au/thirty one

3.4K 504 10
                                    


Author pov.

"Pagi semuanya"

Semua orang di buat heran dengan sikap Lisa pagi hari ini, setiap ada orang yang berpapasan dengannya, Lisa akan menyapa dan memberikan senyumnya.

Semua orang mulai berbisik-bisik, ada yang menatap Lisa kagum seperti tidak menyangka ternyata Lisa sangat menawan dan terlihat lebih positif jika tersenyum. Ada juga yang merasa aneh dengan perubahan sikap Lisa, tidak seperti biasanya dan bahkan  menuduhnya sudah kehabisan obat.

"Pagi Rosé" Lisa menepuk pundak Rosé.

Rosé menatap Lisa dengan polos, kerasukan apa anak ini? Biasanya sangat jarang tersenyum dan menyapa duluan, pikirnya.

"Hei kenapa diam saja?"

Rosé tersadar dari lamunannya.

"A-ah aku merasa aneh Lisa, kamu tampak berbeda hari ini. Seperti bukan Lisa"

Lisa tersenyum lalu duduk di samping Rosé.

"Aku ingin berubah, lebih berwarna seperti kekasihku. Aku sudah terbebas sekarang" senyum Lisa.

Rosé kurang mengerti tentang Lisa sudah terbebas.

"Maksudnya?"

Lisa terkekeh melihat reaksi bingung Rosé, menurutnya itu lucu tapi lebih lucu Jennie.

"Hanya terbebas dari segala hal yang membuatku jadi tertutup. Itu berkat Jennie"

Rosé manggut-manggut tidak ingin kepo bertanya lebih lanjut lagi.

"Lili!" Pekikan itu membuat Lisa menoleh dan tersenyum.

"Nini, kemari baby" Lisa merentangkan tangannya menyambut Jennie.

Jennie mempoutkan bibirnya, dia berjalan dengan menghentakkan kaki kecilnya.

Murid yang ada di kelas gemas melihat tingkah lucu Jennie.

"Kenapa tidak langsung menemui Nini.." rengek Jennie begitu masuk kedalam pelukan Lisa.

"Maaf, aku terlalu bersemangat jadi lupa mampir ke kelas mu terlebih dahulu" Lisa mengelus rambut Jennie.

"Padahal Nini sudah sangat merindukan Lili" manja Jennie.

"Aku juga sangat merindukanmu Nini, walaupun itu terlewat cuman satu detik saja" gombal Lisa mengelus pipi mandu Jennie.

"Aaw sweet" Jennie mengulum bibirnya tersenyum malu-malu.

Rosé mengeluarkan ekspresi geli nya, daripada menjadi nyamuk mending dia pergi ke kantin untuk sarapan.

"Ayo sarapan, Nini membawa sandwich hari ini"

"Di taman atau belakang sekolah?"

Jennie mengetuk-ngetuk dagunya berpikir.

"Di rooftop ruang rahasia Lili, jika di pikir-pikir kita sudah lama tidak ke sana"

"Benar juga, ayo kesan saja" Lisa setuju.

"Eum" angguk Jennie setelah itu keduanya beranjak pergi ke atas rooftop.

Ceklek

"Masih rapi dan bersih, tidak berdebu sama sekali Lili" kata Jennie saat mendudukkan dirinya di sofa.

"Aku punya maid khusus Nini, dia akan membersihkan ruangan ini sebanyak tiga kali dalam seminggu"

Jennie ber-oh dan manggut-manggut.

"Ini, ingin Nini suapi atau makan sendiri?" Jennie membuka kotak bekalnya.

Lisa mulai mempersempit jarak diantara mereka, kemudian memeluk pinggang Jennie.

"Suapi" Lisa mengeluarkan sisi manjanya.

Jennie tersenyum lalu menyodorkan sandwich ke mulut Lisa.

"Aumm" Jennie terkikik saat Lisa mengambil gigitan besar.

"Pelan-pelan saja ya Lili, nanti tersedak" Jennie mengelus pipi Lisa.

Lisa mengangguk dengan mulut penuh.

"Nyinyi-"

"Sst, telan dulu makanannya boo" peringat Jennie.

Lisa menyengir lalu menelan makanannya terlebih dahulu.

"Minum" pinta Lisa.

Jennie langsung memberikan botol minumnya.

"Aah enak" Lisa menjilat bibirnya.

"Tadi Lili mau bicara apa?"

Lisa mengambil tangan kanan Jennie dam mengecupnya sebentar, setelah itu menggenggamnya dengan lembut.

"Masalahku dan orangtuaku sudah beres, aku tetap menolak di jodohkan dan memiliki hidup sendiri dengan usahaku sendiri mulai dari sekarang. Aku juga sudah mengenalkan mu pada Mommy dan Daddy, Nini, tanpa adanya restu dari mereka bukan masalah bagi kita, aku sudah terbebas dari mereka dan kita bisa menikah jika waktunya sudah tiba. Jangan khawatir Nini, aku punya usaha untuk menghasilkan uang, aku aslinya pintar cuman ya malas belajar saja, hehehe"

Jennie tersenyum lirih.

"Lili anak yang kuat, hebat dan terbaik untuk Nini. Nini bangga memiliki Lili, Lili sangat bersyukur. Nini percaya pada Lili" Jennie mengusap pundak Lisa.

"Terimakasih baby, ini juga berkatmu, aku bisa berani dan beruban kearah hal yang positif" Lisa terharu sangat bahagia memiliki Jennie di hidupnya.

Chup

Lisa mencium lama kening Jennie.

Jennie memejamkan matanya menikmati ciuman hangat Lisa.

"I love you baby" ungkap Lisa setulus hati.

"I love you more boo" balas Jennie tersenyum tulusnya.

Chup

Setelah itu Lisa menempelkan bibirnya di bibir Jennie.

Jennie meremas seragam sekolah Lisa, sedangkan Lisa mengelus rahang Jennie lalu memperdalam ciuman mereka.

•••

Tbc

30/07/24

Lisa manja di tempat tertutup 🙈

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang