"Siapa yang telfon" tanya Harvi ke niana, "sella" balas niana, "dia sekarang ada di depan apartemen gw" ucap niana lagi.
"Sama Jean" tanya Harvi, "kayak nya nggak deh" balas niana, "tapi tadi suara nya niana tuh menandakan dia ga baik baik aja" ucap niana lagi, "ya udah kita harus cepet sampai di apartemen lu kasian sella" ucap Harvi yang di angguki niana dan Harvi menaikan kecepatan mobilnya.
Niana yang baru sampai di lorong lantai unitnya seketika berlari saat melihat sella yang terduduk lesu di depan unit apartement nya.
"Sell lu kenapa" tanya niana, sella bukannya menjawab pertanyaan niana tapi sella malah menangis, akhirnya sella membawa niana masuk kedalam unitnya dan diikuti Harvi juga.
Di dalam apartemen niana, sella menceritakan semua kejadian hari ini kepada niana dan Harvi.
"Emang ya temen lu tuh kurang ajar bisa bisa nya bikin temen gw yang lagi hamil di tinggal in sendiri di taman selama itu" ucap niana kesal melampiaskan kepada Harvi.
"Gw juga gak habis pikir sama si Jean padahal gw sering ingetin dia buat jangan terlalu perhatian ke kira" ucap Harvi.
"Niat Jean baik ko cuma aku kecewa aja dia bisa lupain aku yang nunggu dia di taman" ucap sella.
"Sell lu udah makan" tanya niana, "belum" jawab sella, "ya Tuhan kasian temen gw, lu mau makan apa gw masakin ya" ucap niana yang di angguki sella.
"Harvi, niana gw minta tolong jangan kasih tau keberadaan gw ke Jean ya " ucap sella memohon kepada niana dan Harvi yang di angguki keduanya.
Di rumah sakit
Jean yang baru teringat akan sella, seketika dia bergegas kembali ke taman itu, namun nihil disana dia tak menemukan sella dan hanya menemukan perlengkapan piknik nya saja, keadaan taman juga sudah mulai sepi.
Jean bergegas pergi menuju apartemen nya dengan mobil yang dia tinggal kan di taman itu.
Sesampainya di apartemen Jean mencari sella di segala sudut apartemen itu dan sama, dia tak menemukan sella.
Jean menelpon orang tuanya juga namun sama saja, tidak ada sella di sana, Jean memutuskan untuk pergi kerumah lama sella,
Setibanya disana rumah itu terkunci dan sangat gelap dan penuh debu, sudah pasti sella juga tidak ada.
Jean akhirnya menghubungi niana namun Jean langsung mendapatkan semprot dari niana, karena sella juga tidak ada di apartemen niana.
"Sell gak papa kan gw marah marahin suami lu" tanya niana yang di angguki sella.
"Sella kita bakal rahasia in lu rapet rapet dari Jean jadi lu untuk beberapa hari ini harus diam di apartemen niana dulu ya sampai gw nemuin rumah yang cocok buat lu tinggalin dan jauh dari Jean" ucap Harvi.
"Iya sell, bener kata Harvi, lu mau kan ikutin saran kita, sesekali si Jean harus dikasih pelajaran hidup" ucap niana.
"Iya gw mau ko, lagian gw nggak mau ketemu Jean, gw ragu sama perasaan dia, gw nggak mau cinta sendirian" ucap sella dan langsung dipeluk niana.
"Sebentar ya gw angkat telfon Jean dulu" ucap Harvi menjauh dari keduanya.
Harvi pura pura kaget soal sella membuat Jean semakin frustasi dan kesal kediri sendiri.
"Jean bego, Jean bego, lu bego banget udah ninggalin sella pasti dia kecewa udah nunggu lama, harusnya lu tadi gak usah anter kira, lu harusnya langsung samperin sella, dasar Jean bego tolol" ucap Jean kepada dirinya saat dalam perjalanan pulang ke apartemen nya.
Sella yang baru saja tidur di kamar niana membuat niana tenang, "sella udah tidur" tanya Harvi, "udah" balas niana.
"Ayo kita obrolin rencana ini" ajak Harvi membawa niana duduk di ruang tamu.
Mereka berdua merencanakan sesuatu dan mereka akan melakukan nya mulai besok, lusa mereka akan mengantarkan niana ke rumah Harvi yang di Singapore, menurut Harvi disana sangat cocok untuk sella menenangkan pikiran dan menjauh dari Jean.
Harvi juga menyiapkan seorang pelayan untuk menemani sella dan membantu sella tinggal dirumah sana.
Harvi akhirnya pamit pulang kepada niana setelah mereka berdua sepakat dengan rencana itu.
Pagi sudah menyapa dunia, Jean yang semaleman tidak bisa tidur, hari ini harus tetap pergi kekantor karena masih banyak kerjaan yang belum dia selesaikan.
Jean yang baru saja keluar dari kamar nya setelah selesai bersiap di kagetkan akan kehadiran mamahnya.
"Mana sella" tanya Tiffany, "Jean juga gak tau mah" balas Jean, "gimana ceritanya kamu gak tau sella dimana" ucap Tiffany mulai kesal.
Jean menceritakan kejadian kemarin ke mamahnya, hal itu benar-benar membuat Tiffany marah kepada Jean yang notabene nya adalah anaknya.
"Kan udah mamah ingat kan jangan dekat dekat lagi dengan kira" ucap Tiffany, "seharusnya kamu kemarin langsung temui sella bukan malah ikut antar kira yang jelas jelas sudah di tangani ahlinya" marah Tiffany kepada Jean.
"Kalau kira dan cucu mamah kenapa napa mamah gak akan maafin kamu" ucap Tiffany langsung pergi dari apartemen Jean.
Jean yang sudah tiba di kantornya pun segera memesan sarapan kepada OB dikantor nya, Jean tak sempat sarapan karena biasanya sella yang menyiapkan semenjak mereka menikah.
Jean yang melihat bubur dihadapan nya pun sangat tidak nafsu, "Jean makan, kita ada meeting jam 09:00 nanti" ucap Harvi.
"Lu tau gak sih gw kepikiran sella, mana bisa gw makan dengan tenang sementara gw gak tau keadaan istri gw diluar sana gimna" ucap Jean lesu.
"Eh sella bukan anak kecil anjirr, kalau dia di culik dari kemaren penculik nya udah telfon lu,ini apa gak ada kan yang telfon lu, emang dia cuma pengen nenangin diri aja mungkin, soalnya niana cerita kalau sella lagi kesel, kecewa sama seuatu atau seseorang dia bakal bener bener menyendiri buat nenangin diri dia" ucap Harvi.
"Udah makan dulu nanti kalau sella pulang, liat lu pucet kurusan mana mau dia meluk lu " ucap Harvi lalu tertawa.
"Harvi anjeng" ucap Jean lalu menuruti omongan Harvi untuk memakan bubur nya.
Selamat membaca.
Guys mampir cerita baru yak
Cast nya jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jean & sella
Fanfictionsella gadis yang tidak pernah neko-neko dalam hidup nya, harus mengambil keputusan yang cukup berat demi keselamatan nenek nya. 🔞🔞🔞