5. Kembali Seperti Sosoknya di Masa Lalu
Berkat nekat bertanya pada salah seorang pelayan manor—tidak peduli jika pertanyaannya terdengar konyol, seperti orang bodoh yang tidak bisa membaca kalender—Edith akhirnya tahu sekarang hari, tanggal, bulan, bahkan tahun berapa.
Ia berhasil memutar waktu, kembali ke masa ketika usianya delapan belas tahun. Lebih tepatnya dua bulan setelah ia melempar surat perceraian ke wajah suaminya dengan kasar.
Sayangnya sudah ada banyak hal yang terlanjur terjadi hingga hari ini. Sayangnya ia tidak bisa menghalau kejadian-kejadian itu.
Walaupun itu bukan alasan utamanya ingin kembali ke masa lalu, tapi Edith benar-benar berharap ia bisa sekaligus mencegah hal-hal buruk yang terjadi pada orang-orang terdekatnya. Ia ingin merangkai ulang kisah hidupnya secara menyeluruh.
Sayangnya kesempatan itu tidak datang kepadanya sebagai bonus.
Jika seperti ini, yang tersisa hanya lah kesempatan untuk menuntaskan tujuan awalnya—mencegah penyesalan terbesar dalam hidupnya agar tidak terulang kembali.
'Satu-satunya kesempatan yang tersisa ... hanya untuk memperbaiki hubunganku dengan Julian.'
Edith berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya sembari memegang erat sebuah gunting. Walaupun matanya menatap lurus ke depan, tapi nyatanya fokus pandangannya kabur. Ia tenggelam dalam lamunannya sendiri.
"N-nona, biar saya saja yang memotong rambut anda ..."
Seorang wanita berseragam pelayan yang berdiri di belakang Edith berujar dengan hati-hati dan cemas. Pasalnya tatapan mata majikannya ketika memandang pantulan dirinya sendiri tampak menakutkan.
'Apa benar itu ekspresi orang yang mengaku hanya ingin memotong rambut? Tatapannya tampak terlalu menyeramkan,' ujar Maria—pelayan itu—di dalam hatinya, skeptis.
"Hanya ibuku yang boleh menyentuh rambutku." Edith menyahut tanpa emosi.
Maria pun jadi mati kutu.
Wanita itu bukan pekerja baru. Sudah lebih dari lima tahun ia bekerja di manor Roderick—tiga tahun terakhirnya ditugaskan menjadi pelayan pribadi Edith berdasarkan perintah dari Julian. Jadi, sudah semestinya ia tahu bahwa Edith sudah sejak lama sangat sensitif terhadap rambutnya.
Sejak Edith masih kecil, ibunya, Isabelle Rodericklah yang paling sering menyisir dan menata rambutnya, bahkan menjadi satu-satunya orang yang memotong rambut Edith selama ini.
Rambut merah muda berkilau yang panjang sepunggung, dengan poni sebatas alis yang menutup seluruh keningnya.
Hampir seumur hidupnya Edith hanya memiliki satu gaya rambut, dan itu saja, gaya rambut hasil karya sang ibu. Walau begitu, Edith tidak pernah bosan. Itu gaya rambut favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Get Divorce!
Historical FictionKetika keinginannya untuk bisa mengulang waktu terwujud, Edith segera berusaha memperbaiki hubungannya dengan suaminya, Julian. Ia berjanji tidak akan lagi berteriak, memaki, ataupun melemparkan surat perceraian pada sang suami, juga akan memaklumi...