24

303 19 0
                                    

Jean bangun lebih dulu dari sella, kini dia tengah memandangi wajah Damai sella yang masih terlelap.

Jean mengecupi hampir seluruh wajah sella sehingga sella membuka matanya.

"Jean" panggil sella saat Jean masih mengecupi wajahnya,"apa"jawab Jean, "geli Jean" ucap sella dan semakin di hadiahi kecupan semakin banyak.

"Jean hari ini kamu libur kan" tanya sella, "iya" jawab Jean, "kenapa" tanya Jean,"gimana kalau hari ini kita piknik di taman dekat danau "ucap sella, " Mmm ide bagus, ya udah kita mandi dan siap siap "ucap Jean, " ya udah aku mandi duluan ya " ucap sella.

"Kenapa ga bareng aja sih biar cepat" ucap Jean, "kalo bareng kamu yang ada memperlambat waktu" ucap sella lalu beranjak dari ranjang nya hanya memakai kimono piyama nya.

Sella yang sudah selesai mandi dan bersiap, kini tengah memasak sarapan, karena Jean masih di kamar mandi jadi sella membuat sarapan dan menyiapkan makanan untuk dibaw piknik.

Jean pun akhirnya keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapih, Jean menuju ruang makan yang dimana sudah ada sella yang menunggu nya.

Jean dan sella akhirnya sarapan dengan penuh kebahagiaan pagi ini.

Sella dan Jean yang yang sudah berada di mobil pun segera berangkat menuju taman yang akan mereka tuju.

Sepanjang perjalanan mereka mengobrol banyak tentang mereka berdua dan tentang niat sella yang akan menjodohkan niana dan Harvi yang di setujui oleh Jean.

Sella dan Jean akhirnya sampai ke taman itu, sella sengaja meminta Jean membentangkan alasnya yang langsung menghadap danau.

"Udara disini enak banget ya" ucap Jean menikmati suasana taman ini,"taman ini masih belum ramai yang mendatangi maka dari itu aku mau kesini sama kamu" ucap sella.

"Jean kamu udah siapin nama buat anak kita" tanya sella, "udah" balas Jean, "siapa namanya aku mau tau" tanya sella antusias, "nggak ah, nanti aja kalo baby nya udah lahir baru aku kasih tahu kamu" ucap jean.

"Ish aku kan ibunya masa aku ga dikasih tahu duluan sih" ucap sella sedikit ngambek, "aduh jangan cemberut gitu dong nanti cantik nya ilang" ucap Jean membujuk, "nanti ya kalau nama itu udah fix buat anak kita aku bakal kasih tahu kamu pertama" ucap Jean lagi yang di angguki sella.

Jean dan sella menikmati suasana taman itu dengan makan makanan yang sella bawa dengan perasaan yang bahagia.

Saat mereka sedang bercanda tawa penuh bahagia tak sengaja Jean melihat seseorang yang dia kenal tengah di tarik tarik oleh seorang laki-laki.

"Kira" ucap Jean yang membuat sella mengikuti arah pandang Jean, benar ternyata itu kira, "sell kamu tunggu disini dulu ya aku mau bantu sella" ucap Jean, "aku ikut ya" ucap Jean.

"Jangan sell, kamu disini aja aku nggak mau kamu kenapa napa" ucap Jean, akhirnya sella menurut dan menunggu Jean.

Jean mengikuti arah kira yang di bawa oleh laki-laki itu, jarak nya sudah semakin jauh dari taman dan Jean meninggalkan sella sendiri, walaupun ditaman itu lumayan banyak orang tapi mereka semua orang asing bagi sella.

Sella berdoa semoga suaminya bisa menyelamatkan kira dan Jean kembali dengan selamat kepelukan sella.

Jean melihat laki-laki itu membawa kira ke rumah kosong itu, saat Jean akan masuk rumah itu pintu nya terkunci, saat dia akan mendobrak nya dia mendengar suara teriakan kira.

"Lu harus nya nurut sama gw, gw suami lu " ucap laki-laki itu kepada kira di dalam rumah itu, "cih suami lu bilang, suami mana yang mau jual istrinya" ucap kira, "gara-gara lu gw harus kelilit hutang, jadi lu yang harus melunasi nya" ucap si laki laki itu, "dengan cara jual gw, gila lo" ucap kira, "ya gw gila karena lu " ucap suaminya kira.

Kira mendapatkan tamparan, pukulan dan juga cekikan, "lepasshh" ucap kira yang tercekik, "nggak akan sebelum lu mau nurutin kemauan gw" ucap suaminya, "nggak akhhaan" ucap kira lagi dan membuat suaminya semakin mencekik dirinya, saat kira sudah hampir kehabisan nafas akhirnya cekikan itu terlepas karena suara seseorang.

"Lepasin kira" ucap Jean yang membuat suami kira dan juga kira menoleh kearah Jean.

"Jean, ngapain kamu disini" ucap kira, "oh mantan pacar mau sok jadi pahlawan" ucap suami kira, "lepasin kira, atau lu bakal nyesel" ucap Jean.

"Hahahah nyesel kata lu " ucap suami kira lalu tertawa mentertawakan ucapan Jean.

Saat suami kira asik tertawa Jean langsung melayangkan pukulan kepada suami kira, "bugh, bugh, bugh" suara pukulan bertubi-tubi dari Jean.

Jean dan suami kira akhirnya bertarung membuat suami kira babak belur hampir tak sadarkan diri, saat di detik-detik terakhir suami kira ternyata mengarahkan pistol yang dibawa nya kearah kira.

"Dorr, dorr, dorr" suara tembakan yang mengenai punggung kira, disaat bersamaan juga polisi yang Jean hubungi datang langsung meringkus suami kira.

Jean dan beberapa polisi membawa kira kerumah sakit Jean ikut dengan polisi membawa kira ke rumah sakit dan tanpa sadar dia melupakan sella yang dia tinggalkan di taman tadi.

Sella yang masih menunggu Jean pun sangat sudah tak tahan dengan cuaca panas disini karena ini sudah jam 14:25 yang dimana cuaca sangat panas.

Sella masih menunggu sampai jam 15:00 namun Jean tak kunjung datang, sella memutuskan untuk meninggalkan taman itu dan tak membawa barang barang piknik nya.

Sella memesan taxi online, sella akan pergi ke apartemen niana, sepanjang perjalanan sella hanya bisa menangis karena benar-benar kesal kepada Jean, bukan bukan kesal ini sudah menjadi kecewa.

Sella mengerti maksud Jean membantu kira atas dasar kemanusiaan, tapi kenapa Jean harus membuat dia menunggu sampai menjelang sore tanpa memikirkan keadaan sella yang tengah hamil besar.

Sella akhirnya sampai di apartemen niana, sella menaiki lift menuju unit niana.

Sella menelfon niana mengabarkan dia ada di depan unitnya, sayang nya niana sedang ada di luar dan dalam perjalanan pulang jadi sella harus sedikit menunggu niana.

Selamat membaca.

Jean & sella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang