au/three

4.9K 687 12
                                    


Lisa pov.

"Lisa juga mempunyai ruangan rahasia di atas sini, wah daebak!" Jennie terkagum-kagum melihat ruangan rahasia ku.

Hanya Jennie orang pertama yang aku ajak masuk kesini, Bambam saja yang teman baikku tidak pernah aku ajak masuk kesini.

"Tempat ini cukup nyaman dan menyenangkan" Jennie tersenyum lebar.

Aku tanpa sadar tersenyum namun buru-buru aku merubah raut wajah ku menjadi datar.

Entahlah setiap bersama Jennie sudut bibir ku mudah sekali terangkat, aku bisa tersenyum tanpa sadar bahkan sampai tertawa kecil. Sebelumnya aku tidak pernah begini, hanya Jennie orang yang baru aku kenal yang bisa membuatku seperti ini.

Aku duduk sambil memperhatikan Jennie yang sibuk melihat-lihat seisi ruangan.

"Duduklah"

Jennie mengangguk dan duduk di sampingku.

"Kenapa mesti dekat denganku" aku protes sedikit menjauhi darinya.

Tapi Jennie gadis manja yang keras kepala, kembali mendekat bahkan mempersempit jarak diantara kami.

"Hihihi Nini suka dekat Lisa"

"Ck" percuma aku menjauhinya.

"Nonton, Nini mau film Frozen" telunjuk kecil Jennie menunjuk televisi.

Aku mengambil remote memutar film yang Jennie inginkan.

"Cemilannya mana?" Jennie menatap polos kearah ku.

Sumpah Jennie itu menyebalkan tapi lucu di saat waktu yang bersamaan.

Aku lagi-lagi hanya mengabulkan permintaannya dengan mengambil banyak snack dan minuman.

"Igo, buka" Jennie menyuruhku membukakan keripik kentang nya.

"Hem" aku menyerahkan keripiknya yang barusan aku buka.

"Gomawo Lisa-yaa.." Jennie memperlihatkan gummy smile nya.

Aku mengigit bibir dalam ku berusaha menahan senyum.

Jennie kiyowoo! Aaarggh!

Aku ingin mencubit pipinya shit.

"Hem makanlah" aku berdehem menetralkan rasa gugup ku.

Krriuk

Krriuk

Krriuk

Aku memperhatikan Jennie dari samping, pipi mandunya bergerak naik turun saat mengunyah. Belum lagi melihat wajahnya yang fokus saat menonton, uugh dia sangat menggemaskan.

"Lisa jangan ganggu Nini.. Nini lagi fokus menonton" rengek Jennie dan aku kebingungan.

"Eoh?" Aku mengedipkan mata berkali-kali.

"Lisa mencubit pipi Nini" Jennie mempoutkan bibirnya.

Aku menatap pipi Jennie dan benar saja tangan nakal ku berada di sana.

Aku malu, mengulum bibirku seperti tidak sadar telah mencubit pipi bulatnya.

"A-ah eoh mianhe" aku tergagap segera menyingkirkan tanganku dari pipi halusnya.

"Tidak apa-apa, nanti saja kalau Lisa ingin mencubit pipi Nini ya, sekarang Nini mau fokus nonton dulu otte"

Aku mengangguk saja dengan senyum kecilku.

Jennie tersenyum lalu matanya fokus menonton film nya.

Huh.. untung saja Jennie tidak marah.

Lagian kenapa tanganku bisa ada di pipinya? Apa karena aku terlalu gemas sehingga tanpa sadar aku mencubitnya?

Aaarggh ini membuatku gila!

Aku meremas rambutku dan menutup wajahku dengan bantal.

•••

Tbc

25/04/24

Nini gemes minta di karungin🤏

Double 😎

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang