au/nine

5.2K 723 6
                                    


Author pov.

Ceklek

"Nini putri Eomma.." Eomma Kim langsung berlari menghamburi Jennie ke pelukannya.

Jennie yang mendapatkan pelukan tiba-tiba sampai terhuyung ke belakang.

"Nini-yaa" Appa Kim ikut memeluk putrinya.

Jennie tersenyum membalas pelukan Eomma dan Appa nya.

"Kenapa bisa sampai masuk rumah sakit nak, Eomma khawatir sekali sayang" Eomma Kim menatap lekat wajah Jennie.

"Appa sangat panik mengetahui kamu tiba-tiba menghilang dari sekolah, bertambah panik lagi mengetahui kamu masuk rumah sakit" Appa Kim mengelus sayang kepala Jennie.

"Nini hanya kecapean Eomma, Appa. Jangan khawatir okey" Jennie menenangkan orang tuannya agar tidak terlalu khawatir.

"Tidak bisa Nini, sebelumnya Eomma sudah melarang mu pergi ke sekolah karena kamu sedang tidak enak badan. Tapi kamu keras kepala dan lihat, sekarang kamu malah masuk rumah sakit" omel Eomma Kim.

"Appa, Eomma memarahi Nini, sudah jelas Nini sedang sakit tapi Eomma malah marah-marah" rengek Jennie mencari pembelaan pada Appa nya.

"Yeobo sudahlah kasihan putri kita, dia sedang sakit" dan yah Jennie berhasil mengambil simpati Appa nya.

"Anak ini bisa saja mencari pembelaan Appa nya" Eomma Kim mencubit pelan pipi Jennie.

"Hihihi" Jennie terkikik.

"Oh iya mana teman yang menolong mu, Nini?" Tanya Eomma Kim.

"Lisa sedang makan di kantin Eomma, sebentar lagi pasti dia akan kembali"

Eomma Kim manggut-manggut mendengarnya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang Nini, sudah lebih baik?" Tanya Appa Kim sambil mengusap-usap kepala Jennie.

"Sudah Appa, dokternya hebat" Jennie tersenyum mengacungkan jempol kecilnya.

"Appa senang mendengarnya. Jangan sering sakit ya nak, Appa sedih" Appa Kim mengecup kening Jennie.

Jennie merasa emosional melengkungkan bibirnya kebawah.

"Appa" Jennie menyembunyikan wajahnya di perut buncit Appa Kim.

"Manja" Eomma Kim mencubit pipi Jennie.

"Terserah Nini lah" Jennie mempoutkan bibirnya.

Tok.. tok

"Itu pasti Lisa" Jennie berbinar segera memperbaiki rambut dan pakaiannya.

"Anak ini, ada apa denganmu Nini kenapa langsung bersikap sok cantik" heran Eomma Kim melihat putrinya.

"Tidak kok" elak Jennie mengulumnya bibirnya malu-malu.

Ceklek

"Jennie-yaa!" Pupus sudah harapan Jennie, yang datang malah teman-temannya bukan Lisa.

"Aunty, uncle" sapa keempatnya sambil membungkuk sebentar.

Appa dan Eomma Kim mengangguk dan tersenyum.

"Bukan Lili" gumam Jennie menundukkan kepalanya.

"Gwenchana?" Khawatir Jisoo memegang lengan lengan Jennie.

"Apa yang sakit katakan pada eonnie, kamu tau eonnie sangat mengkhawatirkan mu seharian ini" lirih Irene menggenggam tangan Jennie.

"Eonnie jangan sakit aku sedih" Rosé paling emosional menitikkan air matanya.

"Aku panik saat kamu tidak menyusul ku ke kantin, Jennie" Joy menatap sendu Jennie.

Eomma dan Appa Kim memilih duduk di sofa sambil memperhatikan kelimanya, mereka senang melihat orang-orang di sekeliling putrinya menyayanginya.

"Maaf membuat semuanya khawatir"

"Jangan minta maaf, seharusnya kami yang minta maaf karena kami tidak ada di sisi mu di saat kamu membutuhkan pertolongan" kata Jisoo dan Jennie menggeleng.

"Aniya kalian tidak salah, Nini yang salah karena sudah tau sakit Nini malah keras kepala pergi ke sekolah. Maaf Nini membuat semuanya khawatir"

"Tidak perlu minta maaf Jennie kami sudah memaklumi kenakalan mu" Joy menggoda Jennie untuk mencairkan suasana.

"Yaak jangan menggoda Nini" sebal Jennie menatap Joy.

"Kenyataan Jennie Kim" balas Joy.

"Aaah eonnie lihat Joy menggoda Nini.." Jennie mengadu pada Irene.

"Ck Joy, Jennie sedang sakit" Irene melototi Joy, Joy menyengir mengangkat dua jarinya.

"Sudah minum obat belum?" Tanya Jisoo.

"Sudah eonnie"

"Makan?" Tanya Rosé.

"Sudah Rosie sayang" Jennie menampilkan gummy smile nya.

"Buang air?" Kalian sudah bisa menebak siapa yang bertanya.

"Haissh mulutmu, masih ada aunty dan uncle disini" Irene mencubit pinggang Joy.

Joy menggaruk tengkuknya meminta maaf pada Eomma dan Appa Kim.

Ting!

"Ini ponsel eonnie" Rosé memberikan ponsel Jennie.

Jennie menerimanya dan segera mengecek ponselnya.

Lili 🥶

Nini aku pulang sebentar, ingin mandi dan berganti pakaian.

Jennie cemberut.

Kenapa Lili tidak pamit langsung pada Nini

Aku tidak enak karena kamu tampak asyik dengan teman-teman mu.

Sudah nanti aku datang lagi okey

Jennie mendesah pelan.

Lili janji ya

Nini tunggu pokoknya!

Iya Nini

Nini tunggu

Read.

"Awas saja kalau Lili tidak datang, Nini marah dan merajuk!" Batin Jennie.

•••

Tbc

02/05/24

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang