13. Pengabulan Doa, Atau ... Pemberian Rintangan (2)
Edith masih tidak bisa percaya jika hal tidak masuk akal seperti ini terjadi kepadanya dan harus dirinya lalui.
Menikah di usianya yang baru lima belas tahun ... sama sekali tidak pernah terbayang selintaspun di benaknya.
Ia bahkan belum sempat mengadakan debutante.
Hampir seumur hidupnya Edith selalu menunggu tibanya momentum itu—debut di dunia sosial setelah dewasa—dengan penuh angan dan harapan. Hampir seumur hidupnya ia sibuk memikirkan dan merencanakan seperti apa pestanya hari itu harus berlangsung.
Namun, kini semuanya sia-sia.
'Untuk apa melakukan debutante ketika aku sudah menikah sejak dua tahun sebelumnya? Aku hanya akan terlihat seperti orang tidak tahu malu.'
Debutante adalah sebuah kegiatan pengenalan diri di dunia sosial sebagai ajang mencari pendamping hidup bagi para perempuan muda pada rentang usia enam belas sampai delapan belas tahun.
Tapi ... jika seseorang sudah menikah sebelum itu, untuk apa lagi melakukannya?
Edith menatap pantulan dirinya di cermin.
Gaun putih milik mendiang ibunya terlihat sangat cantik. Tapi, karena kini melekat pada tubuhnya, keindahannya di mata Edith justru jadi memudar banyak.
Dirinya, yang tampak menyedihkan di cermin, mendistorsi kenangan manis yang sudah menjadi sejarah gaun pernikahan ini. Memori kebahagiaan yang tercipta ketika gaun ini pertama kali digunakan oleh Isabelle dikaburkan oleh kisah pernikahan menyedihkan milik Edith.
Pada saat yang sama, percakapannya dan Julian satu minggu lalu tiba-tiba menghantam kepala Edith. Sembari menatap pantulan dirinya yang menyedihkan di cermin, dialog mereka mulai menggema di dalam benaknya.
"Edith, menikahlah denganku."
"APA KAU GILA?!
"Kau anggap apa situasi ini?! Apa bagimu sekarang adalah waktu yang tepat untuk bercanda?! Ayah dan ibuku baru saja meninggal, dan kau mengajakku untuk menikah?!
"DASAR BAJINGAN SINTING!"
"Aku mengusulkannya bukan tanpa alasan. Melihat situasi saat ini, kita harus menikah karena hanya dengan begitu aku bisa melindungimu dan Theo.
"Dengan otoritas sebagai Count, aku bisa melindungimu dari kerabat-kerabat jauhmu yang memiliki niat buruk terhadap kalian."
"Jangan bicara sembarangan! Mereka masih keluargaku! Jika ada yang punya niat buruk di sini, lebih masuk akal jika itu kau! Karena kau orang luar!"
"Memiliki satu sumber darah yang sama bukan berarti segalanya, Edith. Lihatlah aku. Pamanku bahkan tega menyakiti ayahku, padahal Ayah adalah kakak kandungnya sendiri, hanya demi sebuah ambisi dan keserakahan. Apa mereka—para kerabat jauhmu itu—tidak mungkin melakukannya juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Won't Get Divorce!
Historical FictionKetika keinginannya untuk bisa mengulang waktu terwujud, Edith segera berusaha memperbaiki hubungannya dengan suaminya, Julian. Ia berjanji tidak akan lagi berteriak, memaki, ataupun melemparkan surat perceraian pada sang suami, juga akan memaklumi...