au/seventeen

5K 676 13
                                    


Author pov.

"Jisoo eonnie jahat" Jennie menatap kecewa Jisoo.

"Kenapa aku jahat Jennie-yaa?" Bingung Jisoo.

Yang lain hanya menyimak dan mendengar.

"Eonnie mengatakan yang tidak-tidak tentang Lisa pada Eomma dan Appa. Sudah Nini bilang Lisa itu baik" kesal Jennie.

"Lisa tidak sebaik yang kamu lihat Jennie, sadarlah"

Jennie menggeleng.

"Eonnie yang salah dalam menilai Lisa, kalian juga" Jennie menunjuk Rosé Irene dan Joy.

"Nini merajuk pada kalian, jangan berbicara pada Nini sebelum kalian merubah pandangan kalian pada Lisa. Bye Nini pergi dulu" setelah itu Jennie pergi meninggalkan keempatnya.

Jennie menuju kelas Lisa, tentu tujuannya ingin bertemu dengan gadis jakung itu.

"Eoh Lili tidak ada?" Jennie celingak-celinguk mencari keberadaan Lisa di kelas.

"Hei lihat Lisa tidak?" Tanya Jennie pada Mingyu teman sekelas Lisa.

"Tidak. Untuk apa kamu menanyakan si aneh itu?"

Jennie segera melayangkan tatapan garangnya pada Mingyu.

"Lisa tidak aneh, yang aneh itu kamu. Awas saja jika mengatakan Lisa aneh lagi, Nini cakar kamu" ancam Jennie membuat Mingyu bergidik negeri.

"Y-ya"

Jennie mengendus sebal, dia menghentakkan kakinya bersiap pergi dari kelas Lisa.

Dug

Jennie menabrak orang yang ada di depannya.

"Nini kenapa disini?" Itu Lisa dengan wajah bingungnya menatap Jennie.

Jennie berbinar melihat Lisa.

"Lili!" Pekik Jennie langsung memeluk Lisa.

Orang yang ada di kelas hanya bisa mengelus dada mendengar teriakan nyaring Jennie.

Merasa tidak enak, Lisa membawa Jennie keluar.

"Miss you Lili" manja Jennie bergelayut di leher Lisa.

"Miss you too" Lisa tersenyum mengelus rambut Jennie.

"Tadi Lili kemana?" Jennie mengerucutkan bibirnya menatap Lisa.

"Mengobrol sebentar dengan Bambam" Lisa meletakkan anak rambut Jennie ke belakang telinganya.

"Mengobrol tentang apa?" Jennie penasaran.

"Bayi tidak perlu tau" Lisa gemas mencubit pipi Jennie.

Jennie merengek mendusel di leher Lisa.

"Tidak boleh main rahasia-rahasiaan pada Nini.."

"Kkkhh tidak rahasia, hanya kamu tidak perlu tau Nini, lagian tidak penting"

"Tapi Nini mau tau meskipun itu tidak penting. Lili katakan saja Nini bisa jaga rahasia kok" Jennie memang wajah lucunya.

Lisa tersenyum, dia mendekatkan bibirnya di telinga Jennie.

"Tapi ini rahasia negara" bisik Lisa.

Jennie berhenti merengek kemudian berbisik pada Lisa.

"Aman Lili, Nini tidak akan bilang-bilang" mata Jennie berkedip-kedip.

"Janji" Lisa memberikan jari kelingkingnya.

"Janji" angguk Jennie menautkan jari kelingkingnya.

Lisa mengulum bibirnya berusaha menahan tawa.

"Ekhm" Lisa berdehem lalu kembali mendekatkan bibirnya ke telinganya Jennie.

"Bambam adalah anak kharam presiden" bisik Lisa membuat Jennie menganga.

"Benarkah Lili" Jennie menutup mulutnya setelahnya.

Lisa mengangguk seperti orang benar.

"Waah Nini shock mendengarnya. Nini janji tidak akan mengatakan pada siapapun, Lili" Jennie meyakinkan Lisa.

Melihat Jennie Jennie percaya percaya saja, Lisa tidak biasa lagi menahan tawanya. Dia merasa terhibur dengan kepolosan Jennie.

"Hahahaha Nini hahaha kenapa kamu lucu sekali, omaygod hahaha aku merasa terhibur" tawa Lisa pecah.

Jennie mengernyit heran.

"Kenapa Lili tertawa?"

"A-aku hahaha kamu polos sekali Nini, aku hanya berbohong jangan di anggap serius ya"

Jennie melepaskan pelukannya lalu menekuk wajahnya dan melipat kedua tangannya.

"Nini tidak suka!" Pekik Jennie marah.

Lisa menutup kedua telinganya.

"Maaf hemm aku tidak akan mengulanginya lagi" Lisa membawa Jennie ke pelukannya.

Namun Jennie mendorong Lisa.

"Nini merajuk pada Lili" Jennie pergi meninggalkan Lisa.

"Kenapa semua orang suka sekali membuat Nini kesal? Hah tidak tau lah pokoknya Nini merajuk pada semua orang" omel Jennie tampak kesal sekali.

Melihat kepergian Jennie Lisa hanya menghela nafas.

"Nanti aku akan membujuknya dengan eskrim" gumam Lisa lalu masuk kedalam kelas.

•••

Tbc

24/05/24

Semua orang bikin Nini kesal, ngambek kan bayi.

Vote komen lanjut.

about us [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang