Lisa pov.Setelah menonton film Jennie tertidur pundak ku, bahkan tangannya masih berada di dalam bungkusan keripik kentangnya.
Aku menatapnya tanpa sadar sudut bibirku terangkat tersenyum.
"Lucu"
Dengan hati-hati aku mengambil keripik kentang ditangannya, mengambil tisu basah lalu mengelap bersih tangannya.
Tidur Jennie sangat nyenyak sehingga dia tidak terganggu sama sekali.
Perlahan aku mengangkat tubuh mungilnya, memindahkannya ke kamar agar tidurnya nyaman di kasur empuk.
"Nggh" lenguh Jennie begitu aku membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Sssh ssh" tanganku refleks mengusap lembut kepalanya.
"Tidurlah senyaman mungkin. Mimpi indah Nini" setelah itu aku keluar dari kamar dan menutup pintu dengan pelan.
Aku mengambil minuman kaleng dan rokok, memiliki duduk di luar sambil memandangi awan.
Hufff
Aku menghembuskan gumpalan asap rokok ke udara.
Lalu merenung memikirkan yang tidak perlu aku pikirkan.
Yah beginilah aku jika sedang sendiri.
Tidak terasa satu jam aku merenung, tanpa kusadari awan mulai menggelap dan hujan mulai turun.
Aku membuang puntung rokok ku lalu bergegas masuk kedalam.
"Huwaaaa Lisa.."
Aku langsung berlari memasuki kamar.
"Kenapa apa yang terjadi, kenapa menangis" aku khawatir melihat Jennie menangis seperti anak kecil di atas kasur.
"Hikss Lisa kemana saat Nini bangun Lisa tidak ada di samping Nini hiks Nini takut.." Jennie mengucek kedua matanya.
"Maaf hemm tadi aku duduk di luar, sekarang berhenti menangis ya" bujukku menghapus air matanya.
"Peluk.." manja Jennie, dan sepertinya aku tau Jennie akan meminta pelukan setiap kali dia merasa sedih.
Aku memeluk Jennie sambil mengusap-usap punggungnya.
"Lisa bau hikss" Jennie mendorong tubuhku dan kembali menangis.
Aku mengerutkan keningku.
Aku mencium aroma tubuhku, bukan bau badan tapi bau rokok.
"Nini hikss tidak suka bau rokok, Lisa bau Nini tidak mau dekat-dekat. Lisa sana jangan dekat Nini hikss.. shoo shoo" Jennie bahkan mengusirku sekarang.
"Berhenti menangis dan aku akan mandi membersihkan tubuhku"
"Hiks nee" angguk Jennie mengusap pipinya.
Aku mengangguk segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Hanya butuh waktu lima menit untuk membersihkan tubuhku.
"Aku sudah mandi" aku menghampiri Jennie.
"Peluk" Jennie merentangkan kedua tangannya.
Akan memajukan tubuhku membiarkan Jennie memelukku.
"Humm Lisa harum.. Nini suka" Jennie menghirup aroma tubuhku.
"Jelas" sombongku.
"Lisa Nini lapar" adu Jennie memegang perutnya.
"Ayo cari makan di luar" ajak ku sambil memakai jaket.
"Gerbang masih tutup Lisa, bagiamana caranya kita keluar" Jennie cemberut.
"Tenang saja. Sekarang pakai ini" aku memberikan Hoodie ku.
Tanpa protes Jennie langsung mengenakannya.
"Sekarang ayo pergi" aku menyeringai.
Jennie mengangguk mengalungkan tangannya di lenganku.
"Nini mau steak"
Aku hanya mengangguk memberikan senyum tipis ku.
•••
Tbc
26/04/24
Sweet.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
about us [Jenlisa]√
FanfictionLalisa Manoban, gadis misterius yang sering di anggap buruk oleh teman sekolahnya. Jennie Kim, gadis manja ceria yang penuh dengan semangat. hari-harinya selalu berakhir baik, orang-orang sangat menyukainya karena dia cantik lucu imut dan menggemask...