25. Sensitif

323 46 9
                                    

Yang namanya hamil muda apalagi anak pertama banyak banget cobaannya, itu yang dialami Jisoo sekarang. Usia kandungannya baru satu bulan tapi Jisoo udah repot gak karuan. Dari moodnya yang gampang berubah - ubah, gampang capek, nafsu makan yang menurun, mual, pusing, dan yang paling bikin repot adalah Jisoo sensitif banget sama wangi - wangian. Dikit - dikit mual jadinya.

Contohnya sekarang, Jisoo lagi ada di laboratorium karena hari ini dia ada jadwal kuliah praktek. Semua orang pasti tau aroma khas dari laboratorium, yap alkohol yang kadang juga mix sama bau pengharum ruangan. Biasanya Jisoo paling suka kalau ada praktek laboratorium begini. Selain adem, Jisoo juga suka sama aromanya. Namun, tidak untuk hari ini. Jisoo rasanya mau muntah.

Di depan sana ada dosen yang memberi materi namun tak ada satupun yang dapat Jisoo tangkap. Kepalanya pusing dan perutnya seolah diaduk - aduk.

" Cheol..." Jisoo meremas paha Seungcheol yang duduk di sampingnya.

Seungcheol yang tadinya fokus menoleh, ada raut keterkejutan dari wajahnya setelah melihat wajah pucat Jisoo.

" Astaga jis lo gapapa? Wajah lo pucet banget." Tanya Seungcheol khawatir.

" Gue pingin ke toilet." Lirih Jisoo yang tak bertenaga hanya untuk berbicara.

" Yaudah gue ijinin sekalian gue temenin ya?" Tawar Seungcheol.

Jisoo menggeleng, " Gue bisa sendiri." Lirihnya lagi.

" Tapi lo udah pucet begitu jis, lo yakin kuat jalannya?" Tanya Seungcheol tak tega. Jisoopun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Seungcheol akhirnya pasrah dan memintakan ijin untuk Jisoo kepada dosen di depan sana.

Skip di toilet

" Huekk...huekk..." Jisoo rasanya pingin nangis. Perutnya terasa penuh tapi tidak ada yang dikeluarkan sampai tenggorokannya sakit.

" Aduh dek rewel banget sih hari ini..." Keluh Jisoo berbicara pada sang anak.

" Huekk...huek...uhh kenapa nggak keluar sih mana mual banget lagi." Lemes, Jisoo bener - bener udah lemes banget.

Klek

Jisoo nggak noleh sedikitpun waktu pintu toilet kebukan tanda ada orang yang masuk. Buat melek aja Jisoo rasanya nggak sanggup.

" Astaga sayang kamu kenapa?" Jisoo membelalakkan matanya mendengar suara Taeyong.

" Lo kenapa bisa ada di sini?" Tanya Jisoo reflek membalikkan badan dan ia bisa melihat dengan jelas ekspresi khawatir dari wajah suaminya.

" Tadi aku nggak sengaja lewat dan denger suara orang muntah dari sini. Aku pikir siapa ternyata kamu orangnya. Kamu kenapa? Belum makan? Wajah kamu pucet banget sayang." Tanya Taeyong yang emang dasarnya nggak tau soal kehamilan.

" Gue nggakpa-hmphh..." Rasa mual kembali menyerang Jisoo. Taeyong bingung harus berbuat apa hanya bisa membantu Jisoo dengan memijat belakang lehernya.

" Ke rumah sakit yuk, periksa sama dokter." Ucap Taeyong khawatir.

Jisoo menggeleng, ia mencuci mulutnya lalu mengusapnya dengan tisu sebelum berbalik mengahadap Taeyong kembali.
" Nggak perlu, gue udah biasa kaya gini, nanti dibuat tiduran juga sembuh. Anak lo nih rewel terus gak tau maunya apa." Ucap Jisoo menunjuk perutnya. Ini namanya ngadu nggak sih?

" Maksudnya?" Taeyong masih belum paham.

Jisoo tepok jidat, " Aduhh udah mau jadi bapak juga nggak tau beginian? Ini itu udah biasa buat ibu - ibu hamil. Mereka bakal ngalamin fase ini selama kehamilan." Jelas Jisoo.

My Man [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang