok. Btw nama gue-"

" Elderiko Taeyong Maheswara udah tau gue. Lo anak hukum kan? Salam kenal aja lah kita siapa tau bisa jadi temen atau lebih dari itu. Ohh atau mau langsung KUA? Gass aja gue mah." Ucap Jisoo dengan percaya diri.

Taeyong menatap Jisoo dengan tatapan ilfeel? Baru kali ini dia ketemu sama cewek agresif kaya Jisoo.

" Bengong aja lo. Kenapa? Gue cantik ya? Emang." Ucap Jisoo menyibakkan rambutnya.

" Pede banget." Sarkas Taeyong. Jisoo dibuat manyun.

" Jahat banget lu. Btw kalau gue boleh tau, lo kenapa bisa nangis kaya kemarin?" Tanya Jisoo. Sebenarnya Jisoo sudah tau apa jawabannya. Namun, ia ingin mendengarnya sendiri dari bibir Taeyong.

" Gue mabuk." Singkat Taeyong.

" Cari jawaban yang bener kek. Ya gue tau lo mabuk tapi orang kalau udah teler pasti suka meracau dan ngomong jujur. Mabuk itu pelampiasan buat kita lupain semua masalah dan dengan mabuk juga lo bisa bikin orang tau apa yang lagi lo alamin." Jelas Jisoo merasa kesal dengan jawaban tidak spesifik Taeyong.

" Gue meracau ya semalem?" Tanya Taeyong menghentikan kegiatan makannya. Ia penasaran apa yang ia perbuat semalam. Saking mabuknya ia tak ingat apa yang ia lakukan semalam.

" Iya!! Dan lo hampir nyipok gue karena lo kira gue itu Bella." Sebal Jisoo

" Sorry gue-"

" Gak usah maaf - maafan!! Gue lebih sebel karena lo pingsan sebelum nyium gue anjir. Kenapa nggak nempel dulu baru pingsan? peak lo!!" Cibir Jisoo saking kesalnya.

Taeyong terkejut dengan jawaban yang diberikan Jisoo. Agresif sekali.

" Lo siapa berharap dicium hah?" Tanya Taeyong

" Calon pacar lo!!." Semangat Jisoo

" Mimpi!! Gue nggak akan jatuh cinta sama lo." Seru Taeyong

" Kenapa? Karena lo nggak bisa lupain cewek lo yang udah di bawah tanah itu? Heh move on dong jadi lakik. Buat apa lo nangis tiap hari nyakitin diri lo sendiri, kalo yang lo tangisin itu nggak akan kembali? Buang - buang waktu. Mikir dong pakek otak." Cerocos Jisoo

Tangan Taeyong mengepal, emosinya telah memuncak. Ia bangkit dan menggebrak meja makan Jisoo.

" Siapa lo seenaknya ngatur gue hah?! Lo nggak tau apa - apa jadi nggak usah ikut campur dan sok - sok an nasehatin gue. Lancang banget jadi orang." Bentak Taeyong

" Wahhh emang bodoh lo jadi cowok. Gue yakin lo pasti udah sering denger apa yang gue bilang barusan dari orang - orang terdekat lo. Gue termasuk mereka diluaran sana cuma mau lo itu move on dan berhenti nyiksa diri lo sendiri. Jangan jadi cowok tolol yang suka marah kalo dikasih tau yang bener." Ucap Jisoo

Taeyong berjalan mengitari meja makan Jisoo untuk menghampiri si gadis.

Taeyong mencekal tangan Jisoo dengan kasar, " Gue peringatin sama lo jangan pernah ikut campur masalah gue sama Bella. Lo itu cuma orang asing yang lancang masuk ke dalam urusan orang lain. Dan tadi lo bilang gue apa? Tolol? Lo nggak tau apa yang gue rasain waktu ditinggal sama orang yang paling lo cinta!!" Bentak Taeyong tepat di depan wajah Jisoo.

Bukannya takut, Jisoo justru tersenyum miring membelai wajah Taeyong menggunakan tangan sebelah kanannya. " Taeyong Taeyong segitu cintanya ya lo sama Bella? Daripada lo sedih - sedih mending sama gue aja. Gue bisa jadi yang lebih baik dari Bella." Ucap Jisoo mengusap halus rahang tegas yang menegang itu.

" Gak ada orang yang lebih baik dan sempurna daripada Bella. Jangan mimpi buat setara sama Bella karena apa? Lo gak akan bisa." Taeyong menepis tangan Jisoo dengan kasar lalu melangkah ke arah pintu keluar.

" Kalo gue bisa buktiin gue bisa lebih baik dari Bella, lo harus nikahin gue saat itu juga!!" Seru Jisoo dengan keras.

" Buktiin aja karena lo nggak akan mampu." Ucap Taeyong sebelum keluar dan membanting pintu Jisoo dengan keras.

" Menarik banget tuh cowok." Gumam Jisoo tersenyum gemas.
























Tbc

Bagaimana sejauh ini?

My Man [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang