X

3.4K 358 8
                                    

10. Apa Yang Membuatnya Berubah?

Edith menatap Julian sembari merengut masam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edith menatap Julian sembari merengut masam.

"Tidak bisakah hal-hal seperti ini kau serahkan pada pelayan saja?"

"Kenapa? Aku melakukannya karena ingin."

Tanggapan Julian tentu membuat Edith jadi semakin jengkel.

Bagaimana tidak? Setelah kembali sehabis menaruh piring dan gelas kotor miliknya, Julian justru datang dengan membawa sebuah nampan berisi cangkir dan teko yang ia bawa dari dapur.

Edith bukannya kesal kepada Julian, melainkan pada dirinya sendiri.

Ia kesal karena kata-katanya di masa lalu membuat suaminya memperlakukannya sebagai seorang nona bangsawan alih-alih seorang istri.

Ia menyesal. Sungguh.

Masih mencebik tipis, Edith menatap cangkir yang Julian taruh di hadapannya lekat-lekat. Ia memandangi teh hitam panas yang dituang ke dalam cangkir porselen tersebut, kemudian susu hangat dan satu bongkah gula batu menyusul sebelum ketiga komponen itu diaduk menjadi satu.

"Minumlah," ujar pria itu.

'Kenapa hanya satu?'

Edith bertanya-tanya di dalam hati, kenapa Julian hanya membawa satu cangkir? Dan, kenapa pula pria itu rela mempersulit dirinya sendiri hanya untuk menyuguhkannya minum?

"Apa ini caramu membalas dendam?" celetuk Edith, menebak penuh curiga.

Julian mengernyit. "Apa maksudmu?"

"Kau sengaja membiarkanku minum sendirian karena ingin aku merasa tidak nyaman kan?"

"Untuk apa aku melakukan itu?"

Balasan retoris itu membuat Edith termenung sejenak.

'Benar juga. Untuk apa Julian melakukan itu? Dia kan bukan orang yang perhitungan, bukan juga seorang pendendam. Apa yang aku pikirkan sih?' Edith merutuki dirinya sendiri.

"Aku tidak suka minum teh sehabis makan. Tapi, karena kau suka mengobrol sambil minum sesuatu, jadi aku menyiapkannya untukmu," sambung pria itu, menjabarkan.

"... O-oh, begitukah?"

Ke mana saja Edith selama ini?

Kenapa dirinya tidak pernah menyadari betapa perhatian suaminya kepadanya? Julian mengerti segalanya tentang dirinya, bahkan hingga ke seleranya—Edith paling suka teh susu di antara semua jenis teh—tanpa perlu ia beritahu. Tapi, kenapa ia tidak pernah melihat itu?

Berbanding terbalik dari Julian yang tahu semua hal mengenai dirinya, Edith justru  tidak mengetahui apa pun terkait Julian.

Apakah mereka benar-benar sepasang suami-istri?

Won't Get Divorce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang