- 33

42 11 0
                                    

Kamis siang. Karena [Name] baru ada kelas sekitar 1 jam lagi, jadi dia bisa ketemu bentar sama si Nayeon-Nayeon itu sambil nunggu kelas nya mulai.

Dia terus-terusan ngelirik jam di pergelangan tangannya sambil ngetuk-ngetuk jarinya di atas meja cafe.

"Dia yang ngajak ketemuan kok dia yang ngaret. " Gumam [Name] menghela napasnya.

"Hei! Nunggu lama?"

Muka sebel [Name] langsung berubah menjadi ceria waktu ngeliat Nayeon dateng sambil nenteng tas nya. Keliatan banget muka dua si [Name] ini.

"Ga juga kok. Duduk kak. " Ucap [Name] mempersilahkan Nayeon.

Nayeon mulai duduk dan naro tas nya di samping kursi. Dia mulai mesan minuman dan tersenyum ke arah [Name].

[Name] natap Nayeon begitu lama. Begitu juga dengan Nayeon yang masih senyum. Menurut [Name], si Nayeon ni cantik. CANTIK BANGET GA BOHONG. Bahkan [Name] langsung ciut pas Nayeon ternyata secantik ini dan menyandang status 'mantan nya Jeonghan'.

Makanya sebenernya, [Name] itu ragu. Nayeon beneran harus di jauhi kah? Perasaan cantik gini. Baik juga keliatannya.

Sebenernya Jeonghan pake pelet apa dapet cewe secantik ini?

"Lo kali diliat terus-terusan gini, bikin ga bosen ya? " Celetuk Nayeon di sela-sela [Name] yang masih merhatiin muka Nayeon.

"Ga bosen gimana maksudnya, kak?"

"Yaaa ga bosen gituu. Maniss banget. Pantes Jeonghan betah ya sama lo. Dia suka manis-manis gini soalnya. " Ucap Nayeon memangku dagu nya di telapak tangan.

"Oh.. gitu. " Sahut [Name] bingung mau bales apa dan kembali menyeruput minumannya.

"Lo udah berapa lama pacaran sama Jeonghan?"

[Name] mengernyit. Apa urusannya sama dia coba? Apa mungkin Nayeon masih pengen ada hubungan sama Jeonghan makanya nanya kaya gini? Berarti secara ga langsung Nayeon nganggep dia saingan?

"Anjim. Mau jawab apa gue? Si Jeonghan ini ga bripink dulu anjir. " Batin [Name] ga tenang.

"Em... itu. Beberapa bulan setelah jadi.. maba?"

Nayeon mengangguk. "Masih baru juga ya hubungan kalian. Seneng deh liat pasangan yang baru-baru pacaran. Imut. "

[Name] ketawa kecil. "Iya ya. Kak Jeonghan meskipun ngeselin, lucu juga. Omongannya si paling manis, tapi perilakunya juga. " Perjelas [Name] sengaja memancing Nayeon.

Nayeon tersenyum manis. "Ternyata Jeonghan ga berubah ya. "

"Brengsek ni cewe. "

[Name] males nanggepin jujur. Tapi ya mau gimana lagi? Karena emang punya mental baja, ga peduli seberapa cegil nih cewe. Makanya jadi begini.

Tenang aja, [Name] kuat jasmani, rohani, bahkan sampe ke imannya. Tulang nya aja agak lemes gegara remaja jompo.

"Kak Nayeon ini... temen lamanya kak Jeonghan atau apa? " Tanya [Name]

Nayeon yang lagi mengaduk minuman di hadapannya langsung mengedip pelan.

"Lo beneran nanya ke gue? Ga masalah?"

"Ya emang kenapa? Ga ada salahnya kan?"

Nayeon mengangguk. "Iya sih. Gimana ya bilang nya? Gue itu... pernah ada di kehidupan Jeonghan tapi udah pergi. "

"Mantan?"

Nayeon tertawa pelan. "Santai banget lo nyebut nya ya? Gue malah takut nyinggung. "

"Ga kok. Lagi pula kan sekarang yang jadi pacarnya Jeonghan kan gue?" Ujar [Name] santuy.

Neighbors [Seventeen] X You - Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang