31

265 20 0
                                    


🌸

Jean dan sella yang baru saja selesai sarapan kini memutuskan untuk ke rumah Harvi karena akan merapikan barang barang sella, hari ini Jean, sella, Harvi dan niana akan kembali ke indonesia.

"Hadeh, pengantin lama baru bangun" celetuk Harvi yang membuat niana tertawa kecil.

Jean dan sella memasuki rumah Harvi pun langsung di sambut ledekan ledekan ngeselin dari Harvi.

Harvi mendekati Jean mengendus-endus badan Jean, "lu kenapa anjirr" tanya Jean, niana dan sella yang melihat tingkah Harvi pun geli.

"Nggak, lu keliatan seger dan wanginya beda" ucap Harvi, "iya lah hati gw lagi berbunga bunga, jadi auranya seger" balas Harvi percaya diri.

"Dih dasar laki-laki aneh anjirr, pusing liat kelakuan suami lu sell sama temennya sama-sama freak ternyata" ucap niana, "tapi lu suka kan sama temennya suami gw " ledek sella ke niana.

"Apaan sih lu, udah ayo beresin barang barang lu" salting niana lalu mengajak sella untuk beres beres barang nya yang di angguki sella.

Sedangkan itu di kediaman orang tua Jean Tiffany dan dimas tengah berbincang berdua di ruang keluarga menikmati hari libur mereka.

"Kok mamah gak kasih tau papah sih kalau sella di Singapore" tanya dimas, "nggak ah, nanti papah suka keceplosan" balas Tiffany.

"Ya elah mah, masih aja gak percaya sama papah" ucap dimas, "bukan gak percaya pah, tapi lebih baik papah nggak usah tahu daripada papah liat muka Jean melas terus iba pasti papah langsung kasih tahu" balas Tiffany.

"Hmmm, ya udah deh mah, untung sekarang Jean udah bersama istrinya lagi ya" ucap dimas.

Iya kemarin malam Jean menelpon orang tuanya, namun bukan kaget yang Tiffany tunjukkan malah Jean yang terkejut lantaran ibunya lebih dulu tahu keberadaan sella.

Saat ini sella, Jean, Harvi dan niana baru saja tiba di bandara, mereka berempat langsung check-in dan memasuki lounge nya untuk menunggu keberangkatan mereka.

Saat mereka berempat tengah mengobrol di lounge tiba-tiba datang seorang wanita yang langsung memeluk Jean, membuat niana dan sella melotot saling bertatapan, tak terkecuali Harvi juga ikut melototi wanita itu dan Jean.

"Hai cla" ucap Jean, "kamu disini mau balik Indo juga" ucap Clara mengabaikan ke-tiga orang lainnya yang berada disitu.

"Iya, gw sama istri dan kedua temen gw mau balik" balas Jean memperkenalkan istrinya kepada Clara secara tidak langsung.

"What istri" kaget Clara, "iya istri, ini kenalin istri gw namanya sella" ucap Jean mengenalkan sella ke Clara.

"Ko gw gak tau ya lu udah nikah" ucap Clara, "emang acaranya intimate, cuma orang deket dan keluarga aja yang hadir" bukan Jean yang membalas perkataan Clara, namun Harvi.

Clara yang mendapatkan jawaban dari Harvi pun hanya ber oh ria, Clara pun memutuskan pamit dari ke empat orang itu, Clara pergi dengan perasaan yang sangat campur aduk.

"Enak ya, pagi pagi udah dapet pelukan aja dari cewek" ucap sella tiba-tiba saat Clara sudah menjauh.

Niana, Harvi dan Jean pun seketika speechless akan ucapan sella.

Jean menarik tangan lembut sella, "nggak ada yang seenak pelukan kamu ko sayang ku" gombal Jean.

"Aduh suami istri kalo mau pada gombal gombalan mending nanti aja deh, geli gw denger nya" ucap niana.

"Ya elah bilang aja lu juga pengen di gombalin kan sama gw " ucap Harvi meledek niana.

"Tau ih jual mahal banget sih lu" ucap sella, "dih lu juga kemaren sok sok an jual mahal ya, ujung ujungnya mau juga tidur di rumah Jean" balas niana.

Harvi dan Jean hanya tertawa melihat tingkah laku sella dan niana yang saling meledek.

  Kini mereka berempat tiba di indonesia setelah menempuh perjalanan udara selama 1,48 jam.

Harvi dan niana pulang bareng dengan mobil Harvi yang memang dia taro di parkiran bandara, sedangkan Jean dan sella di jemput oleh supir orang tuanya.

Jean dan sella tak pulang ke apartement nya karena ini perintah Tiffany, karena usia kandungan sella yang sudah hampir memasuki 9 bulan, Tiffany berinisiatif untuk sella dan Jean tinggal bersamanya.

Jean dan sella akhirnya tiba di kediaman orang tuanya dan di sambut dengan hangat oleh Tiffany dan dimas.

"Akhirnya anak mamah sampe juga" ucap Tiffany sambil memeluk sella, "aku anak siapa mah" tanya Jean cemburu melihat sella duluan yang di peluk oleh mamanya.

"Kamu anak papah" balas Tiffany bercanda, "mamah" rengek jean, "ish udah mau jadi bapak anak satu ko kelakuannya begitu bikin geli aja" ucap dimas.

Tiffany dan sella pun tertawa mendengarkan celetukan dimas, "udah yuk sell, pah kita masuk, biarin aja dia disini" ajak Tiffany sambil menunjuk jean yang sepertinya beneran merajuk.

"Pah kamu gak mau bujuk itu anak kamu di depan" ucap Tiffany yang sudah berada di dalam rumah, "nggak ah bentar lagi juga dia masuk" ucap dimas yang benar saja tak lama dari itu jean beneran masuk dengan wajah  yang masih menekuk.

Sella melihat ke gemasan jean hari ini sangat membuat dia terhibur, "mah apa nggak sebaiknya mamah bujuk anak mamah" ucap sella.

Tiffany akhirnya menuruti saran sella,Tiffany mendekati jean dengan wajah yang menahan tawa.

"Ututuuuuu, sayangnya mamah, jangan ngambek gitu dong nanti jadi jelek" ucap Tiffany gemas kepada putranya.

"Nggak, mamah sama papah sama aja ngeselin" balas jean, "ooh ngeselin ya, ya udah kalo masih mau ngambek berarti ntar malam sella tidur sama mamah, karena papah ada tugas di luar kota" ucap Tiffany yang diiringi ancaman.

"Mamahhh" rengek jean yang tak digubris malah ditinggalkan Tiffany yang mengajak sella naik ke lantai atas.

Tiffany benar-benar sangat senang mengusili jean karena sifat manja nya masih selalu ada walaupun sudah dewasa.

Acara makan malam pun sudah selesai, Tiffany tidak benar-benar mengajak sella tidur dengan nya.

Kini sella dan jean sudah berada di dalam kamarnya, sella yang merasakan sakit di kakinya pun sedang di pijitin oleh jean dengan sukarela.

"Aku nggak sabar dia lahir kedunia ini" ucap jean sambil mengelus perut besar sella yang setiap harinya semakin besar sepertinya.

"Tinggal sebentar lagi papah" balas sella, "kamu sehat sehat yah sayang di perut mamah" ucap jean di dekat perut sella lalu mengecup nya.

Sella dan jean yang sama sama sudah mengantuk pun memutuskan untuk tidur, dan kini keduanya sudah berada di alam mimpi.

Pagi yang masih belum menampakkan cahaya matahari pun sudah sella hirup udara nya.

Sella yang berinisiatif untuk membuat kan bekal makanan untuk jean pun segera keluar dari kamar dan menuju dapur.

Masakan yang sella masak kini sudah selesai ia masukan kedalam lunch box nya, sella yang kaget saat merapihkan sarapan di meja makan untuk jean pun kaget saat ada tangan yang memeluk nya dari belakang.

"Jean" panggil sella, "mmmm, iya sayang" balas jean, "jean sarapan dan lunch box kamu udah siap" ucap sella, "iya makasih ya sayang ku" ucap jean dan mengecup pipi sella.

Setelah selesai sarapan jean pun memutuskan untuk pergi ke kantor dan berpamitan kepada sella dan mamahnya yang baru turun dari anak tangga itu.

Dalam perjalanan menuju kantor nya jean benar benar di selimuti kebahagiaan karena kembali nya sella.

Setibanya jean di kantor dan memasuki ruangan nya, jean langsung di sambut oleh seseorang.

Selamat membaca.

Jangan lupa vote ya guys.

Jean & sella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang