au/twenty eight

3.4K 515 36
                                    


Author pov.

Setelah mengantar Jennie pulang Lisa langsung ke rumah kakeknya, menghadiri acara keluarga.

"Akhirnya yang kita tunggu-tunggu datang juga, kemari cucu kakek" kakek Lisa tersenyum lebar menyambut kedatangan Lisa.

Lisa tersenyum lalu memeluk kakeknya.

"Yaaagh cucu kakek sudah tinggi sekali eoh" kakek Lisa menepuk-nepuk pundak Lisa.

"Aku yang bertambah tinggi atau kakek yang bertambah pendek?" Lisa menaikturunkan alisnya.

"O-hoo, anak ini bisa-bisanya mengejek kakeknya, untuk kamu cucu kesayangan ku Lalisa" Kakek Lisa mencubit pelan pipi Lisa.

Lisa tertawa pelan.

"Lalisa, tidak merindukan grandpa?"

Lisa menoleh, dia tersenyum tipis kemudian memeluk kakek dari pihak ayah nya.

"Mana mungkin aku tidak merindukan grandpa"

"Kamu semakin menawan, cucuku tumbuh dengan baik" grandpa Lisa menatap Lisa dan memuji betapa sempurnanya wajah cucunya.

Lisa tersenyum tipis sambil menggeleng.

"Aku merasa biasa saja grandpa" kata Lisa setelah itu memilih menghampiri nenek dan grandma nya yang duduk di ruang tamu.

Ada Mommy dan Daddy nya juga, tapi Lisa tidak mempedulikan keduanya.

Lisa mengerutkan keningnya melihat sepasang suami istri bersama putri mereka yang juga duduk di ruang tamu.

"Duduklah Lalisa" kakek Lisa menyuruh cucunya untuk duduk.

Lisa menurut segera duduk di sebelah kakeknya.

"Jadi, ada apa ini sebenarnya kek?" Lisa tidak ingin berlama-lama di lingkaran keluarganya.

"Kamu sudah tidak sabar hem" grandpa Lisa tersenyum.

"Langsung saja" cuek Lisa.

Mommy Lisa ingin marah karena Lisa bersikap tidak sopan. Juga takut ayahnya tersinggung.

Sedangkan Daddy nya takut, takut jika ayahnya marah karena sikap Lisa tidak sopan. Dia takut di salahkan karena tidak mendidik Lisa dengan benar.

Padahal memang benar di tidak mengurus Lisa dengan baik, cih.

"Perkenalkan kedua orang tua ini teman kakek dan grandpa, dan gadis cantik yang berada di tengah-tengah mereka itu putri mereka, namanya Pharita" jelas kakek Lisa.

Gadis bernama Pharita itu tersenyum malu-malu menatap Lisa.

Lisa berdecak dalam hati.

"Terus?"

"Lisa lebih baik kamu dengarkan kakek mu berbicara sampai akhir" Mommy Lisa melototi anaknya.

Lisa tidak peduli.

"Y-ya kamu harus sabar Lisa" kata Daddy Lisa.

Lisa memutar matanya malas.

"Biar grandpa yang lanjutkan. Jadi Lisa, kami sepakat untuk menjodohkan mu dengan Pharita"

Lisa mengepalkan tangannya sangat tidak suka di atur-atur.

"Dia gadis terpandang dan sangat cocok untukmu" kata nenek Lisa.

"Satu lagi Pharita itu sangat pintar" kata grandpa Lisa.

"Anak Mommy beruntung sekali ya" Mommy Lisa bersikap manis.

"Pharita juga harus beruntung memiliki Lisa hahahaha" Daddy Lisa tertawa palsu.

Lisa muak, dia ingin pergi saat ini juga!

Kemudian Lisa berdiri membuat semua orang bingung.

"Aku menolak perjodohan kuno ini" tegas Lisa.

Pharita yang mendengar itu melengkungkan bibirnya kebawah. Padahal dua sudah berharap bersama Lisa.

Mommy dan Daddy nya tentu panik, ini ancaman dan akan berimbas pada harta warisan mereka.

"Lisa kamu belum mencobanya, jalani saja terlebih dahulu" Mommy Lisa menghampiri Lisa lalu mengusap-usap lengannya.

"Jangan buat Mommy marah, Lalisa" Mommy Lisa berbisik.

"Ahahaha Lisa pasti terkejut makanya dia langsung menolak, tapi percayalah jauh dari dalam lubuk hatinya dia menyesal karena telah menolak perjodohan ini. Lisa pasti mau, iya kan nak?" Daddy nya juga ikutan mengusap pundak Lisa.

"Jangan sok peduli padaku" datar Lisa menghempaskan tangan Mommy dan Daddy nya.

"Aku sudah memilih kekasih, suatu hari nanti aku akan menikahinya. Jadi jika kalian tidak menganggap ku lagi karena hal ini maka bukan masalah bagiku, yang terpenting adalah aku selalu bersama kekasih tercintaku. Jika kalian tetap memaksa maka aku lebih memilih mati dari pada di jodohkan dengan orang yang tidak aku cinta. Permisi" Lisa langsung pergi meninggalkan mereka semua termasuk kedua orangtuanya yang mungkin saja akan memarahi dirinya habis-habisan di rumah.

"Fuck aku benci mereka yang tidak memperdulikan perasaanku! I need you, baby" batin Lisa.

•••

Tbc

18/07/24

Dih main jodoh-jodohin aja lu.

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang