31. Bella

240 35 2
                                    

" Pada bikin apa nih?" Tanya Jisoo mengintip kegiatan para lelaki yang kini sibuk di dapur. Jisoo adalah wanita pertama yang bangun pagi ini.

" Bikin sarapan." Kompak ketiganya.

Jisoo mengangguk paham lalu mendudukkan dirinya pada kursi di samping meja bar dapur itu. Mulutnya sibuk mengunyah buah strawberry yang sudah dicuci bersih oleh suaminya.

Mata Jisoo kini memandangi beberapa piring yang sudah tertata rapi di depannya. Banyak menu makanan dari ayam, sayur, dan olahan laut lainnya. Matanya menyipit melihat Taeyong yang kini meletakkan dua gelas susu di depannya. Susu khusus hamil yang biasa minum dipagi dan malam hari.

" Kenapa ada dua? Bukannya nggak boleh banyak - banya ya minumnya?" Tanya Jisoo pada Taeyong yang kini mengusap mulutnya yang belepotan.

" Yang hamil bukan lo doang jis." Itu suara Seungcheol yang menyaut. Jisoo menyrengit bingung. Taeyong yang melihat ekspresi kebingungan Jisoo itu dibuat gemas.

" Kamu nggak hamil sendirian sayang di sini...tapi Sowon juga lagi hamil." Ucap Taeyong mencubit gemas hidung Jisoo.

" What the-"

" Sayang..."

" Anjir cheol kenapa lo nggak cerita ke gue?!!" Amuk Jisoo menghampiri Seungcheol lalu memukul kepala belakang sepupunya itu.

" Aduhh jis ampunnn...iya maaf gue telat ngasih tau kalian. Gue sama Sowon baru check kemarin dan hasilnya dua garis. Check ke rumah sakit juga hasil tesnya juga positif. Usia kandungan Sowon udah masuk dua bulan." Ucap Seungcheol sembari mengusapi kepalanya yang kena pukul Jisoo.

" Jadi gue yang terakhir dikasih tau? Cukup tau gue cheol. Sepupu macam apa lo." Kesal Jisoo menginjak kaki Seungcheol lalu pergi ke halaman depan basecamp.

Seungcheol mengaduh kesakitan, " Jisoo semenjak hamil makin galak aja anjir. Kena mulu gue." Protes Seungcheol ke Taeyong suami sepupunya itu.

" Jangankan lo cheol, gue tiap hari juga digituin. Sabar aja, anggap aja latihan kan bentar lagi Sowon juga pasti ngalamin hal yang sama kaya Jisoo sekarang." Ucap Taeyong menepuk pundak Seungcheol.

" Dih amit - amit yong...bisa - bisa gue stress kalo Sowon juga sama kaya Jisoo. Lo tau sendiri Sowon itu galaknya dua kalinya Jisoo." Ucap Seungcheol bergidik ngeri.

Eunwoo yang sedari tadi menyimak hanya bisa tertawa melihat kelakuan dua calon bapak di depannya.

" Oiya cheol lo-"

" PERGI NGGAK!! TAEYONG NGGAK ADA DI SINI!!" Ketiganya terlonjak kaget mendengar suara teriakan dari arah luar. Taeyong yang sadar kalau itu suara Jisoo langsung lari disusul Seungcheol dan Eunwoo.

" Apasih gue tau kalau Taeyong di sini. Minggir nggak gue mau ketemu pacar gue." Ucap Bella terus memaksa ingin masuk ke dalam basecamp.

" Pacar mata lo!! Dia suami gue anjir!" Kesal Jisoo yang tetap dengan posisinya yang berada di depan pintu menghalau Bella untuk masuk.

" Bella?" Kaget Taeyong.

" Taeyong!!" Bella sedikit mendorong Jisoo lalu berlari memeluk Taeyong.

Jisoo menatap keduanya jengah, " Jadi belum selesai juga urusan kalian berdua?" Tanya Jisoo menyilangkan tangannya di depan dada. Dia butuh kepastian.

" Sayang..." Taeyong menatap Jisoo takut  dan terus berusaha melepaskan pelukan Bella.

" Taeyong jangan pergi...aku takut..." Ucap Bella terus mengeratkan pelukannya.

" Bella lo apa - apaansih? Urusan kita udah selesai dan gue nggak mau berhubungan lagi sama lo." Marah Taeyong mencengkram pundak Bella setelah berhasil melepas pelukannya.

Bella menggeleng ribut, " Jangan jauhin aku...aku nggak bisa yong..." Ucap Bella memaksa memeluk Taeyong kembali. Saking kesalnya Taeyong mendorong Bella dan membentaknya.

" MAU LO APASIH HA?!! NGGAK PUAS BIKIN GUE KELIHATAN BODOH SELAMA INI? NGGAK PUAS LO UDAH BUAT GUE JAUH DARI ISTRI GUE?! NGGAK PUAS LO UDAH HAMPIR NYELAKAIN ANAK GUE HAH?!!" Bentak Taeyong membuat Bella ketakutan.

Jisoo, Eunwoo, dan Seungcheol terkejut melihat Taeyong yang emosinya meledak tiba - tiba.

" Taeyong..."

" APA?!! GUE NYESEL BEL GUE NYESEL PERNAH JATUH CINTA SAMA LO. GUE NYESEL UDAH NANGISIN LO SELAMA INI DAN GUE NYESEL UDAH NYAKITIN GUE SENDIRI HANYA DEMI WANITA LICIK KAYA LO!!" Emosi Taeyong benar - benar tidak terkendali.

Suara Taeyong membangunkan Winter dan Sowon yang kini menyaksikan dari lantai atas. Seungcheol memberi isyarat pada keduanya untuk tidak turun ke bawah.

Bella menangis sejadi - jadinya. Rasa bersalah, takut, dan kecewa berkecamuk dalam benaknya.

" Ma-maaf..."

" MAAF?! APA DENGAN LO MINTA MAAF-"

" Taeyong." Ucapannya terhenti kala Jisoo memanggilnya dengan tegas.

" Sayang..."

Jisoo tak menanggapi panggilan Taeyong, ia justru menghampiri Bella dan memeluknya erat. Semua terkejut melihat tindakan Jisoo tak terkecuali Bella yang kini berada di dalam pelukannya.

" Lo butuh ini kan? Lo butuh pelukan orang yang bisa nguatin lo kan? Gue bel, gue yang akan nguatin lo supaya lo-"

" Gue nggak pantes dapetin pelukan dari lo jis. Lo terlalu baik untuk orang jahat kaya gue." Ucap Bella disela tangisnya.

Jisoo tersenyum, " Lo emang jahat, jahat banget ke gue, Taeyong, Winter, dan orang - orang yang ada di dekat lo. Lo rela mempermainkan kita layaknya orang bodoh." Ucap Jisoo membuat Bella tertunduk, tangisnya kembali terdengar.

" Tapi orang jahat nggak akan selamanya jahat kalau lo mau berubah. Banyak orang yang sayang sama lo bel terutama anak lo." Ucap Jisoo mengusap punggung Bella yang bergetar hebat.

" Jisoo gue nggak bisa...gue udah jahat sama kalian semua...gue akan selalu dipandang jahat sekalipun gue ber-"

" Nggak bel, kalau lo mau berubah semua akan baik - baik aja. Percaya sama gue dan gue yang akan bantuin lo buat berubah." Ucap Jisoo kembali memeluk Bella.

" Maafin gue jis, gue udah jahat banget sama lo tapi lo sebaik ini sama gue. Dan Taeyong...aku minta maaf udah mainin perasaan kamu selama ini, aku juga minta maaf buat kamu sama Jisoo berantem. Aku janji habis ini nggak akan ganggu hubungan kalian lagi, aku akan berubah." Ucap Bella setalah melepas pelukan keduannya.

Taeyong tersenyum, " Gue maafin lo bel dan makasih udah mau menyadari kesalahan yang lo buat." Ucap Taeyong yang kini memeluk pinggang Jisoo.
 
" Bahagia terus ya kalian, terimakasih udah mau maafin dan nyadarin gue." Ucap Bella.

" Sama - sama teman." Ucap Jisoo membuat Bella terkejut.

" Jisoo..."

" Mulai sekarang lo bagian dari kita bel. Kita capai kebahagiaan dan impian kita sama - sama." Ucap Jisoo memeluk Bella dan keduanya saling mengeratkan.

Winter dan Sowon kini bergabung memeluk keduanya.

" Maafin kakak ya dek udah buat kamu menderita selama ini. Kakak akan menebus semua kesalahan kakak ke kamu. Tapi pelan - pelan ya? Bantu kakak juga." Ucap Bella mengusap rambut Winter dalam posisi yang masih berpelukan.

Winter mengangguk, " Aku udah maafin kak Bella. Aku sayang kak Bella..." Ucap Winter yang kini menangis haru.

Ketiga pria yang menyaksikan pemandangan manis itu tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Rasa bahagia, syukur, dan lega kini menguasai mereka.

Tbc

See you...🤍
Maaf kalau part ini sedikit susah dimengerti karena aku tulis dan mikir ulang setelah draft sebelumnya nggak kesimpen. Huhu agak kesel sih tapi harus tetep sabar😭🤍

My Man [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang