au/seven

4.6K 664 15
                                    


Jennie pov.

"Ukhuk ukhuk.."

"Kenapa memaksakan sekolah Jennie, aunty memberitahu kami bahwa kamu kurang sehat" khawatir Jisoo eonnie.

"Nini bosan di rumah" aku dengan lemah menyenderkan kepalaku di bahunya.

Aku lemas sekali, berbicara pun rasanya aku sangat malas.

"Tapi kamu harus beristirahat agar kondisi tubuhmu kembali fit" kata Irene eonnie.

"Benar kata Irene eonnie, eonnie butuh istirahat cukup agar kembali ceria seperti semula. Bukan terlihat lesu seperti sekarang, cepat sembuh eonnie" Rosé memegang tanganku, aku mengangguk tersenyum tipis.

"Jennie memang keras kepala ckckck" Joy geleng-geleng kepala, aku mengerucutkan bibirku.

"Eonnie lihat Joy menyebalkan" aku merengek mengadu pada Jisoo eonnie.

"Joy.." itu Irene eonnie yang menegur Joy.

Joy menyengir meminta maaf padaku.

Kringgg

"Ayo guys, Joy tolong jaga Jennie" Jisoo eonnie menitipkan aku pada Joy.

"Aman" Joy memberikan jempolnya.

Lalu kami berpisah masuk ke kelas masing-masing.

Di luar jendela mataku tidak sengaja melihat Lisa, dia melihatku dan aku langsung mengalihkan tatapan ku pada Joy.

"Aaarggh Lisa.. Nini rindu" aku memekik dalam hati.

Aku benar-benar merajuk pada Lisa, tidak mau menemuinya untuk saat ini titik.

"Kenapa, wajahku cantik ya sehingga kamu terus menatapku" Joy dengan percaya diri mengedipkan matanya.

Menyebalkan, cantikan juga Nini.

Puk

Aku memukul pelan pipinya.

"Ada nyamuk" kataku dengan cepat

Joy mendengus tidak jadi marah padaku.

Jam pelajaran pun di mulai, sampai waktunya istirahat aku menyuruh Joy duluan ke kantin sementara aku pergi ke toilet.

"Ukhuk ukhuk, aah kepala Nini pusing sekali" aku memijit pelipis ku.

Lalu aku melihat diriku dari pantulan cermin, wajahku pucat dan terlihat jelek ck.

Aku menghela nafas lalu mengeluarkan ingus ku yang dari tadi aku tahan.

Setelah itu aku mencuci tangan dan wajahku.

"Huh.." aku bersandar di dinding sambil mengelap wajahku dengan tisu.

Ceklek

Aku melihat siapa yang masuk, ternyata itu Lisa.

Aku mengabaikannya dan bersiap pergi.

"Achoo!" aku malu.. ingus ku keluar dan pasti Lisa melihatnya.

"Ini" Lisa menyodorkan sapu tangannya.

"Tidak mau" aku mengambil tisu seger membersihkan hidungku, lalu aku berlari keluar dari toilet.

Uwwaaa memalukan sekali..

"Jennie" aku mendengar suara Lisa.

Aku terus berlari meksipun nafasku mulai sesak.

"Huh huh Nini capek huh huh sakit.." aku melemah memegangi jantungku.

Brugh

Aku jatuh ke lantai.

"Aaah sakit huh huh Eomma Appa sakit" aku mengerang meremas jantungku.

"Jennie!" Lisa menggendongku membawaku pergi entah kemana, wajahnya yang rupawan menunjukkan ke khawatiran padaku.

"L-lisa Nini sakit" adu ku menangis sambil meremas seragam Lisa.

"Kita ke rumah sakit" panik Lisa memasukkan ku kedalam mobilnya.

"Sakit" aku memegang jantungku.

"Bersabarlah, hemm" Lisa menggenggam tanganku sambil menjalankan mobilnya.

Aku meremas tangan Lisa erat-erat.

•••

Tbc

29/04/24

Nini beneran ngambek dong, tapi tetap aja mewek kalo udah deket pawang nya.

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang