Lisa pov."Lisa sebagai yang tertua disini aku Irene, sebagai perwakilan ingin meminta maaf padamu. Maafkan atas sikap tidak mengenakkan kami padamu, maaf juga karena ikut-ikutan membencimu. Sekarang kami ingin mengenal mu dan berteman denganmu. Mari berkenalan agar kita lebih akrab, Irene" kata Irene lalu mengulurkan tangannya.
Aku juga tidak peduli jika mereka tidak menyukaiku tapi baiklah demi Jennie aku akan menyesuaikan diri dengan mereka.
"Aku memaafkan kalian. Lisa" aku membalas uluran tangan Irene.
"Terimakasih telah memaafkan kami" Irene tersenyum, dia terlihat cantik anggun.
Meskipun Irene cantik tapi tetap Jennie yang paling cantik di mata dan di hatiku.
Aku mengangguk memberinya senyum tipis.
"Kamu mungkin sudah tau aku tapi aku ingin berkenalan lagi denganmu agar kita lebih dekat, Lisa. Rosé" Rosé tersenyum mengulurkan tangannya.
"Lisa" aku tersenyum tipis membalas uluran tangannya, sementara Jennie di sampingku terus bergerak dan meremas lenganku.
"Nini kenapa?" Aku menoleh menatapi.
Jennie hanya menggeleng sambil mempoutkan bibirnya.
"Aku Joy, semoga kita bisa akrab Lisa" Joy mengedipkan matanya.
"Lisa" Aku hanya mengangguk lalu membalas uluran tangan Joy.
Dan lagi Jennie meremas lenganku.
"Kenapa hemm?" Dengan lembut aku membelai pipi Jennie.
"Nini cemburu" bisik Jennie cemberut.
Aku mengerutkan keningku.
"Rosé dan Joy genit, mereka seperti ingin merebut Lili dari Nini" bisik Jennie lagi.
Aku sontak tertawa.
"Yang benar saja Nini" aku geleng-geleng kepala.
"Issh Lili menyebalkan" Jennie memisahkan dirinya dariku.
"Ekhm" gadis yang ku tebak dia adalah Jisoo berdehem kemudian mengulurkan tangannya padaku.
"Jisoo, aku berharap kita akur dan bisa berteman dengan baik"
Aku membalas uluran tangannya.
"Lisa. Semoga saja" Aku tersenyum tipis.
"Sekarang ayo makan guys, perutku sudah keroncongan" Rosé mengelus perutnya.
"Ayo aku juga sudah lapar" sahut Joy.
"Lisa Jennie, makan lah kami sudah memesannya untuk kalian" kata Irene mempersilahkan aku dan Jennie memakan makanan yang telah mereka sediakan di atas meja.
"Terimakasih" balasku.
"Ada yang kurang" Jennie mempoutkan bibirnya.
"Apa? Itu kan makanan favorit mu Jennie" kata Jisoo.
"Susu coklat"
"Kamu tidak pernah meminum itu sebelumnya Jennie. Makanlah jangan banyak protes" kata Jisoo lagi.
"Tapi Nini suka susu coklat sekarang. Mau susu coklat pokoknya" Jennie melipat kedua tangannya.
"Sebentar lagi bel masuk berbunyi eonnie, nanti saja aku belikan pas pulang sekolah" kata Rosé.
"Tidak mau" Jennie merajuk.
"Biar aku belikan ya" aku mengelus rambut Jennie.
"Nini ikut" Jennie langsung berdiri.
"Ck makan saja Jennie, Lisa hanya sebentar" kata Joy.
"Tidak mau makan kalau tidak ada Lisa dan susu coklat" Jennie kekeuh.
"Nanti pulang sekolah eonnie belikan banyak untuk mu. Sekarang Jennie dan Lisa makan dulu ya" lembut Irene.
"No" Jennie menggeleng cepat.
Aku menghela nafas lalu menggenggam tangan Jennie.
"Sudah biarkan Jennie ikut bersamaku. Kami pergi sebentar" aku segera membawa Jennie menuju mesin minuman.
"Mau lima ya Lili" Jennie menunjukkan ke-lima jari-jari imutnya.
"Sama pabriknya mau?" Aku tersenyum menekan hidungnya.
"Mauu" angguk Jennie bersemangat.
Aku terkekeh lalu mencium pelipisnya.
•••
Tbc
01/07/24
Ciee Lisa udah punya temen.. Nini belum aja ngeluarin taring uculnya.
Sorry ya kalo ff ini up nya kandang lama, itu karena kadang saya lupa dan kalian kurang excited, maybe hehehe.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
about us [Jenlisa]√
FanficLalisa Manoban, gadis misterius yang sering di anggap buruk oleh teman sekolahnya. Jennie Kim, gadis manja ceria yang penuh dengan semangat. hari-harinya selalu berakhir baik, orang-orang sangat menyukainya karena dia cantik lucu imut dan menggemask...