au/fourteen

4.3K 620 23
                                    


Jennie pov.

"Sudah sampai Nini, turunlah" aku menggeleng tetap memeluk pinggang Lisa.

Pulang sekolah aku di antar oleh Lisa, sekarang kami sudah di depan rumah ku namun aku malas turun karena terlanjur nyaman memeluk Lisa dari belakang.

"Kenapa lagi" Lisa berbalik menatapku.

"Tidak ada Nini hanya ingin terus memeluk Lili"

"Kamu bisa memelukku kapan saja Nini. Sekarang ayo turun" Lisa melepaskan pelukanku dan turun dari motornya.

Aku cemberut karena pelukanku di lepaskan.

"Tidak mau" aku melipat kedua tanganku.

Lisa memutar matanya.

"Aku ada urusan setelah ini Nini, ayo cepat turun"

"Nini ikut"

"Tidak bisa ini urusan orang dewasa"

"Nini sudah dewasa jadi Nini boleh ikut"

"Tidak kamu masih bayi. Sudah jangan membantah lagi, ayo turun" Lisa menggendongku dan aku mengapit pinggang Lisa dengan kaki ku.

Aku tidak mau turun titik!

"Lepas Nini"

Aku menggeleng lalu menenggelamkan wajahku di lehernya.

"Nini ikut Lili pokoknya" cicit ku sambil memainkan kancing seragam Lisa.

"Tidak boleh Nini. Begini saja, lain kali aku akan mengajakmu jalan-jalan bagaimana?" Tawar Lisa.

Aku mendongak menatapnya.

"Jalan-jalan ke mana Lili?"

Lisa tersenyum mengusap pipiku.

"Kemanapun yang kamu mau aku akan menurutinya. Sekarang biarkan aku pergi hemm" lembut Lisa.

"Emm Nini mau ke everland!" Aku tersenyum ceria.

"Baiklah kita akan ke sana" senyum Lisa.

"Janji Lili" aku memberikan jari kelingking.

"Janji Nini" Lisa menautkan jari kelingkingnya.

Aku menampilkan gummy smile ku setelahnya.

Lalu Lisa berjalan menuju pintu rumah.

"Jangan lupa makan dan minum vitamin, harus tidur siang oke" Lisa menurunkan ku dari gendongnya.

Aku mengangguk mengerti.

"Nee Lili. Lili juga jangan lupa makan dan beristirahat okey, kabari Nini nanti ya"

Lisa mengangguk lalu mengacak-acak rambutku.

"Masuklah"

"Mau peluk dulu" aku merentangkan tanganku.

"Manja" Lisa langsung membawaku ke pelukannya, mengelus punggungku dan mencium puncak kepalaku.

"Nini memang manja hihihi" aku terkikik.

Setelah itu Lisa melepaskan pelukan kami, aku sedikit tidak rela karena masih ingin berlama-lama memeluk Lisa-ku.

"See you Nini" Lisa mengedipkan matanya.

Aku tersipu mengulum bibirku malu-malu.

"See you Lili" aku mendadah sampai Lisa berlalu dari hadapanku.

Kemudian aku masuk kedalam rumah dengan perasaan berbunga-bunga.

"Ekhm Nini" aku menoleh menatap Appa dan Eomma yang tengah duduk di ruang tamu.

"Kemari lah nak" panggil Eomma.

Aku berlari kecil mendekati Eomma dan Appa lalu duduk di antara keduanya.

"Ada apa Eomma, Appa?" Aku menatap Eomma dan Appa bergantian.

"Nini, kamu diantar oleh Lisa?" Tanya Appa dan aku mengangguk.

Appa menghela nafas berat.

Aku mengerutkan keningku bingung.

"Nini-yaa, sepertinya kamu harus menjauhi Lisa mulai sekarang" kata Eomma.

Aku membelak kaget mendengarnya.

"Tidak mau. Kenapa Eomma berkata seperti itu, apa salah Lisa Eomma" amarahku terpancing.

"Lisa tidak baik berteman dengan mu Nini, Appa dan Eomma takut dia mempengaruhi mu ke hal-hal yang buruk. Contohnya saja kamu sudah membolos dua kali karena nya. Jauhi Lisa dia memberikan pengaruh buruk untukmu" kata Appa.

"Jisoo mengatakan Lisa anak yang berperilaku buruk, Eomma tidak ingin kamu terbawa-bawa"

Aku langsung berdiri tidak tahan dengan Eomma dan Appa yang menjelek-jelekan Lisa.

"Lisa tidak seperti itu! Eomma dan Appa hanya menilai Lisa dari omongan Jisoo eonnie saja! Hikss jahat Lisa baik dia tidak buruk sama sekali hikss.." aku menangis hatiku sangat di sedih mendengar orang tuaku mengatakan Lisa berpengaruh buruk terhadapku.

Padahal tidak sama sekali, aku yang nakal ingin membolos terus.

Aku berlari masuk kedalam kamar tanpa memperdulikan panggilan Eomma dan Appa.

Di dalam kamar aku menangis sejadi-jadinya, tanganku gemetar mengambil ponsel dari dalam tas sekolah ku.

Yang aku butuhkan saat ini adalah Lisa.

Aku segera menghubunginya.

Lili 🥶

"Hal-"

"Hikss Lili jemput Nini sekarang"

"Hei ada apa kenapa menangis Nini?" suara Lisa terdengar khawatir.

"Jemput Nini hiks Lili.." tangisanku semakin keras.

"Iya iya aku ke rumahmu sekarang, ssh jangan menangis terlalu keras Nini tenggorokan mu bisa sakit"

"Hiks ukhuk ukhuk hmph cepat Lili"

"Kan jadi batuk, minum air putih dulu Nini, aku sudah di jalan sabar hmm"

"Tidak mau hiks Nini mau Lili saja"

"Arasso tunggu aku"

Aku mengangguk sambil menggosok hidungku yang mengeluarkan cairan bening.

•••

Tbc

17/05/24

Kan jadi nangis bayik🤏

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang